Perempuan di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Didorong Mengambil Peran
Kelompok perempuan diharapkan bisa mendapatkan manfaat dari hadirnya KEK Mandalika. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat terus mendorong agar perempuan di kawasan tersebut bisa ikut berperan.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika diharapkan bisa memberi dampak positif bagi berbagai pihak, termasuk kelompok perempuan. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya memastikan, mereka bisa berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari berbagai kegiatan di destinasi superprioritas tersebut.
KEK Mandalika berada di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, sekitar 18 kilometer arah selatan Bandara Internasional Lombok. Sejak 2019, Mandalika menjadi salah satu dari lima destinasi superprioritas yang pembangunannya dipercepat. Selain Mandalika, destinasi superprioritas lainnya adalah Borobodur (Jawa Tengah), Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Sebagian kawasan dengan konsep sport tourism atau menggabungkan olahraga dengan kegiatan pariwisata, KEK Mandalika menjadi perhatian. Terutama setelah ditunjukan menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai ajang internasional, di antaranya World Superbike pada 12-14 November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.
Saat ini, Sirkuit Mandalika yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan kedua balap itu hampir rampung. Pengaspalan lintasan utamanya telah selesai dan fasilitas pendukung ditargetkan tuntas Oktober.
Pembangunan KEK Mandalika berikut berbagai kegiatan di sana diyakini bisa mengakselarasi pertumbuhan ekonomi NTB. Dampaknya juga turut dirasakan semua lapisan masyarakat, termasuk perempuan.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTB Husnanidiaty Nurdin di Mataram, Jumat (24/9/2021), mengatakan, pihaknya mendorong perempuan di Lingkar Sirkuit Mandalika untuk ambil bagian.
”Partisipasi perempuan di Lingkar Sirkuit Mandalika dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun pemenuhan hak anak,” kata Husnanidiaty.
Indentifikasi
Sebagai langkah awal, DP3AP2KB NTB mulai mendata atau mengidentifikasi perempuan di KEK Mandalika. Salah satunya di Desa Kuta. Kepala Bidang Perlindungan Perempuan DP3AP2KB NTB Erni Suryani mengatakan, identifikasi meliputi jumlah, kondisi, kebutuhan, dan keterampilan mereka.
Berdasarkan data itu, kata Erni, pihaknya akan melihat apakah perempuan di Desa Kuta sudah siap atau tidak menyambut berbagai kegiatan di KEK Mandalika, termasuk mengidentifikasi peran mereka di sana.
Partisipasi perempuan di Lingkar Sirkuit Mandalika dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun pemenuhan hak anak (Husnanidiaty Nurdin).
Dari hasil identifikasi tersebut, pihaknya akan membuat program pemberdayaan dan perlindungan perempuan di Desa Kuta, misalnya dalam bentuk pelatihan. Hanya saja, menurut Erni, hal itu membutuhkan kerja sama pihak terkait lain, seperti Pemerintah Daerah Lombok Tengah dan pemerintah desa.
Sudiani, salah satu tokoh perempuan di Dusun Ujung Lauq, Desa Pujut, mengatakan, mereka telah mengetahui berbagai kegiatan yang akan berlangsung di KEK Mandalika. Hanya, menurut Sudiani, mereka belum bisa berbuat banyak karena berbagai keterbatasan.
Oleh karena itu, Sudiani menyambut baik rencana adanya kegiatan pemberdayaan bagi perempuan. Kepala Dusun Ujung Lauq Abdul Muttalib berharap program tersebut bisa berkelanjutan karena pihaknya ingin perempuan terlibat aktif untuk mendapatkan manfaat hadirnya KEK Mandalika.