Jasindo Jamin Aset Operasional Grup PLN Senilai 25 Miliar Dollar AS
Jasindo menjamin aset operasional milik PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Indonesia Power, dan PLN Batam senilai 25 miliar dollar AS. Jasindo menjadi pemimpin konsorsium penjaminan risiko ketenagalistrikan nasional.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo melakukan serah terima perjanjian kerja sama penjaminan aset operasional PLN Grup senilai 25 miliar dollar AS. Adapun detail aset operasional yang dimaksud mencakup PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Indonesia Power, dan PLN Power.
Serah terima perjanjian kerja sama penjaminan aset operasional ini dilakukan Direktur Bisnis Strategis Asuransi Jasindo Syah Amondaris dan Executive Vice President Manajemen Aset Keuangan PT PLN (Persero) Dwi Hartono pada Kamis (23/9/2021) di Jakarta.
Dalam perjanjian kerja sama ini disebutkan bahwa Asuransi Jasindo bertindak sebagai pemimpin konsorsium penjaminan risiko ketenagalistrikan nasional.
”Asuransi Jasindo dan PLN Group telah bekerja sama lebih dari 10 tahun dan ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi kedua belah pihak. Kami berharap kerja sama ini mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap industri asuransi sebagai penunjang jalannya kegiatan operasional di industri ketenagalistrikan,” kata Direktur Bisnis Strategis Asuransi Jasindo Syah Amondaris.
Syah Amondaris menambahkan, perjanjian kerja sama itu juga menunjukkan bahwa PLN Group selaku pemilik aset telah melaksanakan manajemen risiko yang baik dan komitmen Asuransi Jasindo yang menjamin risiko ketenagalistrikan nasional.
Di luar cakupan kerja sama penjaminan aset operasional senilai 25 miliar dollar AS itu, dia menyebutkan, Asuransi Jasindo telah menyelesaikan sejumlah klaim PLN Grup. Sebagai contoh, PT Indonesia Power dengan obyek kerugian Turbine G.T.2.1 di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Tanjung Priok tahun 2019. Lalu, PT Indonesia Power dengan obyek kerugian generator machine breakdown Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang tahun 2014.
Contoh berikutnya, PT PLN dengan obyek kerugian rotor generator machine breakdown di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Ombilin tahun 2019. Kemudian, PT PLN dengan obyek kerugian panel switch gearmachine breakdown di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bangka Belitung tahun 2018.
”Total klaim yang telah diselesaikan/dibayarkan oleh Asuransi Jasindo selama kurun waktu 2014-2019 adalah 30,470,643.34 dollar AS,” ujarnya.
Sementara itu, PT PLN (Persero) mencatatkan konsumsi listrik yang meningkat. Terhitung hingga Agustus 2021, realisasi konsumsi listrik mencapai 166,17 Terra Watt hour (TWh) atau tumbuh 4,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril, dalam siaran pers, menjelaskan bahwa seiring dengan masifnya vaksin dan penerapan normal baru, beberapa sektor kegiatan ekonomi, seperti rumah tangga, industry, dan bisnis ritel juga turut bergeliat. Sektor industri bahkan mencatatkan pertumbuhan konsumsi listrik yang cukup signifikan, yakni mencapai 10,5 persen selama Agustus 2021.
Dia menyebut, sektor industri yang mengalami pertumbuhan, antara lain, industri besi baja, pengolahan kimia, dan pengolahan makanan. PLN memastikan pelanggan mendapatkan pasokan listrik berapapun daya yang mereka butuhkan. PLN juga mempercepat semua proses, mulai dari sisi sambung baru hingga tambah daya bisa melalui aplikasi PLN Mobile.