Gelar Pangan Murah Mendekatkan Akses Masyarakat terhadap Sembako Murah
Pemerintah berupaya mendekatkan akses masyarakat terhadap pangan murah dengan melaksanakan kegiatan Gelar Pangan Murah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (21/9/2021).
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Di tengah pandemi Covid-19, daya beli masyarakat berkurang bahkan menurun, tidak terkecuali di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Untuk itu, pemerintah berupaya mendekatkan akses masyarakat terhadap sembako murah, misalnya dengan melaksanakan Gelar Pangan Murah, Selasa (21/9/2021).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero, saat menghadiri Gelar Pangan Murah di Kantor Camat Pontianak Barat, Selasa (21/9/2021), menuturkan, kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia Ke-41. Dalam momentum tersebut, pihaknya juga berupaya mempermudah akses masyarakat terhadap sembako dengan harga yang lebih mudah daripada di pasar.
Kegiatan tersebut juga diharapkan bisa berkontribusi dalam menciptakan stabilitas harga. Sebab, saat ini masyarakat masih hidup dalam suasana pandemi Covid-19. Jika tidak ada intervensi dari pemerintah, akan terjadi inflasi.
”Pontianak merupakan kota yang penduduknya banyak sehingga dampak intervensi pemerintah bisa sangat signifikan untuk stabilitas harga,” kata Hero.
Sembako yang dijual dalam kegiatan Gelar Pangan Murah tersebut dari berbagai sumber. Beras berasal dari gabungan kelompok tani. Produk-produk olahan berasal dari distributor utama sehingga harganya harga distributor, bukan harga di tingkat eceran.
”Selisih harga sembako yang dijual di Gelar Pangan Murah berkisar Rp 2.000-Rp 5.000 lebih murah dari harga di pasar,” ungkap Hero.
Bicara mengenai ketahanan pangan tidak hanya produksi pertanian, tetapi juga situasi pangan tersedia, cukup, aman, dan aksesnya terjangkau. Pasokan sembako masih aman untuk tiga bulan ke depan. Namun, dengan catatan Pontianak sebagai pusat distribusi dan transkasi perdagangan tetap terjaga.
Pontianak merupakan kota yang penduduknya banyak sehingga dampak intervansi pemerintah bisa sangat signifikan untuk stabilitas harga. (Heronimus Hero)
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, Gelar Pangan Murah sangat membantu warga Pontianak. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, daya beli masyarakat lemah bahkan menurun.
”Tadi ada warga yang mengatakan bahwa persediaan beras di rumah sudah terbatas. Hal itu menggambarkan daya beli mereka yang menurun. Kegiatan seperti ini sangat membantu mereka. Kegiatan ini dilaksanakan di enam kecamatan di Kota Pontianak,” ujar Edi.
Tini (47), salah satu warga Kecamatan Pontianak Barat yang berbelanja di Gelar Pangan Murah, menyambut baik adanya pangan murah karena bisa membantu warga yang berpenghasilan rendah. Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada perekonomian keluarganya.
”Saya bisanya membuka warung di kantin salah satu sekolah. Namun, sejak pandemi Covid-19, kantin sekolah tutup sehingga berdampak pada pendapatan saya. Kalau bisa, kegiatan pasar murah seperti ini setiap bulan diadakan karena sangat membantu,” ungkapnya.
Demikian juga Mariam (42), warga lainnya. Ia menyambut baik karena harga pangan yang disediakan murah. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pangan murah bisa lebih menjangkau kebutuhan pokok sehingga uang yang ada masih bisa dipergunakan untuk keperluan anak-anaknya sekolah.
Menurut dia, harga di kegiatan Gelar Pangan Murah tersebut memang lebih murah dari harga di pasar. ”Harga minyak goreng di Gerai Pangan Murah hanya Rp 12.500 per liter. Jika di pasar umum, harganya Rp 17.000 per liter. Jadi lebih murah,” ujarnya.