Kejar Balap World Superbike, Lombok Tengah Prioritas Vaksinasi di NTB
Lombok Tengah menjadi prioritas vaksinasi di NTB. Hal itu untuk mencapai kekebalan komunal sebagai salah satu syarat penyelenggaraan World Superbike dengan kehadiran penonton pada 12-14 November 2021.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Ajang World Superbike dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 12-14 November 2021. Agar bisa terlaksana dengan kehadiran penonton, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah cakupan vaksinasi di Lombok Tengah minimal 70 persen. Oleh karena itu, Lombok Tengah saat ini menjadi prioritas vaksinasi dengan target 41.000 orang per hari.
Hal itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi Percepatan Vaksinasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (20/9/2021).
Hadir dalam acara itu, antara lain, Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan wakilnya, Sitti Rohmi Djalillah, Kepala Kepolisian Daerah NTB Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal, Komanda Resor Militer 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal Ahmad Rizal Ramdhani, serta perwakilan pemerintah kabupaten/kota seluruh NTB.
Pembangunan Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hampir selesai. Pengaspalan jalur utama sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu selesai Agustus lalu. Saat ini, berbagai fasilitas pendukung tengah dikebut dan ditargetkan tuntas seluruhnya pada Oktober 2021.
Selesainya pengaspalan sirkuit kian menguatkan optimisme untuk menyelenggarakan berbagai ajang internasional di sana. Pelaksanaan ajang yang paling dekat adalah World Superbike pada November 2021, dilanjutkan MotoGP pada Maret 2022. Pada Februari 2022, Sirkuit Mandalika juga dijadwalkan menjadi lokasi uji coba pramusim MotoGP.
Hanya karena masih dalam kondisi pandemi, ajang tersebut baru bisa terlaksana jika prakondisi Covid-19 terpenuhi, khususnya menghadirkan penonton. Salah satunya adalah tercapainya cakupan vaksinasi Covid-19 hingga 70 persen sebagai syarat terbentuknya kekebalan komunal.
”NTB dituntut menjadi tuan rumah yang baik. Syaratnya, vaksinasi harus masif sehingga tidak ada kluster baru atau masalah,” kata Zulkieflimansyah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, hingga Minggu (19/9/2021), cakupan vaksinasi dosis pertama di NTB mencapai 954.035 orang atau 24,40 persen dari target 3,9 juta sasaran. Sementara dosis kedua baru 457.789 orang atau 11,71 persen.
Dari 10 kabupaten kota, baru Mataram yang cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 73,84 persen (233.0377 orang). Sementara Lombok Tengah baru 150.343 orang atau 19,58 persen untuk dosis pertama dan 57.195 orang atau 7,45 persen untuk dosis kedua.
NTB dituntut menjadi tuan rumah yang baik. Syaratnya, vaksinasi harus masif sehingga tidak ada kluster baru atau masalah.
Menurut Iqbal, untuk mencapai kekebalan komunal, cakupan vaksinasi di Lombok Tengah harus mencapai 767.700 orang atau 70 persen dari populasi penduduk 1.053.280 orang.
Oleh karena itu, kata Iqbal, Lombok Tengah menjadi prioritas. Dengan demikian, dalam 15 hari ke depan atau hingga 5 Oktober 2021, cakupan vaksinasi 70 persen di Lombok Tengah bisa tercapai. Ia menargetkan, dalam sehari cakupan vaksinasi di Lombok Tengah mencapai 41.000 orang.
Membentuk tim
Dalam pemaparannya, Iqbal menyebutkan sejumlah strategi percepatan vaksinasi di Lombok Tengah. Di antaranya membentuk tim dengan formasi 1 dokter, 4 paramedis, dan 2 petugas registrasi yang disebar di 139 desa se-Lombok Tengah.
Strategi berikutnya adalah menentukan sasaran dengan basis desa yang dimobilisasi oleh kepala desa, babinsa, bhabinkamtibmas, camat, danramil, dan kapolsek. Pelaksanaannya diawasi langsung oleh pajabat utama Korem 162/WB dan Polda NTB.
Selain itu, blangko manual juga disebarkan sebelum hari pelaksanaan vaksinasi sehingga mempercepat input data. Termasuk membuat posko sebagai pusat data di Polres Lombok Tengah. Input data P-Care menggunakan kode pelaksana kabupaten.
Strategi lainnya adalah sosialisasi masif ke masyarakat, memastikan penyimpanan vaksin di tiap puskemas berjalan baik, serta menyiapkan aplikator P-Care dari unsur Polri-TNI dan pemerintah daerah untuk mempercepat input data.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya mengatakan, target 70 persen harus tercapai sehingga ajang World Superbike pada November 2021 bisa dilaksanakan dengan penonton.
Oleh karena itu, lanjut Firman, vaksinasi harus digenjot karena cakupan Lombok Tengah saat ini masih jauh dari target. ”Titik vaksinasi yang semula di puskesmas akan disebar ke desa-desa dan kelurahan. Lalu, di tiap desa dan kelurahan akan ada tim vaksinator,” ujarnya.
Firman menambahkan, tim vaksinator masing-masing ditargetkan bisa menjangkau 280 orang sasaran. Dengan begitu, dengan 163 tim vaksinator, total yang divaksinasi sekitar 41.000 setiap hari.
”Tantangannya adalah vaksin harus cukup. Jangan sampai masyarakat kita antusias, tetapi vaksin tidak ada. Jadi, kesinambungannya harus dijaga,” ucap Firman.
Terkait ketersedian vaksinasi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan telah ada keputusan dari pemerintah pusat terkait alokasi vaksin sebanyak 1,3 juta dosis untuk Lombok Tengah.
”Rapat terakhir terkait World Superbike semalam, sudah disetujui vaksin sebanyak 1,3 juta. Besok saya diperintahkan untuk menjemputnya,” kata Fikri.