Jasa Armada Nantikan Merger BUMN Pengelola Pelabuhan
Anak usaha Pelindo II, yakni PT Jasa Armada Indonesia Tbk, menantikan proses merger di antara perusahaan-perusahaan pengelola pelabuhan milik negara. Penggabungan diharapkan menghasilkan sinergi usaha yang lebih kuat.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II, PT Jasa Armada Indonesia Tbk, menantikan proses merger di antara perusahaan-perusahaan pengelola pelabuhan milik negara. Dalam cetak biru BUMN, empat perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I-IV digabungkan menjadi satu sehingga membentuk sinergi yang lebih kuat lagi. Pelindo II akan menjadi induk dari entitas baru seusai penggabungan.
Dari empat Pelindo tersebut, anak-anak usaha Pelindo yang memiliki bisnis serupa akan dikelompokkan dalam empat lini bisnis. Namun, manajemen PT Jasa Armada Tbk enggan memaparkan bagaimana progres proses merger tersebut. Selain Jasa Armada, anak usaha Pelindo lainnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk.
”Saya tidak ingin memberikan penjelasan detail karena itu adalah aksi korporasi dari Pelindo, bukan aksi korporasi Jasa Armada Indonesia Tbk,” kata Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk Amri Yusuf dalam paparan publik virtual, Jumat (17/9/2021).
”Sepanjang pengetahuan kami, proses merger ini tidak mudah, lagi pula sekarang masih terus berlangsung. Dinamikanya cukup tinggi. Kita tunggu akhir dari proses merger ini sampai dengan 1 Oktober 2021 karena legal standing-nya nanti akan diumumkan pada 1 Oktober 2021,” lanjut Amri.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Pelindo ke Bursa Efek Indonesia terlihat bahwa PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk akan menjadi anak usaha Pelindo pascamerger bersama dengan 27 anak usaha dari Pelindo lainnya. Porsi kepemilikan holding Pelindo di PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk sebesar 71,28 persen dan di PT Jasa Armada sebesar Tbk mencapai 76,89 persen.
Amri menjelaskan, walaupun di tengah pandemi Covid-19, Jasa Armada berhasil meningkatkan laba. Sepanjang semester pertama 2021, laba naik 2 persen dari Rp 32,3 miliar menjadi Rp 33 miliar. Penambahan laba tersebut merupakan hasil dari pengembangan pasar yang dilakukan oleh Jasa Armada.
”Kami mulai menggarap potensi pasar yang ada di sekitar Pelabuhan umum. Kami juga berekspansi pada pasar-pasar baru,” kata Amri. Pasar baru yang dijajaki itu beberapa merupakan pasar yang di luar lingkup bisnis Pelindo.
IPO anak BUMN
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, hingga Kamis (16/9/2021) BEI mencatat ada 26 perusahaan yang sedang dalam proses melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
”Dari pipeline 26 perusahaan tersebut ada dua anak usaha BUMN,” kata Nyoman Yetna, Jumat (17/9/2021).
Dia menambahkan, ada juga satu perusahaan yang termasuk usaha rintisan dan merupakan hasil binaan dari IDX Incubator, salah satu kegiatan BEI untuk membina dan mempersiapkan usaha rintisan masuk bursa.
”Perusahaan ini berada di sektor teknologi, sebuah perusahaan teknologi informasi yang membangun produk perangkat lunak,” katanya lagi.