Program BBM Satu Harga Telah Berjalan di 297 Titik di Seluruh Indonesia
Pembangunan infrastruktur BBM satu harga di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil terus dilakukan. Sejak 2017 hingga saat ini, sebanyak 297 stasiun penyalur BBM satu harga telah beroperasi.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus mendorong program bahan bakar minyak atau BBM satu harga. Hal itu dilakukan dengan pembangunan infrastruktur penyaluran BBM satu harga di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil. Sejak dimulai dari 2017 hingga September 2021, sebanyak 297 titik telah beroperasi.
Seperti diberitakan, program BBM satu harga diwujudkan dengan membangun lembaga penyalur BBM resmi di lokasi yang disebut sebagai wilayah 3T, yaitu terdepan, terluar, dan terpencil.
Jenis BBM yang dijual adalah premium dan solar bersubsidi sesuai dengan harga resmi patokan pemerintah, yakni Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar bersubsidi. Selain itu, di beberapa wilayah ada BBM jenis lain, yakni pertalite yang dijual Rp 7.850 per liter dan dexlite Rp 9.700.
Selain untuk mengatasi kelangkaan pasokan BBM di wilayah 3T, program BBM satu harga juga memberikan BBM sesuai harga resmi kepada masyarakat di lokasi tersebut (Kompas, 18/9/2020).
Pada Kamis (16/9/2021), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan secara serentak 17 lembaga penyalur BBM satu harga di seluruh Indonesia. Peresmian dipusatkan di Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Selain Arifin, turut hadir dalam acara antara lain Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, Wakil Bupati Lombok Tengah M Nursiah, dan Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono. Ada juga perwakilan sejumlah daerah lokasi stasiun yang ikut secara daring.
Selain di Batukliang Utara, lokasi penyalur BBM satu harga yang diresmikan ialah Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), Seruyan dan Lamandau (Kalimantan Tengah), Malinau (Kalimantan Selatan), Sintang, Ketapang, Bengkayang, Landak, dan Melawi (Kalimatan Barat), Boven Digoel, Merauke (Papua), Aceh Singkil (Aceh), dan Tambrauw (Papua Barat).
Energi sangat penting untuk mendorong perekonomian. (Arifin Tasrif)
Menurut Arifin, program BBM satu harga dicanangkan secara nasional sejak 2017. Pembangunan infrastruktur energi itu diharapkan bisa dinikmati dan memudahkan kegiatan masyarakat. Sejalan dengan itu, perekonomian mereka juga diharapkan meningkat.
”Energi sangat penting untuk mendorong perekonomian,” kata Arifin.
Erika menambahkan, sejak dimulai pada 2017 hingga September 2021, total sudah ada 297 penyalur yang beroperasi. Itu termasuk yang dibangun dan beroperasi sepanjang 2017-2020 sebanyak 253 titik dan 44 titik sepanjang 2021. Hingga 2024, target stasiun yang dibangun sebanyak 583 titik.
Erika mengatakan, untuk 2021, target penyalur yang dibangun sebanyak 76 titik. ”Kami berharap PT Pertamina sebagai badan usaha penerima penugasan dapat mengakselarasi pelaksanaan pembangunan penyalur sehingga target tahun 2021 dapat tercapai,” kata Erika.
Mulyono menambahkan, Pertamina selalu berperan aktif untuk mendukung seluruh program pemerintah. Terutama terkait dengan peningkatan perekonomian dan pemerataan akses energi berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Mulyono, pembangunan lembaga penyalur BBM satu harga merupakan salah satu bentuk dukungan itu. Hingga saat ini, penyalur BBM satu harga tersebut tersebar di 112 kabupaten di mana 62 kabupaten masuk wilayah 3T.
Dia mengakui, jika di sejumlah wilayah, penyaluran BBM satu harga selain butuh biaya lebih, juga tidak mudah. Hal itu karena ada daerah yang butuh berkali-kali pergantian moda angkutan. Bahkan, ada yang harus diangkut dengan pesawat seperti di Kalimantan dan Papua.
Meski demikian, program itu harus tetap berjalan karena menjadi upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. ”Terutama menyediakan akses BBM secara berkeadilan,” kata Mulyono.
Saiful Azhar (58), salah satu warga Batukliang, menyambut positif adanya stasiun penyalur BBM satu harga. Menurut dia, selain tidak perlu lagi mengisi bensin ke stasiun yang jauh atau eceran, juga menghemat biaya.
Hal serupa juga disampaikan secara daring oleh perwakilan dari daerah-daerah yang turut meresmikan stasiun penyalur BBM satu harga.
Kerja keras
Arifin berharap, target pembangunan stasiun pada 2021 bisa tercapai, apalagi hanya tersisa tiga bulan lagi. Dengan demikian, butuh kerja keras semua pihak terkait, terutama Pertamina dan BPH Migas. Begitu juga untuk target 583 stasiun hingga 2024.
”Dalam rentang waktu tiga tahun, kita memiliki tantangan membangun 80-100 stasiun per tahun. Dengan demikian butuh kerja keras,” ujarnya.
Jadi, pembangunan stasiun di wilayah 3T harus dilakukan, meski biaya logistik memang akan lebih mahal. ”Tetapi, yang penting bagaimana masyarakat bisa menikmati kesetaraan. Apalagi ada disparitas tingkat kemajuan daerah masing-masing,” kata Arifin.
Sejalan dengan itu, Arifin meminta Pertamina dan BPH Migas tetap memastikan terjaganya stok. Juga secara bertahap meningkatkan kualitas BBM.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, NTB akan melaksanakan berbagai kegiatan besar dalam waktu dekat. Misalnya ajang World Superbike pada November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.
Oleh karena itu, ia berharap semua program Pertamina bisa disinergikan dengan program Pemerintah Provinsi NTB.