Dirut RNI: Presiden Tanda Tangani Merger BUMN Pangan
Presiden dikabarkan sudah mendatangani pembentukan induk (holding) BUMN di kluster pangan yang akan menggabungkan sembilan BUMN sektor pangan dan logistik. Pembentukannya diharapkan memperbaiki ekosistem pangan nasional.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS- Pemerintah terus mematangkan pembentukan perusahaan induk atau holding badan usaha milik negara atau BUMN di kluster pangan. Presiden dikabarkan telah mengesahkan penggabungan beberapa BUMN untuk menjadi holding pada bulan ini.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI yang juga Ketua Holding BUMN Kluster Pangan, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan kabar itu saat peluncuran produk bersama Warung Pangan yang disiarkan melalui kanal Youtube BGR Logistics, RNI Holding, Kementerian BUMN RI, dan Kementerian Perdagangan, Kamis (16/9/2021).
Selain Arief, hadir pula dalam kesempatan itu antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistik M Kuncoro Wibowo.
“Proses perseroan dari Perindo (PT Perikanan Indonesia) sudah selesai, kemudian (soal) penggabungan, saya dengar sudah ditandatangani oleh Bapak Presiden, inbreng sedang diharmonisasi,” ujar Arief saat memberikan sambutan pada acara itu.
Holding BUMN kluster pangan terdiri dari sembilan perusahaan plat merah. Mereka adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS, PT Garam (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus, Perum Perikanan Indonesia atau Perindo, PT Berdikari (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI. Badan-badan usaha berpelat merah itu akan ”dikomandani” oleh PT RNI.
Arief menjelaskan, sesuai arahan Menteri BUMN, kehadiran holding BUMN kluster pangan itu untuk memperbaiki ekosistem pangan nasional. Perbaikan akan dilakukan dari hulu produksi sampai di tangan konsumen. Hal ini dilakukan untuk membenahi struktur ongkos sehingga ke depan harga dan produk pangan bisa bersaing.
“Kami kerjakan dari pasar basah, pasar tradisional, pasar modern, hingga situs e-dagang,” ujar Arief.
Transformasi
Erick menjelaskan, kehadiran BUMN kluster pangan ini harus mentransformasi penyediaan dan perdagangan pangan nasional. Ia menjelaskan, bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dua kementerian akan bekerja sama untuk menciptakan ekosistem baru dalam rantai pasokan pangan yang terintegrasi.
Salah satu transformasi yang dilakukan adalah dengan melibatkan sekitar 47.000 warung di seluruh Indonesia untuk menjual dagangannya via aplikasi digital Warung Pangan. Dari jumlah itu, sekitar 35.000 warung di antaranya berada di Jakarta.
“Saya dapat laporan ada warung yang penjualan online-nya sudah lebih besar dari offline-nya, tetapi yang harus kita pastikan itu bagaimana biaya logistiknya bisa ditekan agar lebih murah dan kompetitif sehingga bisa bersaing dan pendanaan dapat hadir berikut pendampingannya," ujar Erick.
Saat ini terdapat lebih dari 47.000 warung UMKM telah terdaftar di aplikasi Warung Pangan (WP) yang terhubung dengan puluhan pemasok yg terdiri dari pelaku UMKM, koperasi, dan beberapa perusahaan.
Sejak diluncurkan Agustus 2020, aplikasi Warung Pangan telah menjual berbagai jenis produk pangan dari BUMN Kluster Pangan dan pemasok lokal serta produk minuman dalam bentuk saset seperti warung pada umumnya, token listrik, dan pulsa. Adapun aplikasi Warung Pangan ini sudah tersebar di 7 wilayah yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Pangkal Pinang.
Senada dengan Erick, Lutfi memandang transformasi digital yang dilakukan Warung Pangan tersebut perlu jadi perhatian. Ia menilai, transformasi tak hanya membawa keuntungan bagi pembeli, tetapi juga penjual dan sektor pendukung di bagian hulu lainnya.
“Melalui transformasi ini, bukan cuma pelanggan yang dimudahkan, tapi juga penjualnya. Hal ini memberikan nilai tambah ke petani, pengusaha,” katanya.
Pengembangan produk
Pada acara kesempatan itu, BUMN Kluster Pangan melalui BGR Logistics menandatangani pemasaran produk beras Rania dari Rajawali Nusindo RNI Group, pemasaran produk Nusa Kita dari PTPN III, produk Panganesia dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia yang akan dijual melalui aplikasi Warung Pangan.
Selain itu, penandatanganan juga dilakukan dengan Tani Hub Group, yaitu pemasaran produk pangan segar (fresh food) melalui Warung Pangan ke industri hotel, restoran, dan katering (horeka), kerja sama dengan IHC Pertamedika dalam suplai pangan di rumah sakit binaan, Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) mengenai pengolahan limbah, manajemen keamanan terintegrasi (integrated security management), preventif coating untuk gudang-gudang, penyediaan bahan baku untuk katering yang terafiliasi dengan Garuda dan penyediaan canvasser.
Kerja sama juga dilakukan dengan Koperasi Pemasaran Relawan Mandiri Indonesia (KRMI) untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM seperti gula aren, kerja sama Warung Tegal Kharisma Bahari dengan memasok bahan komoditi untuk warung makan binaan, serta kerja sama dengan PT Sugih
Langgeng Bersama dalam bentuk penyediaan canvasser dan pengelolaan komunitas warung pangan.