Blibli Akuisisi Saham Ranch Market untuk Kembangkan Ekosistem
PT Global Digital Niaga atau Blibli.com menandatangani perjanjian pembelian saham PT Supra Boga Lestari Tbk, pengelola Ranch Market, sebanyak 797,8 juta saham atau setara 51 persen total modal ditempatkan dan disetor.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga saham emiten supermarket premium Ranch Market, PT Supra Boga Lestari Tbk, naik 10 persen pada penutupan sesi pertama perdagangan pada Kamis (16/9/2021). Harga saham ini melonjak setelah PT Global Digital Niaga yang dikenal dengan platform lokapasar Blibli menandatangani perjanjian pembelian saham Supra Boga Lestari.
”Sebagai bentuk komitmen Blibli dalam mempercepat pengembangan dan perluasan ekosistem bisnis sebagai salah satu perusahaan e-dagang terkemuka di Indonesia, kami menandatangani Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham (PPPS) dalam PT Supra Boga Lestari Tbk (SBL),” kata CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto.
Rencana tersebut, menurut Kusumo Martanto, sejalan dengan langkah Blibli menumbuhkan bisnis yang sudah solid dengan menjadi solusi bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada di dalam ekosistem Blibli. ”Lebih lanjut, Blibli yakin dengan reputasi, kinerja, dan potensi SBL yang positif, semakin memantapkan peluang dalam membesarkan pangsa pasar yang akhirnya memacu pertumbuhan bisnis kedua pihak,” ujarnya.
Menurut pengumuman PT Global Digital Niaga, jumlah saham yang akan diambil alih sebanyak 797.888.628 saham atau setara dengan 51 persen dari total modal ditempatkan dan modal disetor Supra Boga Lestari yang dimiliki para penjual. Saham ini dibeli dari tujuh pemegang saham lama, yaitu PT Wijaya Sumber Sejahtera, PT Prima Rasa Inti, PT Gunaprima Karyaperkasa, PT Ekaputri Mandiri, Dr David Kusumodjojo, Suharno Kusumodjojo, dan Harman Siswanto.
Jika mengacu pada harga saham penutupan Rabu (15/9/2021) yang sebesar Rp 2.200 per saham, nilai akusisi ini diperkirakan Rp 1,76 triliun. Ada kemungkinan Blibli.com akan masuk bursa melalui Supra atau backdoor listing atau tidak melalui penawaran saham perdana.
”Bagi kami di Blibli, formula terpenting menjalankan bisnis adalah kualitas layanan, inovasi, dan kolaborasi. Diperkuat dengan ekosistem teknologi bisnis menyeluruh yang mencakup B2C, B2B, B2B2C, dan B2G, Blibli terus fokus membangun kepercayaan, memberikan pengalaman ritel terbaik, memastikan pemenuhan kebutuhan pelanggan, memberdayakan mitra bisnis, dan menciptakan inovasi solusi nyata,” kata Kusumo.
Dorong masuk bursa
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VI DPR RI dengan perusahaan lokapasar pada Rabu (15/9/2021), DPR mendorong perusahaan lokapasar untuk masuk bursa. Dengan masuk bursa, transparansi akan lebih meningkat bagi konsumen. RDPU tersebut dihadiri para pimpinan perusahaan lokapasar, yaitu Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Gojek.
”Saya sangat mendorong perusahaan lain ikut menjadi perusahaan terbuka agar lebih transparan lagi,” kata anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PAN, Intan Fauzi.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, sampai 8 September ada 23 perusahaan yang sedang bersiap untuk masuk ke bursa. Dari 23 perusahaan itu ada satu perusahaan sektor tekonologi dan satu perusahaan dengan bidang usaha energi terbarukan. Nyoman belum menjelaskan perusahaan teknologi yang bersiap masuk ke bursa pada tahun ini.
Dari daftar 23 perusahaan tersebut, ada 12 perusahaan dengan aset di atas Rp 250 miliar. Selebihnya ada 7 perusahaan dengan aset skala menengah, yakni antara Rp 50 miliar dan Rp 250 miliar, serta perusahaan beraset kecil dengan total aset di bawah Rp 50 miliar.
Nyoman Yetna belum memerinci perusahaan teknologi apa yang bersiap masuk ke bursa pada tahun ini. ”Bursa senantiasa mendukung semua sektor untuk dapat mengutilisasi eksistensi pasar modal agar dapat bertumbuh, khususnya perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi dan juga renewable energy,” katanya.