Relaksasi PPKM di wilayah Jawa dan Bali mendorong perekonomian kembali bergerak. Sektor-sektor saham yang mendapatkan keuntungan dari relaksasi ini, antara lain, sektor ritel dan pusat perbelanjaan.
Oleh
joice santi
·2 menit baca
Relaksasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali mendorong perekonomian kembali bergerak. Sektor-sektor saham yang mendapatkan keuntungan dari relaksasi ini, antara lain, sektor ritel dan pengelola pusat perbelanjaan.
”Pemerintah terus melanjutkan penerapan relaksasi PPKM secara bertahap di bulan September. Dengan laju relaksasi saat ini, kami memperkirakan pemulihan ekonomi akan mulai berdampak di kuartal IV-2021,” kata Lionel Priyadi, Macro Equity Strategist Samuel Aset Sekuritas.
Dari 11 kota dan kabupaten yang berada pada PPKM level empat pekan lalu, berkurang menjadi tiga kota dan kabupaten pada 13 September 2021. Pemberlakuan PPKM masih diperpanjang hingga 20 September dengan evaluasi setiap pekan.
Tim analis RHB Sekuritas menyebutkan bahwa seiring dengan penurunan kasus Covid-19, tentu diiringi dengan pelonggaran pembatasan. ”Kami juga melihat inisiatif pemerintah untuk melonggarkan pembatasan diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat,” demikian riset RHB.
Pelonggaran PPKM kali ini juga disertai dengan izin pembukaan bioskop pada kota dengan PPKM level dua dan tiga serta wilayah mal yang hijau. ”Pembukaan kembali bioskop tentu membantu meningkatkan lalu lintas ke mal,” lanjut riset tersebut.
Emiten yang langsung terdampak dari aturan baru tersebut adalah pengelola bioskop CGV, yaitu PT Graha Layar Prima Tbk. Pembukaan kembali bioskop diharapkan dapat memperbaiki kinerja PT Graha Layar. Hingga semester pertama tahun ini, PT Graha Layar Prima merugi Rp 168 miliar. Posisi ini lebih baik dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang merugi Rp 185 miliar.
Pada penutupan perdagangan Selasa ini, harga saham PT Graha Layar malah turun 6,2 persen menjadi Rp 3.170. Rumah produksi film PT MD Pictures Tbk yang juga akan merasakan manfaat kebijakan membuka bioskop malah ditutup turun 3,26 persen menjadi Rp 356 per saham.
Meski begitu, keputusan ini juga membawa angin segar bagi emiten pengelola pusat perbelanjaan. Saham-saham emiten dalam kelompok ini menguat, seperti PT Lippo Karawaci Tbk yang sahamnya naik 15 persen menjadi Rp 161, PT Sentul City Tbk (naik 5,8 persen menjadi Rp 73), PT Alam Sutera Realty Tbk (naik 6,83 persen menjadi Rp 183), PT Agung Podomoro Tbk (naik 4,2 persen menjadi Rp 136), PT Pakuwon Jati Tbk (naik 3,4 persen menjadi Rp 478), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (naik 2 persen menjadi Rp 990).