Seluruh Fasilitas Pendukung Sirkuit Mandalika Ditargetkan Selesai Oktober 2021
World Superbike dijadwalkan berlangsung pada 12-14 November 2021 di Sirkuit Mandalika, NTB. Saat ini, setelah pengaspalan lintasan utama sirkuit selesai, pihak ITDC mengebut fasilitas pendukung hingga Oktober 2021.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC telah menyelesaikan pengaspalan lintasan utama Sirkuit Mandalika di Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Meski demikian, untuk pelaksanaan World Superbike pada November mendatang masih ada sejumlah pekerjaan rumah, yakni menyelesaikan fasilitas pendukung sirkuit hingga Oktober atau sebulan sebelum ajang tersebut.
Seperti diberitakan, selesainya pembangunan lintasan utama Sirkuit Mandalika ditandai dengan Seremonial Penyelesaian Pekerjaan Pengaspalan dan Serah Terima Pertama Pembangunan Mandalika Street Circuit pada Minggu (15/8/2021) lalu.
Sirkuit Mandalika yang juga disebut Jalan Kawasan Khusus (JKK) karena bersifat multifungsi itu, memiliki panjang 4,31 kilometer dengan 17 tikungan. Debut Sirkuit Mandalika direncanakan pada ajang World Superbike pada 12-14 November mendatang.
Setelah lintasan utama selesai, menurut Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro melalui siaran resminya, Senin (13/9/2021), pihaknya fokus pada fasilitas pendukung JKK. Fasilitas itu meliputi terowongan, pusat kontrol balapan (race control), pusat kesehatan, dan area pendaratan helikopter (helipad).
Bram menjelaskan, dua terowongan JKK dibangun sebagai akses pendukung yang menghubungkan jalan provinsi di sisi utara dengan lot-lot di dalam JKK dan area kawasan di bagian selatan JKK.
Terowongan pertama sepanjang 65,57 meter yang terletak di sisi utara JKK. Sementara terowongan kedua yang panjangnya 117,77 meter terletak di selatan JKK. Menurut Bram, saat ini pembangunan terowongan telah mencapai 100 persen untuk struktur dan perpipaan. Sementara penyelesaian akhir mencapai 99 persen.
Bram memastikan, terowongan JKK aman dan nyaman untuk dilewati masyarakat maupun wisatawan. Saat ini, juga sudah terpasang lampu yang menyala selama 24 jam.
Terowongan ini aman dilewati walau tengah hujan. Kami menargetkan, pembangunan terowongan rampung pada September ini. (Bram Subiandoro)
Pada musim hujan, potensi terjadi genangan di terowongan tersebut tetap ada. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi limpahan air dan genangan, pihak ITDC melengkapi kedua terowongan dengan sistem drainase. Juga pompa air otomatis.
”Dengan demikian, terowongan ini aman dilewati walau tengah hujan. Kami menargetkan pembangunan terowongan rampung pada September ini,” kata Bram.
Selain itu, fasilitas pendukung lain, seperti pusat kesehatan dan tempat mendarat helikopter, telah selesai 100 persen. Adapun bangunan race control telah mencapai 92,25 persen dan pit building telah menyelesaikan fondasi. Keduanya ditargetkan selesai Oktober 2021.
Pantauan Kompas pada Minggu (12/9/2021), pembangunan fasilitas pendukung masih terus berlangsung. Race control yang terdiri dari tiga lantai sudah berdiri di sisi utara sirkuit. Begitu juga helipad yang berada tak jauh dari race control.
Investasi
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pada Sabtu (11/9/2021) berkunjung ke Mandalika. Bahlil didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah, bahkan menjajal lintasan utama sirkuit dengan sepeda motor.
Dalam kesempatan itu, Bahlil menyampaikan optimisme jika kehadiran Sirkuit Mandalika akan menarik banyak investasi. Terutama nanti jika pergelaran MotoGP yang direncanakan berlangsung Maret 2022 sudah berlangsung.
Oleh karena itu, dia berharap semua pihak bekerja sama, misalnya dalam menjaga protokol kesehatan dan kestabilan wilayah.
Jadi, menurut Bahlil, dipastikan pembangunan ini akan bermanfaat bagi semua, khususnya masyarakat setempat. Ke depan, NTB akan menjadi satu kawasan wisata dunia tidak hanya terkait otomotif, tetapi juga dapat mendukung potensi olahraga lain sekaligus mampu menarik wisatawan yang datang.
Menurut data ITDC, total komitmen investasi yang telah mereka terima Rp 17 triliun. Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia ITDC Taufik Hidayat merinci, investasi itu terdiri dari Master Land Utilization & Development Agreement (LUDA) Vinci Construction Grands Projects sebesar 1 miliar dollar Amerika Serikat atau setara Rp 14 triliun yang akan dilakukan bertahap selama 15 tahun.
Selain itu, ada LUDA dengan tujuh investor strategis yang berkomitmen membangun hotel senilai total Rp 3 triliun. Menurut Taufik, komitmen pembangunan hotel telah mencapai 1.700 kamar.