Kota Pintar Akselerasi Pembentukan Ekosistem Digital
Pembentukan ekosistem perusahaan rintisan sangat diperlukan dalam pengembangan kota pintar.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembentukan ekosistem perusahaan rintisan atau start up sangat diperlukan dalam pengembangan kota pintar (smart city). Di kawasan BSD City, Serpong, Tangerang, Banten, program Escalate diluncurkan untuk mendukung akselerasi kemajuan perusahaan rintisan di bidang teknologi smart city.
Program tersebut diluncurkan secara resmi oleh pengembang properti Sinar Mas Land dengan menggandeng Prasetia Dwidharma di kawasan BSD City, Kamis (9/9/2021). Program Escalate merupakan bagian dari Digital Hub Next Action, sebuah gerakan dalam ekosistem start up untuk memacu kemajuan perusahaan-perusahaan rintisan di bidang property technology. Bukan hanya pembinaan bagi para pegiat start up, peserta program ini juga diberikan akses untuk terkoneksi dengan pasar teknologi digital hingga investor.
Chief Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land Irawan Harahap mengatakan, ”Digital hub telah menjadi sebuah ekosistem bagi banyak perusahaan digital, termasuk dari ranah property technologydan smart city yang sangat dibutuhkan di masa pandemi ini. Kami melakukan kampanye Digital Hub Next Action yang membantu akselerasi perusahaan rintisan (start up)”.
Dari kebutuhan ini, digital hub terdorong untuk memfasilitasi start up property technology agar dapat dikembangkan oleh generasi muda dan hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat lebih luas. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi perusahaan rintisan untuk berkembang secara berkelanjutan agar dapat berkontribusi bagi perkembangan kota pintar, khususnya di BSD City.
Pandemi Covid-19 memberi dampak di berbagai sektor industri. Kondisi ini sekaligus mendorong perubahan dan perkembangan, khususnya di bidang teknologi transformasi digital dan industri kota pintar, yang kini gencar dilakukan pemerintah dan pihak swasta.
Irawan menjelaskan, kota pintar merupakan konsep penataan kota modern dengan mengintegrasikan teknologi informasi da komunikasi dengan bantuan jaringan perangkat internet of things. Di Indonesia terdapat 514 kota dan kabupaten yang mulai melakukan transformasi menuju kota pintar. Hal ini menjadi peluang besar untuk investor dan perusahaan rintisan di bidang teknologi properti digital.
Sinar Mas Land telah mentransformasi BSD City sebagai integrated smart digital city sejak awal 2016. Township sekarang telah lengkap dengan sarana serta prasarana berbasis digital, seperti fiber optic untuk internet berkecepatan tinggi, traffic command centre, dan sebagainya. Lebih jauh, Sinar Mas Land juga membangun digital hub sebagai kawasan yang ditujukan sebagai pusat pendidikan, komunitas, perusahaan rintisan, hingga perusahaan multinasional di bidang teknologi digital.
”Kami membangun digital hub. Mimpinya adalah membangun Silicon Valley Indonesia untuk mewadahi para pelaku digital yang berkembang, baik start up, sekolah vokasi berstandar global, perusahaan multinasional berbasis teknologi, dan juga industri kreatif. Semua ini akan membentuk ekosistem digital,” ujar Irawan.
CFO Prasetia Dwidharma Ardi Setiadharma menjelaskan, program Escalate bertujuan untuk mengakselerasi perusahaan rintisan di industri teknologi kota pintar, khususnya di bidang mobilitas, analisis data, sistem perparkiran, property technology, energy saving, dan perdagangan atau ritel pelaku usaha kecil dan menengah.
”Dengan mengikuti program Escalate, perusahaan rintisan dapat melakukan proyek uji coba di ekosistem Sinar Mas Land dan Prasetia Dwidharma. Selain itu, peserta akan mendapatkan pengarahan dan bantuan validasi bisnis langsung dari mentor-mentor unggulan. Hal ini akan membantu mereka berkembang,” ujar Ardi.
Ardi menjelaskan, Prasetia Dwidharma telah berinvestasi di bidang teknologi sejak 2016. Lebih dari 100 perusahaan rintisan telah didukung dan berkembang pesat di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Co-Founder Qiscus, Delta Purna Widyangga, yang juga menjadi salah satu mentor program Escalate, menuturkan, program ini sangat berguna bagi perusahaan rintisan sekaligus membantu mereka membuka wawasan dan memberi kesempatan dalam menghadapi kebutuhan perkotaan langsung di salah satu township BSD City.
Mulyawan Gani, Chief Digital Business Sinar Mas Land, menambahkan, pengembangan sebuah perumahan tidak lagi sekadar mendatangkan pembeli, tetapi juga mendatangkan ekosistem yang akhirnya dapat menghidupkan sebuah kota, misalnya ekosistem penggemar K-Pop, otomotif, kesehatan, pendidikan, bahkan ekosistem komuter. Inilah yang disebut digital hub.
”Tantangannya banyak sekali. Di samping memberikan mentorship, kami juga akan fokus menyediakan test back. Bantuan bukan hanya pendanaan bagi top three, melainkan sumber lain yang jauh lebih banyak untuk testplatform yang mereka hasilkan di BSD City secara langsung,” ujar Gani.
Program ini berlangsung selama enam bulan didampingi oleh sejumlah mentor profesional, antara lain, Ardi Setiadharma (CFO of Prasetia Dwidharma), Arya Setiadharma (CEO of Prasetia Dwidharma Venture Partner at MDI Ventures), Nicko Widjaja (CEO of BRI Ventures), Hiro Kiga (Co-Founder/COO of Wallex Technologies), Afia Fitriati (Co-Founder and CEO of Fast8), Delta Purna Widyangga (Co-Founder Qiscus), Gani Lie (Head of Investment MDI Ventures), Gusli Ariyanto (Finance Accounting Astra Modal Ventura), dan Olivia Yanuarita (Finance Manager Prasetia Dwidharma).