logo Kompas.id
EkonomiEkonomi Camilan
Iklan

Ekonomi Camilan

Hanya dengan “ngemil” seluruh rantai ekonomi camilan dari hulu hingga hilir dapat terus bergerak. Inilah yang disebut dengan "snacking economy".

Oleh
Hendriyo Widi
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5ri0OFbF3MUYjKpY1ydjqud4E54=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200112egiA-keripik_1578824619.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Salah satu industri rumah tangga keripik gethuk khas Borobudur di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kendati terimbas pandemi Covid-19, snacking economy atau ekonomi yang digerakkan oleh konsumsi, bisnis, dan perdagangan makanan ringan terus bertahan. Bisnis ini bahkan menjadi solusi pergerakan ekonomi rakyat di tengah intaian kenaikan pengangguran dan penurunan penghasilan masyarakat yang dirumahkan, dikurangi jam kerjanya, atau mengalami pemutusan hubungan kerja.

Sebelum pandemi, tepatnya pada 2019, nilai pasar camilan (snack) global sebesar 491,4 miliar dollar AS. Pembatasan aktivitas ekonomi untuk mengendalikan pandemi, termasuk di sektor ritel grosir dan eceran camilan, menyebabkan nilai pasarnya turun cukup drastis menjadi 427,02 miliar dollar AS pada 2020.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000