Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia, seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT BPD Jawa Timur Tbk, dan PT Bank BTPN Syariah Tbk, memerkuat platform digitalnya untuk mengejar peluang di tengah perkembangan sektor digital.
Oleh
Joice Tauris Santi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seperti tidak mau ketinggalan menikmati perkembangan sektor digital, emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk akan memasuki bisnis digital. Sementara itu, PT BPD Jawa Timur Tbk dan PT Bank BTPN Syariah Tbk juga memperkuat platform digitalnya.
BSD sedang berbicara dengan beberapa mitra strategis untuk membangun bisnis pusat data (data center). Siapa mitra dan berapa investasi yang diperlukan belum diungkapkan karena masih dalam pembicaraan dengan beberapa pihak.
”Kami sudah ada pembicaraan dengan beberapa mitra untuk bersama-sama berinvestasi di bisnis data center,” kata Direktur Utama BSD Franciscus Xaverius Ridwan dalam paparan publik, Selasa (7/9/2021).
Beberapa emiten lain, seperti PT Telkom Indonesia Tbk, PT DCI Indonesia Tbk, dan PT Multipolar Tbk, sudah terlebih dahulu masuk ke bisnis pusat data.
Sementara itu, pembenahan dari sisi teknologi juga dilakukan oleh PT BPD Jawa Timur. Belanja modal sebesar Rp 165 miliar seluruhnya digunakan untuk investasi pembangunan dan pengembangan platform digital.
”Kami sedang fokus untuk pengembangan digitalisasi agar dapat menggaet pangsa pasar lebih luas,” kata Busrul Iman, Direktur Utama Bank Jatim, dalam paparan publiknya. Digitalisasi diharapkan akan berperan besar bagi bisnis perusahaan ke depan.
Sementara Bank BTPN Syariah Tbk bersiap meluncurkan beberapa inisiatif terkait dengan layanan digital yang paling tepat untuk nasabah ultramikronya. ”Seperti verifikasi biometrik tanpa perlu menghafalkan PIN (nomor identifikasi personal) nasabah akan mendapatkan kemudahan bertransaksi dengan keamanan tinggi,” Arief Ismail, Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan BTPN Syariah, dalam paparan publik virtual.
Tidak hanya untuk nasabah, digitalisasi juga dilakukan untuk mempermudah para petugas BTPN Syariah di lapangan yang disebut community officer.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri perbankan juga terus memacu dan meningkatkan layanan digitalnya. Berbagai strategi mereka tempuh, mulai dari membangun anak usaha bank digital hingga bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial, seperti ditempuh PT Bank Central Asia Tbk dengan membesarkan anak usahanya sebagai bank digital, yakni PT Bank Digital BCA.
BCA juga berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering PT Bank Digital BCA. Rencana IPO tersebut akan disesuaikan dengan dinamika pasar dan perkembangan ekonomi di masa mendatang. Sebelumnya, BCA juga meluncurkan aplikasi bank digital BCA bernama Blu. Bank digital tersebut merupakan bank tanpa kantor fisik (branchless banking).
Bank Jago bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial penyedia produk investasi pasar modal, PT Bibit Tumbuh Bersama, untuk menyediakan layanan jasa keuangan yang saling terkoneksi. Kolaborasi ini bertujuan mengembangkan ekosistem digital guna mempermudah nasabah sekaligus memperluas cakupan bisnis perusahaan.