Lewat KEK, diharapkan terjadi peningkatan ekspor dan industri. Sejumlah negara, seperti Malaysia, juga menerapkan strategi pembuatan KEK guna mendongkrak sekaligus mengefisienkan produksi.
Oleh
Defri Werdiono/Pandu Wiyoga/Aditya Putra Perdana/Ismail Zakaria
·4 menit baca
Mandalika merupakan satu dari lima destinasi superprioritas. Ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus pada 2014, Mandalika menawarkan wisata bahari dengan pesona pantai dan alam bawah laut.
Mandalika saat ini menjadi perhatian. Di kawasan itu tengah dibangun sirkuit jalanan bagi ajang balap motor paling bergengsi, MotoGP. Sirkuit Mandalika memiliki panjang lintasan 4,31 kilometer.
Menurut Direktur Utama PT Pembangunan Pariwisata Indonesia (ITDC) Abdulbar M Mansoer, pekan lalu, pengaspalan lintasan utama sirkuit yang terdiri atas 17 tikungan telah selesai.
Selain aspal lintasan utama, beton pembatas dan terowongan telah rampung dikerjakan. Fasilitas pendukung lainnya, race control dan pit building, masih diselesaikan. Demikian pula pusat kesehatan yang dilengkapi tempat pendaratan helikopter.
Menurut Abdulbar, Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP mengapresiasi pembangunan Sirkuit Mandalika. Hal itu meningkatkan kepercayaan ITDC guna menuntaskan penantian panjang Indonesia selama 26 tahun untuk kembali menjadi tuan rumah balap motor dunia.
Meski pembangunan sirkuit dipastikan selesai tahun ini, Dorna Sports memutuskan menunda perhelatan MotoGP dari semula pada 2021 ke Maret 2022. Pertimbangannya, pandemi Covid-19 belum terkendali.
Akan tetapi, Sirkuit Mandalika tetap akan digunakan untuk ajang balap motor lain tahun ini, yaitu World Superbike (WSBK) seri ke-12, pada 12-14 November 2021. Sirkuit Mandalika juga menjadi tempat tes pramusim MotoGP pada Februari 2022.
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika diharapkan mengakselarasi sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat, lokal, serta nasional. Berdasarkan Laporan Tahunan Dewan Nasional KEK 2020, ada total sembilan investasi di Mandalika, sebagian besar untuk hotel dan kawasan komersial.
Kegiatan industri
Geliat KEK juga berlangsung di Gresik, Jawa Timur. Berbeda dengan Mandalika yang berbasis pariwisata, KEK Gresik (Java Integrated Industrial Port and Estate/JIIPE) memiliki kegiatan utama industri smelter nikel dan baja, elektronik, petrokimia, serta energi.
Dari pantauan Kompas, Jumat (3/9/2021), bongkar muat bahan baku pupuk dari kapal berlangsung di pelabuhan KEK Gresik. Pembuatan jalan dari pelabuhan menuju lokasi smelter PT Freeport Indonesia juga sedang dilakukan. PT Freeport Indonesia merupakan salah satu tenant di kawasan itu.
Sejumlah truk dump hilir mudik mengangkut tanah uruk melalui ruas jalan di dalam kawasan JIIPE. Di sisi lain, truk-truk pengangkut produk dan bahan baku milik tenant hilir mudik.
KEK JIPPE memiliki luas total 3.000 hektar, meliputi kawasan industri 1.761 ha, kawasan pelabuhan 400 ha, serta kawasan residensial dan komersial 800 ha sebagai pendukung. ”Tiga kawasan jadi satu,” kata Business Development Sales and Marketing Domestic International General Manager PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Iskandar JK Rares.
Untuk kawasan pelabuhan, total panjang dermaga JIIPE mencapai 6,4 km. Yang saat ini sudah beroperasi 1 km dengan lebar 50 meter. Tipe pelabuhan umum, baik untuk kargo kering, liquid, maupun umum.
Kedalaman pelabuhan mencapai 16 meter di bawah permukaan laut saat pasang. Kondisi ini bisa melayani kapal dengan muatan berbobot 100.000 DWT.
Iskandar menyatakan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pelaku usaha dalam menilai kawasan ekonomi. Beberapa di antaranya konektivitas dan transportasi, utilitas pendukung, serta kemudahan berusaha. Menurut dia, JIIPE menyediakan hal-hal itu.
Adapun di Jawa Tengah, ada KEK Kendal yang juga berbasis industri. Head of Sales & Marketing PT Kawasan Industri Kendal Juliani Kusumaningrum menjelaskan, lokasi KEK Kendal strategis, dekat dengan jalur pantura serta terbukanya aksesibilitas ke arah barat ataupun timur lewat tol.
Hingga 2025, nilai investasi di KEK Kendal ditargetkan Rp 72 triliun dengan ekspor Rp 7 triliun per tahun. ”Sejauh ini masih on track. Nilai investasi saat ini Rp 21,5 triliun, naik 14 persen dari 2020,” ujar Juliani.
Luas KEK Kendal 1.000 hektar. Sektor industri di kawasan ini adalah makanan, furnitur dan alat permainan, mode, otomotif, serta elektronik. Di KEK Kendal, ada pula Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang itu.
Di Provinsi Kepulauan Riau, ada KEK Galang Batang, yang mulai mengekspor alumina sebanyak 80.000 ton per bulan. Industri utama KEK Galang Batang ialah smelter-grade alumina refinery PT Bintan Alumina Indonesia (BAI). Pabrik pengolahan bauksit itu ditargetkan mengekspor 2 juta ton alumina per tahun mulai 2027.
Kawasan KEK Galang Batang berdiri di lahan 2.333 hektar. Nilai investasi yang diserap ditargetkan Rp 36,25 triliun dengan serapan tenaga kerja 20.000 orang pada 2028.
Direktur Utama PT BAI Santoni mengatakan, pembangunan tahap I yang dimulai pada 2016 telah selesai tahun lalu. Saat ini, smelter PT BAI dengan kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun sudah mulai beroperasi.
Lewat KEK, diharapkan terjadi peningkatan ekspor dan industri. Sejumlah negara, seperti Malaysia, juga menerapkan strategi pembuatan KEK guna mendongkrak sekaligus mengefisienkan produksi. Khusus KEK pariwisata, kunjungan turis atau acara internasional menjadi andalan.
Pandemi Covid-19 memberi tantangan tak mudah. Namun, geliat di sejumlah kawasan ekonomi terus terjadi untuk mewujudkan harapan.