Emas Papua Modal Berharga Indonesia Emas
Tiga tahun sudah, PT Freeport Indonesia dikuasai secara moyoritas oleh Pemerintah Indonesia. Pengelolaan tambang bawah tanah terbesar di dunia ini serta pemanfaatan hasilnya ke depan menentukan Indonesia Emas 2045.
Sesampai di Gunung Grasberg, langit biru cerah, dodger blue, seakan memayungi 360 derajat. Awan putih tidak lagi terlihat di atas kepala, tapi sejajar bahkan di bawah garis mata. Bongkahan salju, gletser mengkilat, kontras dengan warna bebatuan di puncak bukit yang hitam. Menakjubkan.
Gunung Grasberg, Tembagapura, Papua berada di ketinggian 2.500 mdpl. Suhunya berkisar 4-12 derajat Celcius dengan kadar oksigen tipis, sekitar 67 persen. Jaraknya dari dataran rendah di Timika, sekitar 80 kilometer. Dikarenakan situasi keamanan, harus menggunakan bus antipeluru milik PT Freeport Indonesia untuk menempuhnya, sekitar 3 jam perjalanan. Alternatif lain, menumpang helikopter dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Biaya perjamnya 2.000 dollar AS.
Tambang terbuka Grasberg yang sudah selesai beroperasi 2020, kini meninggalkan lubang raksasa berulir. Begitu kabut datang, pemandangan bisa gelap seketika. Keindahan pun terpendam.
Kini, PTFI fokus pada eksploitasi tambang bawah tanah yang percis berada di bawah Grasberg. Kedalamannya sekitar 1.600 meter dari permukaan tanah bukit Grasberg. Selain Grasberg Block Cave (GBC), distrik lainnya meliputi blok Deep Ore Zone (DOZ), Deep Mill Level Zone (DMLZ), Big Gosan, dan Kucing Liar.
Freeport, kini, fokus pada eksploitasi tambang bawah tanah
Masuk ke tambang bawah tanah harus dilengkapi dengan sejumlah peralatan seperti helm berlampu tambang, kaca mata pelindung, sepatu keselamatan, rompi pantul, dan yang vital: tabung alat bantu pernapasan. Menuju ke kedalaman ribuan meter, kita harus menggunakan lift.
Tek, tek... Tek, tek, tek… Tek tek. Sinyal berbunyi, menandakan lift mengangkut manusia. Bila lift mengangkut lori yang membawa puluhan ton bijih mineral, bunyi sinyal beda lagi. Setelah pintu besi menutup rapat, lift pun meluncur cepat. Dari ketinggian 2.760 mdpl ke 2.535 mdpl hanya butuh waktu 30 detik.
Proses produksi di tambang bawah tanah nonstop, seakan tak terpengaruh ingar-bingar di permukaan bumi, termasuk pandemi Covid-19. Banyak hal sudah dikerjakan secara otomatis dari jarak jauh di luar tambang bawah tanah, Ruang OB4 Ridge Camp.
Tiba-tiba, suara sirene menggema. Dari ujung terowongan yang gelap, cahaya lampu memancar. Tanah bergetar. Lokomotif tanpa awak yang membawa ratusan juta ton bongkahan bebatuan bergerak mendekat. Loko yang menarik 11 rangkaian lori itu lalu menumpahkan bijih mengandung tembaga, perak, dan emas yang dibawanya untuk diproses lebih lanjut. Bruak… bruak… bruak....
Empat Tahun Terlunasi
Tambang bawah tanah merupakan masa depan PTFI ke depan. Produksi tahunan blok GBC sebesar 58,6 juta ton atau rata-rata 160.000 tph. Sedangkan produksi DMLZ 29,3 juta ton atau rata-rata 80.000 tph; DOZ rata-rata 21.000 tph. Sementara Big Gosan dan Kucing Liar yang masih tahap konstruksi diperkirakan 2,56 juta ton atau rata-rata 7.000 tph dan 36,6 juta ton, 100.000 tph.
“Tambang terbuka Grasberg itu tambang kedua terbesar di dunia, sedangkan tambang bawah tanah Grasberg merupakan yang terbesar di dunia,” kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Clayton Allen (Tony) Wenas saat mendampingi kunjungan ke lokasi tambang, 15-18 Agustus 2021, sekaligus memperingati HUT ke-76 RI.
Dengan kemampuan tambang bawah tanah yang sudah mendekati kapasitas normal, Tony memprediksi, dalam empat tahun mendatang, Indonesia sudah dapat melunasi utang untuk membeli PTFI di 2018.
“Dengan harga emas dan tembaga saat ini, diperkirakan dengan deviden yang diterima MIND ID dari PTFI, maka di tahun 2025 sudah bisa membayar kembali seluruh utangnya, yang diterbitkan dalam bentuk obligasi untuk membeli PTFI pada tahun 2018, yang bisa mencapai 4 miliar dollar,” papar Tony.
Tambang bawah tanah PTFI akan beroperasi penuh pada 2022. Diprediksi bisa menghasilkan 50 miliar dollar AS sampai dengan 2041 nanti, atau sekitar 700 triliun. Blok DMLZ diproyeksikan habis di 2040, sementara Blok Kucing Liar diperkirakan memiliki masa produksi hingga 2053.
Komisaris Utama MIND ID Doni Monardo yang ikut dalam kunjungan mengapresiasi pencapaian ini. “Setelah tiga tahun berjalan, semua ini membukitkan bahka kita mampu. Tahun 2025, seluruh hutang piutang Indonesia bisa dikembalikan. Ini prestasi membanggakan,” ucap dia.
Doni mengajak anak muda Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pertambangan. “Kita punya banyak cadangan mineral yang luar biasa,” tegasnya.
Total karyawan langsung PTFI berjumlah 6.329. Karyawan asal Papua 2.610 (41,2 persen), non Papua 3.576 (56,5 persen), sedangkan karyawan asing 143 (2,3 persen). Total karyawan mitra PTFI berjumlah 27.875, terdiri dari warga Papua 6.651 (23,9 persen), non Papua 20.578 (73,8 persen), dan karyawan asing 646 (2,3 persen).
Tantangan Indonesia emas
Sudah lebih dari lima dekade, PTFI berkontribusi. Setelah tambang di atas awan itu ditemukan, mulai dari Ertsberg pada 1936, tambang terbuka Grasberg tahun 1980-an, dan tambang bawah tanah di 2020, sudah 5 juta ton lebih bijih tembaga, perak, dan emas telah diolah dari perut bumi Papua. Kontribusi yang diberikan pada ekonomi nasional maupun daerah tidak sedikit.
Penerimaan negara dalam bentuk pajak, royalti, deviden, dan pungutan lainnya sejak 1992-2020 mencapai 21,2 miliar dollar AS, setara Rp 305 triliun. Sedangkan deviden yang diterima FCX dari PTFI setelah dipotong pajak sebesar 13,5 miliar dollar AS.
Selain manfaat langsung, manfaat tidak langsung sejak 1992-2020 tercatat sejumlah 49,1 miliar dollar AS, setara Rp 707 triliun yaitu terkait pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah, dan investasi dalam negeri.
Tony mengajak rakyat Indonesia dan warga Papua, khususnya, untuk berbangga karena tambang bawah tanah terbesar di dunia ini sudah dioperasikan hampir seluruhnya oleh anak bangsa.
Terkait isu lingkungan dari tailing yang dikeluarkan, Doni Munardo tidak mencemaskannya karena tailing tak mengandung kimia berbahaya. “Tailing bisa ditanami,” paparnya.
Sekitar 1.000 hektare lahan bekas pengendapan tailing sudah ditanami kembali. Suksesi alami juga terjadi. Setelah 10 tahun pengendapan, ditemukan lebih dari 506 jenis tanaman tumbuh secara alami.
Utilisasi tailing pun dilakukan. PTFI bekerjasama dengan LAPI-ITB berhasil memanfaatkan tailing sebagai bahan campuran beton dengan tambahan polimer. Menurut Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi, PTFI juga telah bekerjasama dengan Bina Teknik Jalan dan Jembatan Kemeterian PUPR untuk mengirimkan ribuan ton tailing ke Merauke untuk pembangunan jalan nasional. Total material tailing yang dimanfaatkan sebagai bahan baku beton siap pakai sebanyak 14.798 ton
Peningkatan kesejahteraan
Tantangan terberat ialah bagaimana berkah tanah Papua ini dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat Papua. Data Indeks Pembangunan Manusia menunjukkan, Provinsi Papua di posisi terendah.
IPM Papua tahun 2010, misalnya, terendah dari seluruh provinsi, yaitu 54,45. IPM nasional saat itu 66.53. Kondisi ini belum berubah hingga kini. IPM Papua pada 2019 sudah meningkat, tetapi masih di posisi terendah, yaitu 60,84. IPM nasional pada 2019 tercatat 71,92. Tahun 2020, IPM nasional 71,94, sedangkan IPM Papua malah turun jadi 60,44.
Kemajuan baru tergambar di Kabupaten Mimika, tempat Tembagapura berada dan Kota Jayapura. IPM Mimika berada di posisi kedua tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Papua. IPM Mimika di 2010 adalah 67,96, hanya kalah dengan IPM Kota Jayapura, yaitu 76,69. IPM Mimika dan Kota Jayapura ini sudah melampaui IPM nasional. Kondisi serupa terjadi pada 2019. IPM Mimika 74,13 tertinggi kedua setelah IPM Jayapura 80,16.
Kini, tugas pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota di Papua untuk memastikan dana-dana yang diperoleh dari bumi Papua bisa lebih diefektifkan untuk kemakmuran.
Tesis kutukan sumber daya yang dikemukakan Richard Auty tahun 1993, yang menjelaskan betapa suatu daerah dengan sumber daya alam melimpah justru tidak mampu memanfaatkannya untuk mendorong ekonomi wilayah, daripada yang minim sumber daya alam, tak boleh terjadi di Papua.
Tesis kutukan sumber daya tidak boleh terjadi
Dalam buku Indonesia Menuju 2045, kajian Lembaga Ketahanan Nasional, ditegaskan pentingnya sumber daya manusia, selain teknologi, untuk menggapai Indonesia Emas. Hanya sedikit negara yang kaya sumber daya alam dan bisa benar-benar memanfaatkan kekayaannya. Norwegia salah satunya. Penuturan mantan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, sistem pendidikan yang baik dan merata sejak taman kanak-kanak adalah fondasi dasarnya. Selain juga, beberapa indikator lainnya seperti hidup sehat, kebebasan sosial, ataupun level korupsi.
Semua ini akan menjadi tantangan berikutnya bagi pemerintah pusat, daerah, PTFI, dan masyarakat Papua untuk mewujudkannya.