Jumlah Investor Melonjak, Presiden Apresiasi Pencapaian Pasar Modal Selama Pandemi
Presiden Joko Widodo mengapresiasi perkembangan pasar modal Indonesia, seperti pertumbuhan jumlah investor, nilai transaksi di pasar modal, dan banyaknya perusahaan yang masuk bursa.
Oleh
joice tauris santi
·3 menit baca
Presiden Joko Widodo mengapresiasi perkembangan pasar modal Indonesia, seperti pertumbuhan jumlah investor, nilai transaksi di pasar modal, dan banyaknya perusahaan yang masuk bursa. Namun, Presiden juga mengingatkan bahwa perekonomian akan lebih berat pada triwulan III-2021 sehingga masyarakat termasuk investor perlu waspada.
Pertumbuhan jumlah investor terutama investor muda di pasar modal sangat signifikan walaupun di tengah situasi pandemi. Hingga (6/8/2021), jumlah investor di pasar modal mencapai 5,89 juta, tumbuh empat kali lipat dibandingkan pada 2017. Jumlah investor ini didominasi oleh kelompok investor berusia di bawah 30 tahun.
”Pasar modal tumbuh lebih baik ketika masuk ke situasi pandemi. Nilai transaksi harian bursa justru meningkat Rp 7,5 triliun sampai Rp 8 triliun. Investor pun naik signifikan, sampai Juli 2021 sebesar 50,04 persen, naik empat kali lipat dari tahun 2017. Yang saya senang, peningkatan investor di pasar modal didominasi oleh investor domestik dan kaum milenial yang akan berkontribusi menahan tekanan di pasar modal,” tutur Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan dalam peringatan ke-44 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia secara daring di Jakarta, Selasa (10/8/2021).
”Meski demikian, kita harus tetap waspada pada triwulan ketiga tahun ini, kondisi perekonomian lebih berat,” kata Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, kinerja yang baik di pasar modal dalam berbagai hal diikuti dengan upaya-upaya untuk menjaga kepercayaan ini.
Semakin banyak keterlibatan masyarakat di pasar modal membuat OJK terus berinovasi untuk menyediakan berbagai alternatif investasi, meningkatkan perlindungan investor, juga membuat berbagai aturan yang mengakomodasi perusahaan untuk menjadi emiten di pasar modal. Adapun dana yang berhasil dihimpun dari pasar modal, hingga 9 Agustus 202,1 tercatat Rp 118,03 triliun dari 92 penawaran umum.
”Instrumen pasar modal menjadi sangat penting untuk selalu kita kembangkan agar lebih menarik, kredibel, serta memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi para investor. Ke depan, OJK akan meningkatkan basis supply. Itu, antara lain, dengan mengakomodasi emiten-emiten yang dalam kategori new economi, yaitu yang ramah lingkungan dan juga berbasis teknologi,” ujar Wimboh.
Aturan yang sedang dirancang OJK dan Bursa untuk mengakomodasi perusahaan unicorn yang akan masuk bursa di antaranya ialah hak suara multipel (multiple voting shares), yaitu jenis saham yang memiliki lebih dari satu hak suara. Penerapan dua kelas saham dengan klasifikasi MSV ini dilakukan agar para pendiri yang menduduki kursi manajemen masih dapat memastikan bahwa visi perusahaan akan berlangsung hingga jangka panjang.
Hal lain yang juga diakomodasi seiring dengan perkembangan pandemi ialah pelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS) dan pemungutan suara secara elektronik. Sebagian besar emiten sudah dapat melaksanakan RUPS elektronik. Pemesanan saham perdana pun sudah dapat dilakukan secara elektronik.
Galang dana Covid-19
Para pelaku di pasar saham juga menggalang dana untuk membantu mengatasi Covid-19. Tidak hanya emiten-emiten yang menyumbangkan dana, tetapi juga dari investor. Pendapatan Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari transaksi, juga biaya jasa kustodian pada perdagangan Senin (9/8/2021), dikonversi menjadi dana tanggung jawab sosial (CSR).
Syafruddin, Ketua Panitia Peringatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, menjelaskan, dana yang berhasil dihimpun dari transaksi satu hari itu sebesar Rp 11,26 miliar. Selain itu, beberapa emiten dan sekuritas juga berpartisipasi sehingga total dana donasi yang diperoleh Rp 24,46 miliar ditambah alat kesehatan senilai Rp 700 juta. Direncanakan, dana itu akan disalurkan, antara lain, untuk pendirian sentra vaksinasi dan bantuan untuk rumah sakit darurat Covid-19.