KAI Kembali Gratiskan Angkutan Oksigen Sebanyak 80 Ton
Salah satu bentuk nyata instansi dalam membantu pengadaan kebutuhan oksigen adalah pengangkutan oksigen secara gratis seperti yang dilakukan PT KAI. KAI konsisten mendukung upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menggratiskan biaya angkutan oksigen sebanyak 80 ton untuk membantu penanganan Covid-19. Oksigen yang ditempatkan menggunakan empat gerbong ISO Tank tersebut diberangkatkan dari Stasiun Tanjung Priok menuju Surabaya.
Pengiriman oksigen yang didatangkan dari Singapura tersebut, Kamis (5/8/2021), dilakukan dengan menggunakan kereta api yang diberangkatkan dari Area Daerah Operasional 1 Jakarta menuju Surabaya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam seremoni pelepasan angkutan oksigen itu menjelaskan, sebelum pandemi, kebutuhan oksigen untuk Jawa-Bali mencapai 400 ton per hari. Namun, saat pandemi merebak, terutama saat terjadi peningkatan kasus, kebutuhan oksigen meningkat 4-5 kali.
”Dalam evaluasi yang kami lakukan, tidak mudah mendistribusikan dan melakukan pengadaaan oksigen ke seluruh rumah sakit. Salah satu bentuk nyata instansi mengambil bagian dalam pengadaan kebutuhan oksigen tersebut, seperti apa yang sudah dilakukan oleh PT KAI ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada PT KAI atas bantuannya mengantar oksigen untuk kebutuhan masyarakat di Jawa Timur,” kata Dante.
Dia membandingkan, pengangkutan dengan menggunakan KA ini jauh lebih efektif dan efisien. Tidak terbayangkan, jika oksigen ini harus diantar dengan transportasi darat lainnya, tentu akan memakan waktu 24-36 jam. Dengan kereta api, waktu pengiriman bisa lebih singkat. Diperkirakan, kereta api ini sudah tiba di Surabaya pada hari yang sama pukul 18.00 WIB.
Oksigen yang didatangkan dari Singapura merupakan program penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan RI. Oksigen yang diangkut menggunakan kereta api ini ditempatkan pada empat gerbong ISO Tank yang masing-masing berisi 20 ton oksigen. Penyediaan oksigen ini selanjutnya diberangkatkan dari Stasiun Tanjung Priok menuju Stasiun Kalimas, Surabaya.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo yang mendampingi Wamen Kesehatan untuk mengawal pengangkutan tersebut menuturkan, layanan pengiriman oksigen secara gratis ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya supaya semakin banyak pasien yang membutuhkan oksigen dapat segera tertangani.
”PT KAI akan terus mendukung penuh pemerintah dan berupaya untuk memberikan sumbangsih terbaik dalam penanggulangan Covid-19, di antaranya melalui program vaksinasi di stasiun untuk mendukung herd immunity dan program pengiriman gratis untuk angkutan oksigen menggunakan KA maupun pengiriman tabung oksigen kosong,” papar Didiek.
PT KAI Daop 1 Jakarta telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan pengangkutan 80 ton oksigen yang berangkat dari Jakarta berjalan lancar.
Seperti diberitakan, bantuan penanganan Covid-19 dari Pemerintah Singapura telah tiba di Tanah Air pada 14 Juli 2021. Bantuan yang diberikan adalah 2 kontainer oksigen silinder, 2 kontainer iso tank, serta 58 pallet oksigen konsetrator. (Kompas.id, 14/7/2021)
Dalam catatan PT KAI, pengangkutan oksigen secara gratis sebelumnya telah dilakukan KAI pada pertengahan Juli 2021. Saat itu, oksigen yang diangkut mencapai 122 ton dengan dengan rute Stasiun Kalimas Surabaya menuju Stasiun Sungai Lagoa, Jakarta.
Angkutan oksigen milik PT Virtue Dragon Nickel Industrial Park untuk Kementerian Kesehatan tersebut diangkut menggunakan dua gerbong ISO Tank masing-masing berisi 28 ton oksigen dan tiga gerbong petikemas masing-masing berisi 22 ton oksigen.
Didiek menyatakan kebanggaan terhadap PT KAI karena dipercaya dan dilibatkan oleh pemerintah dalam pendistribusian ini. Secara tidak langsung, pemerintah memberikan dukungan penuh dalam mendorong kereta api menjadi moda transportasi logistik yang unggul dan dapat diandalkan. Hal ini membangun optimisme tersendiri.
Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki keunggulan waktu pengiriman yang terjadwal, tepat waktu, lebih ramah lingkungan, serta aman. PT KAI sudah mendapatkan izin khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengangkut B3 (bahan berbahaya dan beracun) kategori DG class 2, yakni berupa gas.
KAI konsisten mendukung penuh upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19, terutama pada masa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat level 4. Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu telah menyebabkan besarnya kebutuhan oksigen nasional. Nantinya, oksigen tersebut akan didistribusikan oleh Kemenkes RI kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan, baik di rumah sakit maupun tempat isolasi.