Otomotif dan Perkebunan Berkontribusi Besar bagi Laba Bersih Astra
Pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada semester pertama 2021 mencapai Rp 107,4 triliun. Selain otomotif sebagai penopang laba yang tinggi, sektor perkebunan juga memberikan kontribusi signifikan.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna dan Joice Tauris Santi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada semester I-2021 mencapai Rp 107,4 triliun atau naik 20 persen dibandingkan dengan semester I-2020. Sementara itu, laba bersih pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 8,8 triliun atau 22 persen lebih rendah secara tahunan.
Laba bersih Grup Astra ditopang oleh kinerja divisi otomotif yang lebih baik. Selain otomotif sebagai penopang laba yang tinggi, sektor perkebunan juga memberikan kontribusi yang signifikan. Meski demikian, manajemen Astra mengakui bahwa kondisi bisnis masih menantang hingga akhir tahun ini.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro dalam siaran pers, Kamis (29/7/2021), mengatakan, ”Sebagian besar bisnis Grup mengalami perbaikan pada semester pertama tahun 2021 dibandingkan dengan periode yang sama di 2020. Ketika itu, Grup Astra menghadapi pembatasan-pembatasan bisnis yang signifikan terkait dengan penanggulangan pandemi Covid-19 pada triwulan II-2020.”
Meskipun kondisi bisnis telah membaik, kinerja Grup Astra dinilai masih akan menghadapi tantangan hingga akhir tahun nanti. Hal ini mengingat kinerja bisnis dan kepercayaan konsumen masih akan terdampak oleh pandemi Covid-19 di Indonesia yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini. Namun, neraca keuangan dan posisi pendanaan Grup Astra diyakini tetap kuat.
Hingga sekarang, imbuh Djony, pihaknya memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan di tengah situasi pandemi tetap menjadi prioritas utama. Karyawan adalah kekuatan terbesar Grup Astra. ”Upaya yang telah dilakukan oleh semua karyawan dalam merespons tantangan yang dihadapi telah berkontribusi terhadap ketahanan Grup Astra pada masa sulit ini,” ujarnya.
Laba bersih Grup Astra ditopang oleh kinerja divisi otomotif yang lebih baik. Selain otomotif sebagai penopang laba yang tinggi, sektor perkebunan juga memberikan kontribusi yang signifikan.
Djony menjelaskan, kenaikan laba bersih dari divisi otomotif diuntungkan oleh kebijakan insentif sementara Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dikeluarkan pemerintah. Dari data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional naik 51 persen menjadi 393.469 unit pada semester I-2021. Sementara itu, penjualan domestik kendaraan roda empat segmen LCGC naik 34,5 persen menjadi 73.609 unit.
Penjualan mobil Astra naik 50,8 persen menjadi 210.000 unit dengan pangsa pasar stabil sebesar 53 persen. Delapan model baru dan enam model revamped telah diluncurkan pada semester pertama tahun ini. Penjualan sepeda motor Honda Astra naik 29 persen menjadi 1,9 juta unit dengan pangsa pasar yang stabil. Empat model baru dan tujuh model revamped juga telah diluncurkan pada semester I-2021.
Adapun bisnis komponen yang ditopang oleh kinerja PT Astra Otoparts Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 267 miliar. Kenaikan laba pada perusahaan produsen suku cadang ini terjadi karena peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan dan pasar suku cadang pengganti.
Direktur PT Astra International Tbk sekaligus Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan, ”Kami bersyukur di tahun 2021 ini ada pemulihan yang baik dibandingkan dengan keadaan tahun lalu. Didukung kondisi yang berangsur membaik dan dukungan pemerintah membuat kami dapat terus melayani kebutuhan masyarakat.”
Dari data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional naik 51 persen menjadi 393.469 unit pada semester I-2021. Sementara itu, penjualan domestik kendaraan roda empat segmen LCGC naik 34,5 persen menjadi 73.609 unit.
Sementara itu, Amelia Tjandra, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, ”Di tengah situasi pandemi ini, Daihatsu tetap berkomitmen melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya. Walaupun show room tutup, para wiraniaga Daihatsu tetap bekerja maksimal dari rumah untuk memenuhi permintaan konsumen.”
Pemerintah telah memperpanjang relaksasi diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100 persen hingga Agustus 2021 guna menstimulus pasar otomotif nasional di tengah kondisi pandemi. Hal ini memberikan dampak positif pada penjualan otomotif nasional, khususnya Daihatsu, dengan kenaikan penjualan ritel menjadi sekitar 67.000 unit atau naik sebesar 25,5 persen selama semester I-2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 lalu sekitar 53.000 unit.
Tim analis dari Samuel Sekuritas menyebutkan, hampir semua segmen bisnis Astra mengalami kenaikan laba bersih pada semester pertama, kecuali segmen teknologi informasi (TI). ”Penjualan kendaraan roda empat sepanjang triwulan III-2021 diperkirakan akan menurun akibat pemberlakuan PPKM darurat. Namun, relaksasi PPnBM yang akan berlaku hingga akhir tahun diharapkan dapat mendorong minat masyarakat sehingga target penjualan roda empat domestik sebesar 750.000 unit masih dapat tercapai,” demikian analis Samuel Sekuritas.
Sementara itu, dari segmen perkebunan, kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) ikut mendongkrak laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 66 persen menjadi Rp 649 miliar. Di pasar internasional, harga CPO naik 27 persen menjadi sekitar Rp 10.200 per kilogram. ”Kami memperkirakan, kenaikan harga komoditas akan berlanjut mendorong kinerja bisnis alat berat dan energi Astra International,” kata analis Sucor Sekuritas Edward Lowis.