BTN dan BTPN Catatkan Kinerja Positif di Semester I-2021
BTN mencatat kinerja positif pada semester pertama tahun ini. Bertumbuhnya kredit pemilikan rumah subsidi mendorong kinerja BTN. Kinerja yang positif juga berhasil diwujudkan BTPN di periode yang sama.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·2 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Anak-anak bermain di sekitar rumah subsidi dengan pembiayaan KPR syariah yang tengah dibangun di Desa Sarimukti, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/11/2020). Peran perbankan syariah terus meningkat dan menjadi pilihan dalam pembiayaan perumahan pembiayaan perumahan. Peminat kredit pemilikan rumah (KPR) syariah muncul dari beragam kalangan, termasuk kaum milenial yang mendominasi nasabah KPR syariah.
JAKARTA, KOMPAS — Kredit Pemilikan Rumah atau KPR subsidi pemerintah menjadi penopang kinerja penyaluran kredit PT Bank Tabungan Negara Tbk semester I-2021. Di tengah pandemi yang masih berlangsung, BTN berhasil membukukan laba bersih. Demikian pula Bank BTPN Tbk yang mencatatkan laba bersih Rp 1,64 triliun pada semester I-2021.
Penyaluran KPR subsidi BTN pada periode itu mencapai Rp 126,2 triliun atau tumbuh 11,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 113,6 triliun. Adapun penyaluran KPR rumah nonsubsidi tumbuh Rp 80,6 triliun atau 0,9 persen secara tahunan.
Portofolio kredit perumahan itu setara dengan 89,84 persen dari total kredit yang diberikan BTN. Adapun kredit lainnya berasal dari segmen lainnya, seperti kredit mikro dan konsumsi.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menjelaskan, pertumbuhan KPR subsidi tak lepas dari maraknya program rumah bersubsidi yang dijalankan pemerintah. ”Rumah ini kan kebutuhan dasar. Lalu ada program subsidi bunga dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Ini turut merangsang pertumbuhan KPR tentunya,” ujarnya dalam konferensi pers paparan kinerja BTN Semester I-2021, Rabu (28/7/2021).
Kompas
Poin-poin penting kinerja keuangan semester pertama 2021 PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Sumber: BTN
Ia menjelaskan, total unit rumah dalam KPR BTN sebanyak 78.000 unit di seluruh Indonesia. Adapun rinciannya terdiri dari 65.400 unit dari rumah subsidi dan sisanya 12.600 dari rumah nonsubsidi.
Pertumbuhan kredit ini juga dibarengi peningkatan kualitas pemberian kredit. Pada semester pertama tahun ini, kredit macet (non-performing loan/NPL) BTN menurun pada angka 4,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 4,71 persen. Kinerja positif tersebut membuat BTN membukukan laba bersih sebesar Rp 920 miliar atau tumbuh 19,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perbankan lainnya, PT Bank BTPN Tbk, juga mencatatkan kinerja positif pada semester I-2021. Perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 1,64 triliun atau tumbuh 46,4 persen secara tahunan.
”Pencapaian pertumbuhan laba bersih Bank BTPN pada semester I-2021 patut kita syukuri. Ini merupakan hasil dari strategi bisnis untuk bisa tangkas dan adaptif dalam upaya menyesuaikan diri menghadapi tantangan pandemi yang belum berakhir. Kami juga melihat optimisme terhadap perbaikan ekonomi yang akan kembali pulih seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang mendapat vaksin,” kata Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana.
Kinerja positif juga dicapai oleh grup usaha mereka BTPN Syariah. Pada semester I-2021, BTPN Syariah memperoleh laba sebesar Rp 769,94 miliar atau naik 89,32 persen dari periode yang sama tahun 2020. Laba itu ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan dari Rp 8,74 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp 10,04 triliun di semester I-2021.