PT Elang Mahkota Teknologi Tbk telah menuntaskan penyertaan investasi 375 juta dollar AS ke Grab Indonesia. Emtek dan Grab sepakat untuk memperluas pangsa pasar di segmen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk telah menyelesaikan penyertaan investasi sebesar 375 juta dollar AS ke PT Grab Teknologi Indonesia. Keduanya sepakat untuk menggabungkan portofolio bisnis masing-masing untuk memperluas pangsa pasar di segmen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.
Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK Grup) Sutanto Hartono menyampaikan tuntasnya akumulasi penyertaan investasi 375 juta dollar AS ke PT Grab Teknologi Indonesia (Grab Indonesia) di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Sebelumnya, pada 30 Juni 2021, EMTK atau Emtek mengumumkan telah menambah kepemilikan saham mereka di Grab Indonesia melalui penyertaaan saham baru yang diterbitkan oleh Grab Indonesia. Grab Indonesia menerbitkan 311,27 juta lembar saham dengan nominal Rp 1.000 per lembar. Jumlah ini setara dengan 3,29 persen dari modal disetor dan ditempatkan oleh Grab Indonesia.
Sebelum itu, Emtek telah memegang 244,57 juta saham Grab Indonesia. Jumlah ini setara dengan 2,68 persen dari modal disetor dan ditempatkan Grab Indonesia.
"Langkah transformasi model bisnis telah diwujudkan di berbagai investasi di berbagai platform layanan digital, seperti di laman pemasaran Bukalapak, dompet elektronik DANA, dan platform teknologi kesehatan KlikDokter. Di luar itu, kami sudah memiliki bisnis media, aplikasi internet, dan rumah sakit," ujar Sutanto.
Di Bukalapak, Emtek telah berinvestasi sejak 2014. Sutanto mengatakan, sebagai laman pemasaran, Bukalapak mempunyai karakter unik dibanding lainnya, yakni menyediakan solusi manajemen inventaris bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kesulitan kulakan barang. Jumlah mitra UMKM Bukalapak telah lebih dari tujuh juta mitra.
Contoh lain yaitu aplikasi internet untuk menonton video beraliran langsung (OTT video streaming) Vidio. Dia mengklaim, Vidio saat ini telah menjadi OTT video streaming yang paling banyak diunduh ketiga di Asia Tenggara. Keberadaan Vidio mengakomodasi tren produksi konten video digital yang dibuat oleh UMKM ekonomi kreatif.
"Portofolio bisnis Grab Indonesia juga banyak berkecimpung di segmen UMKM, seperti GrabFood dan GrabBike/GrabCar. Kami optimis kolaborasi kedua perusahaan dapat mengakomodasi semakin banyak UMKM melek teknologi digital," kata Sutanto.
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyatakan, Grab Indonesia telah hadir di platform Bukalapak sebagai mitra pengantaran barang pesanan di 500 kabupaten/kota. Grab Indonesia juga membuat paket kupon pemesanan makanan GrabFood dengan akses konten di Vidio.
Program kolaborasi lainnya yang disasar berupa Festival Kota Mapan yang sifatnya memberikan pelatihan dan kurasi produk untuk mengakselerasi bisnis pelaku UMKM agar layak dipasarkan di platform digital. Jumlah sasaran UMKM yang dilatih mencapai 1.000 unit usaha.
"Rencananya, program Festival Kota Mapan akan diadakan mulai September 2021. Kota pertama kali yang jadi sasaran adalah Surakarta," kata Neneng.
Melek Digital
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengan, Teten Masduki menyampaikan, pihaknya menargetkan sampai tahun 2024 sebanyak 30 juta pelaku UMKM melek teknologi digital. Mereka bukan hanya berjualan di platform digital, tetapi juga punya literasi digital yang bagus sehingga bisa membantu meningkatkan pendapatan.
Saat ini, total pelaku UMKM yang telah terjun berjualan secara daring mencapai 4,8 juta unit atau naik 26 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 3,8 juta unit. Menurut dia, jumlah itu berarti baru menyentuh sekitar 18 persen dari target.
"Di tengah pandemi Covid-19, kami berharap upaya-upaya membantu pelaku UMKM dilakukan melalui kolaborasi pemerintah dan swasta. Salah satu hal penting lain, di luar pemasaran digital, adalah mendekatkan UMKM ke rantai pasok produksi," kata Teten.