Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia, EuroCham Beri Rekomendasi
Pemerintah Indonesia menyambut baik rekomendasi dari para pebisnis Eropa yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Bisnis Eropa di Indonesia (EuroCham).
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia menyambut baik rekomendasi dari para pebisnis Eropa yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Bisnis Eropa di Indonesia (EuroCham). Rekomendasi tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing ekonomi juga kemudahan dalam berusaha di Indonesia.
Krisis kesehatan dan krisis ekonomi karena pandemi Covid-19 dialami berbagai negara, termasuk Indonesia. Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan fiskal dan nonfiskal, termasuk reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja beserta peraturan pelaksanaannya. Pemulihan ekonomi karena terkena dampak dari masalah kesehatan ini juga menjadi perhatian besar pemerintah dan EuroCham mendukung upaya pemerintah ini.
Diskusi dengan anggota EuroCham tersebut dihadiri oleh Ketua EuroCham Julien Steimer, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
”EuroCham mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan dan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia. Kami berharap Lembar rekomendasi tersebut dapat menjadi kontribusi serta masukan bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan iklim usaha, serta kesejahteraan negara secara keseluruhan. Rekomendasi tersebut kami susun dengan semangat untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi pascapandemi,” tutur Steimer dalam webinar yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (21/7/2021).
Piket mengatakan, walaupun menghadapi tantangan, Indonesia tetap menjadi tempat yang menarik karena perekonomian yang terus bertumbuh. ”Perdagangan merupakan salah satu hal penting untuk pulih dari Covid-19 ini,” kata Piket.
Lembar rekomendasi tahun ini mencakup 13 sektor serta ringkasan eksekutif terkait reformasi struktural yang sedang berlangsung di Indonesia. Menko Airlangga mengatakan, pemerintah memang sedang bekerja keras untuk menekan pandemi sekaligus membuat perekonomian tetap berjalan dengan menjaga keseimbangan antara menyelamatkan kehidupan dan pekerjaan. Dilihat dari perdagangan, Indonesia masih membukukan surplus. ”Negosiasi Economic Comprehensive Economic Aggrement (CEPA) pun terus berlangsung,” kata Airlangga.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, para pebisnis Eropa harus tegas menyatakan akan berbuat apa, seperti apakah akan berinvestasi atau akan menjual produk. Dia mencontohkan, para pengusaha otomotif dari Jepang yang sudah berinvestasi dan membukukan banyak penjualan mobil. Dalam kesempatan tersebut, Lutfi juga mengatakan, dalam perundingan-perundingan, hendaknya semua pihak berada dalam posisi yang sama. ”Indonesia ingin menjual lebih banyak produk, juga ingin membeli lebih banyak, sehingga kita harus berada dalam posisi yang sama pula,” kata Lutfi.
Menanggapi hal tersebut, Steimer mengatakan, berbagai hal akan dibahas secara rinci dalam kelompok kerja sehingga semua pihak dapat menemukan kesempatan untuk berkembang bersama.