Sebanyak 1,1 Juta Dosis Vaksin Sinopharm Tiba di Indonesia
Kedatangan vaksin Sinopharm ini merupakan bagian dari kerja sama antara Kimia Farma dan Sinopharm sebanyak 15 juta dosis. Sejauh ini, total vaksin Sinopharm yang sudah tiba mencapai 5,5 juta dosis.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia kembali memperoleh tambahan vaksin jenis Sinopharm sebanyak 1,1 juta dosis pada Senin (19/7/2021). Vaksin tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan menggunakan kargo pesawat Garuda Indonesia. Vaksin ini diperuntukkan bagi karyawan dan keluarga karyawan perusahaan yang mendaftar melalui skema gotong royong.
”Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 sejumlah 1.100.084 dosis atau setara 582.000 vial (botol kecil),” kata Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo melalui siaran pers.
Pengiriman ini adalah pengiriman vaksin Sinopharm yang kelima dalam rangkaian penyediaan vaksin gotong royong di Indonesia. Dengan demikian, total vaksin Sinopharm yang sudah tiba mencapai 5,5 juta dosis.
Verdi menjelaskan, kedatangan vaksin Sinopharm ini merupakan bagian dari kerja sama antara Kimia Farma dan Sinopharm sebanyak 15 juta dosis. Kerja sama ini juga untuk mencapai target pemberian 2 juta dosis vaksin per hari demi mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity).
Kedatangan vaksin Sinopharm ini merupakan bagian dari kerja sama antara Kimia Farma dan Sinopharm sebanyak 15 juta dosis.
”Kehadiran vaksin Sinopharm dan berbagai merek lainnya yang sudah tiba menjadi bukti bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia itu aman. Oleh karena itu, masyarakat jangan ragu untuk segera ikut vaksinasi,” ujar Verdi. Ia menambahkan bahwa Kimia Farma sebagai bagian dari perusahaan induk farmasi membeli sendiri vaksin tersebut tanpa dana dari APBN.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani mengatakan, dengan kedatangan pasokan vaksin ini, karyawan dan keluarga karyawan dari perusahaan yang mendaftar di Kadin melalui skema vaksinasi gotong royong bisa segera mendapatkan vaksin.
”Kadin mengambil peran dengan vaksinasi gotong royong bagi pekerja perusahaan dan perusahaan yang membayar secara mandiri (biaya vaksinasi tersebut). Ini komiten kami untuk meringankan beban pemerintah dan masyarakat,” ujar Shinta.
Selain itu, Shinta juga kembali memperkenalkan Rumah Oksigen Gotong Royong yang merupakan kerja sama Kadin bersama Grup GoTo dan Samator yang diresmikan pada Minggu (18/7/2021). Berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur, Rumah Oksigen ini memiliki fasilitas tempat tidur perawatan bagi pasien Covid-19 dan akses pasokan oksigen.
Dengan kedatangan pasokan vaksin ini, karyawan dan keluarga karyawan dari perusahaan yang mendaftar di Kadin melalui skema vaksinasi gotong royong bisa segera mendapatkan vaksin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan bahwa vaksinasi gotong royong individu yang berbayar dibatalkan. Vaksinasi program ini sempat dikomersialisasikan dengan biaya Rp 879.140 untuk dua kali dosis lewat pelayanan di klinik-klinik milik Kimia Farma di sejumlah kota. Vaksinasi gotong royong individu yang berbayar ini sedianya dilaksanakan pada 12 Juli 2021.
”Setelah mendapatkan masukan dan respons dari masyarakat, Presiden Joko Widodo mengarahkan dengan tegas bahwa vaksin berbayar yang direncanakan disalurkan melalui Kimia Farma dibatalkan dan dicabut. Oleh karena itu, semua vaksinasi tetap dengan mekanisme digratiskan seperti disampaikan sebelumnya oleh Presiden,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jumat (16/7/2021), di Jakarta.