Kami Fokus Menjadi Wakil Nasional di Kancah Global
Dalam transformasi ini, ada dua hal yang jadi top priority BNI, yakni kemampuan digital dan punya daya saing global.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·4 menit baca
Pandemi Covid-19 telah memukul hampir semua sektor ekonomi, termasuk perbankan. Lesunya aktivitas ekonomi membuat perbankan tidak optimal dalam menjalankan fungsi intermediasinya.
Namun, sembari bertahan, sejumlah bank justru menjadikan krisis saat ini sebagai momentum untuk melakukan transformasi agar bisa tumbuh secara berkelanjutan di masa mendatang. Salah satu bank yang melakukannya adalah BNI.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan strategi dan transformasi BNI tersebut saat wawancara dengan Kompas secara virtual, Senin (5/7/2021).
Seperti apa transformasi yang dilakukan BNI?
Pada 5 Juli tahun ini, BNI berusia 75 tahun. Kami semakin dewasa, tapi juga harus adaptif, memperkuat kolaboratif. Kami akan menjadi muda kembali dengan transformasi. Pandemi kami jadikan kesempatan dan momentum untuk bertransformasi. Dalam transformasi ini, ada dua hal yang jadi top priority BNI, yakni kemampuan digital dan punya daya saing global.
Saya melihat salah satu kekuatan BNI adalah memiliki infrastruktur teknologi informasi (TI) yang bagus. Ke depan BNI akan terus mengembangkan dan memperkuat kapabilitasnya sebagai bank digital, baik dalam proses bisnis maupun jaringan distribusi produk dan layanan.
Lalu bagaimana memperkuat daya saing global BNI?
Sejak berdirinya, BNI memang dilahirkan dengan cita – cita menjadi kekuatan moneter di dunia internasional bagi NKRI yang baru saja merdeka. Saat ini BNI memiliki enam kantor cabang di luar negeri (KCLN), BNI mendapatkan amanah dari Kementerian BUMN agar menjadi bank yang fokus pada pelayanan dan jaringan internasional. KCLN BNI tersebar di enam pusat keuangan dunia, yaitu Singapura, Hong Kong, Tokyo – Jepang, New York – Amerika Serikat, Seoul – Korea Selatan, dan London – Inggris. BNI adalah bank nasional memiliki cabang luar negeri terbanyak diantara bank - bank asal Indonesia lainnya.
Bisnis perbankan internasional yang dijalankan BNI difokuskan pada trade finance, jasa remittance, international desk, dan financial institution. Keinginan BNI untuk menggarap pasar internasional disokong komitmen tinggi.
Terdapat tiga strategic value yang dimiliki BNI untuk memacu bisnis internasionalnya, yakni sebagai source of international funding, go global assistance, dan gate to investment. Demi mengoptimalkan strategic value tersebut, BNI terus melakukan sejumlah pengembangan, antara lain pembentukan syndication desk dan pendirian anak perusahaan BNI Sekuritas di Singapura serta pembentukan Foreign Direct Investment (FDI) Advisory Unit.
BNI juga memperkuat international desk dengan pembentukan Korea dan China Desk. Sementara, peran Japan Desk yang sudah ada sejak 2012 akan dioptimalkan untuk mendukung cabang Tokyo yang ditunjuk sebagai salah satu appointed cross currency dealer (ACCD) bank dalam local currency settlement (LCS) antara Indonesia dan Jepang. BNI juga bersinergi dengan perusahaan pelat merah lain dalam menfasilitasi BUMN menjadi pemain global dengan rencana mendirikan kantor Indonesia Incorporated di Hong Kong.
Bagaimana daya saing global BNI itu bisa mendukung para pengusaha Indonesia?
Untuk pelaku usaha di dalam negeri, kami akan mendorong UMKM-UMKM untuk lebih banyak melakukan ekspor. Dalam waktu dekat kami akan meluncurkan program bernama Expora, program pemberdayaan UMKM yang berorientasi ekspor. Tak hanya membantu permodalan, kami juga memberikan pelatihan dan membantu mencarikan pasar. Kami ingin menjadi bagian dari cerita sukses mereka. Ini rencana bisnis kami untuk memantapkan visi BNI menjadi perwakilan perbankan nasional di kancah global.
Kami juga membangun jaringan perbankan untuk melayani diaspora yang berada di luar negeri agar tetap bisa menikmati layanan perbankan kami. Jadi bisa kami simpulkan, BNI memang ada di semua segmen bisnis bank, namun kami akan fokus menjadi wakil nasional di kancah global.
Ada rencana untuk menambah cabang di luar negeri?
Ke depan kami berencana untuk membuka dua cabang luar negeri lagi. Ada empat lokasi yang sedang kami persiapkan untuk pembukaan cabang itu yakni Eropa, Amerika Serikat, China, dan Timur Tengah. Dari empat lokasi itu, akan kami pilih untuk membuka dua cabang luar negeri baru BNI. Masing-masing calon lokasi itu punya potensi besar. AS dan Eropa jadi pusat ekonomi dunia. China juga punya potensi yang besar begitu pula Timur Tengah.