logo Kompas.id
EkonomiApa Kabar Ketahanan Pangan...
Iklan

Apa Kabar Ketahanan Pangan Rumah Tangga?

Ketahanan pangan rumah tangga sudah mulai tergerus akibat penurunan penghasilan. Jaring pengaman sosial, pengendalian harga dan ketersediaan stop pangan, dan lapangan pekerjaan sangat dibutuhkan.

Oleh
hendriyo widi
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eEdVRTDo031bTT0JitogEAPyKWs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fd505b83d-4efe-42f4-934a-83625dce5b73_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Sejumlah warga membawa bahan pangan dari program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kantor Lurah Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/5/2021). Penerima BPNT dapat mencairkan bantuan melalui pedagang bahan makanan atau e-warong yang telah ditunjuk. Bantuan senilai Rp 200.000 dapat ditukarkan bahan pangan berupa beras 10 kilogram, daging ayam atau ikan, 1 kilogram telur dan buah.

Ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga merupakan kebutuhan vital untuk menopang daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19 berlangsung. Namun, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi makanan justru turun seiring dengan penurunan pendapatan.

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik pada 25 Juni 2021 menunjukkan, pandemi  Covid-19 memengaruhi kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, sosial, dan pangan. Pada masa  pandemi, masyarakat jadi lebih berhati-hati berbelanja dan cenderung mengurangi pengeluaran.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000