Pemerintah Provinsi NTB berencana menetapkan sejumlah zona hijau wisata. Harapannya, zona hijau wisata ini berdampak pada pemulihan sektor pariwisata yang hingga saat ini masih lesu akibat merebaknya pandemi.
Oleh
·4 menit baca
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Kawasan Pantai Kuta di destinasi super prioritas Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, tampak lengang, Sabtu (15/5/2021). Kondisi itu akibat penutupan sementara kawasan tersebut guna mencegah penyebaran penularan Covid-19 yang hingga saat ini belum bisa dikendalikan. Akses masuk diperbolehkan bagi warga setempat, termasuk karyawan usaha jasa pariwisata, serta masyarakat yang telah melakukan reservasi atau yang sedang menginap, tetapi tetap dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
MATARAM, KOMPAS — Lonjakan kasus Covid-19 hingga saat ini masih belum bisa dikendalikan di Nusa Tenggara Barat. Akibatnya, industri pariwisata masih lesu. Oleh karena itu, untuk menggairahkan kembali industri itu, pemerintah daerah setempat berencana menetapkan sejumlah area sebagai destinasi zona hijau yang aman dikunjungi wisatawan selama pandemi.
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Yusron Hadi, melalui siaran resminya di Mataram, Senin (28/6/2021), mengatakan, kawasan yang menurut rencana ditetapkan sebagai zona hijau wisata ialah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Desa Sembalun di Lombok Timur, kawasan Tiga Gili di Lombok Utara, dan Pulau Moyo di Pulau Sumbawa.
KEK Mandalika merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas yang sedang dikembangkan pemerintah. Di kawasan ini sedang berlangsung pembangunan Sirkuit Mandalika yang akan digunakan untuk ajang balap internasional seperti World Superbike pada November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.
Kehadiran destinasi wisata zona hijau ini menjadi penting dan segera diwujudkan untuk mendukung event yang akan tersaji dalam waktu dekat seperti World Superbike dan MotoGP. (Yusron Hadi)
Adapun kawasan Sembalun merupakan destinasi wisata di kawasan kaki Gunung Rinjani. Sembalun menjadi salah satu pintu masuk bagi kegiatan wisata pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani. Saat ini kegiatan pendakian telah dibuka kembali dengan tetap menerapkan prosedur pencegahan Covid-19.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Sebuah papan peringatan sebagai area terbatas khusus proyek pembangunan Sirkuit Mandalika di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (29/1/2021). Sirkuit Mandalika memiliki panjang lintasan 4,31 kilometer dengan 17 tikungan dan berkapasitas 50.000 tempat duduk serta 138.000 area berdiri.
Pulau Lombok
Kawasan Tiga Gili, yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, juga telah menerima kembali wisatawan. Selain yang masuk dari pintu gerbang di Pulau Lombok, yakni Pelabuhan Bangsal, wisatawan juga datang dari Bali dengan menggunakan kapal cepat.
Sementara Pulau Moyo merupakan salah satu ikon pariwisata di Pulau Sumbawa. Pulau kecil ini menjadi favorit bagi wisatawan lokal domestik ataupun mancanegara sebelum pandemi. Air Terjun Mata Jitu menjadi salah satu daya tarik pulau ini.
Menurut Yusron, berdasarkan data resmi dari pemerintah daerah setempat, tiga kawasan calon wisata zona hijau rata-rata telah lebih dari 70 persen memenuhi unsur sebagai kawasan hijau. Misalnya dengan penerapan CHSE atau cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), and environment (ramah lingkungan), dan vaksinasi terhadap para pelaku pariwisata di sana.
Konsep CHSE, berdasarkan pantauan Kompas, telah mulai diterapkan di kawasan-kawasan tersebut sejak berlakunya konsep kenormalan baru pada Juni 2020. Sementara vaksinasi pelaku usaha telah berjalan sejak Maret 2021.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Warga berteduh di tepi air terjun Mata Jitu di Desa Labuan Aji, Kecamatan Tarano, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (9/4/2016). Selain karena keindahannya, air terjun di tengah Pulau Moyo itu kian dikenal di mancanegara, antara lain, karena pernah dikunjungi Putri Diana dari Kerajaan Inggris pada 1993.
”Kehadiran destinasi wisata zona hijau ini menjadi penting dan segera diwujudkan untuk mendukung event nasional dan internasional yang akan tersaji dalam waktu dekat ini (World Superbike dan MotoGP),” kata Yusron.
Yusron optimistis rencana itu akan segera terealisasi. Dengan demikian, perlu komitmen dan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat di tingkat akar rumput.
Oleh karena itu, kata Yusron, akan ditetapkan regulasi formal untuk prosedur standar operasi (SOP) zona hijau tersebut. SOP inilah yang akan mengikat sehingga destinasi-destinasi itu aman dan nyaman dikunjungi wisatawan.
”Setidaknya ada jaminan kesehatan, rasa aman, dan nyaman di tengah pandemi Covid-19. Jaminan inilah yang kita pikirkan bersama dan harus didukung semua pihak jika ingin melihat pariwisata dan ekonomi NTB kembali pulih meski diterpa pandemi,” kata Yusron.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Suasana Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (14/11/2020). Saat ini kegiatan pariwisata di Trawangan, termasuk dua gili lain, yakni Meno dan Air, sudah dibuka kembali. Penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan.
Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, SOP untuk zona hijau wisata ditargetkan bisa selesai pada pertengahan Juli. Menurut dia, SOP itu harga mati sebagai langkah pertama penetapan zona hijau wisata.
Nurhadini, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, mengatakan, banyak yang harus disiapkan. Persiapan itu antara lain lokasi atau tempat isolasi terdekat dengan zona hijau wisata tersebut, sistem pembuangan limbah, dan alat pelindung diri.
”Dan yang paling penting adalah komitmen masyarakat untuk mau disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Eka.
Kasus baru
Hingga saat ini penambahan kasus baru Covid-19 di NTB masih terus terjadi. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, hingga Minggu (27/6/2021), pasien baru Covid-19 di NTB sebanyak 51 orang.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Para penumpang turun dari kapal begitu tiba di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (14/11/2020).
Dengan penambahan kasus baru itu total pasien positif Covid-19 di NTB hingga Minggu (27/6/2021) mencapai 14.443 orang. Dari jumlah itu, 13.283 orang dinyatakan sembuh, 618 orang meninggal, dan 542 orang masih dalam perawatan.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB Dewantoro Umbu Joka menyambut baik rencana itu. Menurut dia, Asita NTB telah lama mendorong adanya zona hijau di NTB.
”Paling tidak ada yang dikerjakan selagi pandemi. Tetapi, itu (ada zona hijau) belum tentu menjamin orang datang,” kata Dewantoro.
Menurut Dewantoro, tiga kawasan sudah cukup untuk tahap awal sehingga bisa fokus. Mereka juga bisa mempromosikan secara masif bahwa telah ada kawasan yang bisa memberikan jaminan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Beragam cara dilakukan wisatawan untuk menikmati kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, mulai dari bersepeda hingga mendaki. Terlihat wisatawan, pukul 06.00 Wita, masih berada di kawasan Bawak Nau, Sembalun, Lombok Timur, salah satu pintu masuk pendakian Rinjani.
”Kalau percontohan ini berhasil, tentu kawasan yang lain juga akan tergerak,” kata Dewantoro.
Oleh karena itu, kata Dewantoro, pemerintah harus benar-benar menyiapkan SOP terkait dengan zona hijau wisata tersebut. Termasuk soal bagaimana penanganan kondisi terburuk jika ada wisatawan yang positif Covid-19.
”Intinya memastikan penanganan wisatawan mulai dari kedatangan di bandara hingga mereka pulang. Bahkan, jika boleh, ada subsidi untuk antigen yang bisa kami masukkan ke dalam paket perjalanan,” kata Dewantoro.
Dewantoro mengatakan, sedikit saja kesalahan akan berakibat fatal. Alih-alih bisa bangkit, kesalahan akan menjadi bumerang dan kian memperburuk industri pariwisata yang sekarang masih lesu akibat pandemi.