Ingin Kadin Kokoh di Tengah Pandemi, Arsjad-Anindya Sepakat Musyawarah
Tantangan berat pandemi Covid-19 yang dihadapi Kadin jadi alasan Anindya dan Arsjad memutuskan bermusyawarah untuk menentukan ketua umum Kadin selanjutnya. Arsjad akan jadi ketua umum, Anindya ketua dewan pertimbangan.
Oleh
mawar kusuma wulan
·4 menit baca
TANGKAPAN LAYAR
Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani (tengah) didampingi Anindya N Bakrie yang terpilih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin dan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Jakarta, Senin (28/6/2021).
JAKARTA, KOMPAS - Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 30 Juni hingga 1 Juli mendatang. Digelar secara luring, munas akan memberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Semua peserta akan diangkut dengan pesawat carter Garuda Indonesia dan menjalani tes usap ketat hingga lokasi acara di tengah laut yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Munas tersebut juga akan menjadi ajang pengesahan Anindya N Bakrie sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin dan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin.
”Insya Allah, Bapak Presiden akan hadir di Kendari. Menurut rencana sekitar 200 orang hadir,” ujar Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani didampingi Anindya dan Arsjad seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (28/6/2021).
Rosan menambahkan, protokol kesehatan sangat ketat akan diberlakukan dengan tes usap PCR bagi setiap peserta sebelum dan setelah acara yang seluruhnya digelar di ruang terbuka. Semua peserta juga akan diangkut ke Kendari dengan pesawat carter Garuda dari Jakarta sehingga tidak ada yang berangkat sendiri. Kendari dipilih karena wilayah tersebut bukan termasuk zona merah Covid-19.
”Keberadaan Kadin sangat penting dalam pemulihan kesehatan dan perekonomian. Begitu selesai, dunia usaha ini akan segera cair dan bagaimana memikirkan ke depan. Yang penting kami melaksanakan ini sesuai dengan aturan, protokol kesehatan, dan diikuti secara sangat ketat,” tambah Rosan.
Meskipun dinamika seputar pemilihan calon ketua umum tergolong tinggi, Rosan menyebut bahwa kondisinya selalu kondusif.
”Kami selalu bertemu bertiga membicarakan bagaimana yang terbaik untuk Kadin tidak hanya sekarang, tetapi ke depan terus bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah. Dan juga saling mendukung dengan seluruh pemangku kepentingan, apalagi di saat Covid-19,” ucap Rosan.
Solusi terbaik
Dari musyawarah mufakat di antara dua calon ketua umum, yaitu Anindya dan Arsjad, disepakati bahwa Anindya yang telah 15 tahun menjadi wakil ketua umum akan menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Kadin dan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin. Keputusan tersebut akan dibawa ke munas untuk disahkan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi.
”Kesepakatan yang sudah tercapai kemudian kami sampaikan secara tertulis kepada Presiden. Bapak Presiden sangat mengapresiasi bahwa dunia usaha selalu mencari solusi terbaik. Tidak saling mau menang sendiri,” ujar Rosan.
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J
Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia Anindya N Bakrie (kanan) dan anggota ABAC Indonesia, Shinta Widjadja Kamdani (tengah), saat ditemui setelah konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Anindya mengatakan ingin memberikan contoh baik di tengah pandemi.
”Kami ingin mengutamakan kebersamaan. Oleh karena itu, kami sepakat bermusyawarah. Dengan bermusyawarah, kita fokus membuat Kadin lebih kuat, bisa maju bersama. Bisa menghadapi pandemi membuat Kadin justru bisa naik kelas. Kadin jadi payung dunia usaha yang mumpuni,” ujarnya.
Dengan musyawarah mufakat, Arsjad berharap bisa bersama-sama membesarkan Kadin menghadapi tantangan berat ke depan.
”Bagaimana menyelesaikan masalah bangsa, khususnya ekonomi. Pandemi menjadi tantangan berat bagi kita semua. Khususnya kita bicara teman UMKM, bagaimana ke depan bersama membuat Kadin yang inklusif dari pengusaha mikro, kecil, menengah, dan besar,” tambahnya.
Di munas, Kadin bekerja sama dengan pemerintah akan menggelar vaksinasi bagi 15.000 orang. Hingga kini, menurut Rosan, sudah ada lebih dari 28.400 perusahaan atau 10,6 juta orang yang mendaftar untuk vaksinasi gotong royong.
Tahap vaksinasi pertama telah menyasar 500.000 orang di industri manufaktur di Jabodetabek. Tahapan kedua, vaksin gotong royong sudah tiba, yang akan menyasar 1 juta penerima di industri perbankan dan layanan finansial.
Presiden Jokowi juga memberikan arahan agar vaksinasi gotong royong bisa berjalan bersamaan dengan vaksinasi gratis dari pemerintah sehingga kekebalan komunal bisa segera tercapai.
”Harapannya vaksin datang lebih cepat untuk vaksin gotong royong. Sekarang baru 500 perusahaan dari 28.400. Harapannya datang lebih cepat.Vaksinasi bisa lebih cepat dengan mengacu pada aturan yang ada,” ujar Rosan.
Kompas/Heru Sri Kumoro
Vaksinasi Covid-19 di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta, Senin (28/6/2021).
Meskipun pertumbuhan ekonomi masih sedikit tertekan akibat pandemi, Rosan optimistis pertumbuhan ekonomi akan kembali surplus pada tahun ini. Apalagi surplus ekspor sudah sangat baik dan tren harga dari sumber daya alam juga sedang meningkat.
”Walau minus 0,73 di kuartal pertama, kami melihat di kuartal kedua, ketiga, dan keempat akan mengalami peningkatan sehingga surplus meski sekarang ada tekanan sedikit di kuartal ketiga ini,” tambahnya.
Pengusaha juga berharap agar insentif ataupun stimulus dari pemerintah tetap diberikan, baik ke sektor kesehatan maupun sektor perekonomian, terutama bagi sektor industri tertentu yang sangat besar terdampak pandemi.
”Kami sampaikan harapan itu kepada Bapak Presiden. Sebab, kalau lihat kondisi ke depan, sampai tahun ke depan, keadaan belum pulih, stimulus masih diperlukan, terutama UKM dan bidang yang terdampak besar karena Covid-19,” ucap Rosan.