Garuda Indonesia Raih Predikat Bintang Lima dari Skytrax
Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan pertama di Asia Tenggara yang meraih predikat tersebut dari delapan maskapai penerbangan dunia yang sejauh ini berhasil memperoleh ”5-Star Covid-19 Airline Safety Rating”.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Garuda Indonesia berhasil meraih predikat peringkat bintang lima sebagai maskapai yang aman terhadap Covid-19 dari Skytrax, sebuah lembaga pemeringkatan penerbangan global independen yang berbasis di Inggris. Peringkat tertinggi ini merupakan pertama kalinya diperoleh maskapai penerbangan di Asia Tenggara terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
Dalam pencapaian yang diumumkan di laman resmi Skytrax, Senin (28/6/2021), Garuda ditempatkan dalam jajaran maskapai sebagai peraih bintang lima lainnya, yaitu Japan Airlines, Ana All Nipon, dan Korean Air (Asia). Kemudian, Fiji Airways (Australia/Pasifik), Air Baltic (Eropa), serta Qatar Airways dan Oman Airways (Timur Tengah).
Predikat ”5-Star Covid-19 Airline Safety Rating” tersebut merupakan penilaian tertinggi yang diberikan kepada maskapai penerbangan global atas penerapan protokol kesehatan terbaik dalam layanan penerbangan di tengah situasi pandemi. Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan pertama di Asia Tenggara, sekaligus satu-satunya maskapai asal Indonesia, yang mampu meraih predikat tersebut dari delapan maskapai penerbangan dunia yang sejauh ini berhasil memperoleh 5-Star Covid-19 Airline Safety Rating.
Predikat tersebut diraih berdasarkan pada proses audit yang dilaksanakan pada Juni 2021. Penilaian mencakup keseluruhan aspek keselamatan penerbangan dan penerapan protokol kesehatan oleh maskapai penerbangan, terutama pemberian pelayanan terbaik selama masa pandemi Covid-19.
Penilaian dilakukan mulai dari tahapan pre, in, hingga post flight, seperti kebersihan pesawat, informasi mengenai Covid-19, penerapan jaga jarak, ketersediaan hand sanitizer, penyesuaian servis makanan, dan berbagai aspek penunjang lainnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, pencapaian ini memiliki arti tersendiri bagi Garuda Indonesia di tengah upaya terus beradaptasi menghadirkan layanan terbaik di tengah tantangan krisis kesehatan global yang melanda industri penerbangan dunia.
Irfan menjelaskan, ”Kami di Garuda Indonesia percaya, esensi dari sebuah keamanan dan kenyamanan penerbangan adalah kepercayaan pengguna jasa atas kualitas layanan penerbangan. Inilah yang senantiasa terus kami hadirkan secara komprehensif dalam menjawab kebutuhan pengguna jasa, pengalaman penerbangan yang aman, nyaman, dan sehat, di tengah situasi penuh tantangan, seperti saat ini.”
Sementara itu, CEO Skytrax Edward Plaisted mengungkapkan, berdasarkan hasil audit yang telah dilakukan, Garuda Indonesia layak mendapatkan predikat peringkat tertinggi bintang lima ini.
”Pada situasi yang menantang saat ini, Garuda Indonesia mampu bertahan dan senantiasa berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa. Penerapan aspek keselamatan dan protokol kesehatan dijalankan secara konsisten, khususnya di era pandemi Covid-19, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa angkutan udara,” ujar Plaisted.
Penghargaan lain
Tahun 2020, Garuda Indonesia juga berhasil menjadi salah satu maskapai penerbangan dunia dengan standar penerapan protokol kesehatan dan keamanan terbaik versi Safe Travel Barometer, lembaga audit independen yang menilai aspek standar penerapan protokol kesehatan dan keamanan maskapai penerbangan global dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Di tengah penghargaan tertinggi ini, Garuda pun tak lepas dari persoalan yang terkait penyebaran Covid-19. Saat ini, Garuda Indonesia harus mengikuti keputusan otoritas penerbangan Hong Kong yang tidak mengizinkan untuk sementara waktu membawa penumpang rute Jakarta-Hong Kong. Selama dua pekan (22 Juni-5 Juli 2021), Garuda harus kehilangan jadwal penerbangan penumpang yang saat ini hanya terdapat satu kali dalam sepekan.
Hal itu menyusul ditemukannya tujuh kasus Covid-19 yang berasal dari penerbangan Garuda GA 876 rute Jakarta-Hong Kong pada Minggu, 20 Juni 2021. Kasus ini meliputi enam penumpang wanita dari Indonesia, sedangkan satu penumpang pria berusia 51 tahun belum jelas riwayat perjalanannya. Mereka diketahui terpapar Covid-19 setelah menjalani prosedur pemeriksaan lanjutan di Bandara Hong Kong.
Secara terpisah, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, AP II mendukung penuh program vaksinasi Covid-19 dalam upaya memperkuat sektor penerbangan dan sekaligus mendukung terwujudnya kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia.
Per 18 Juni 2021, jumlah anggota komunitas bandara AP II yang telah divaksin mencapai 16.000 orang, terdiri dari staf bandara yang bertugas sebagai aviation security, customer service, teknisi, petugas kebersihan, personel keamanan publik, mitra usaha, terminal inspection services, operator in charge, Rescue and Fire Fighting Services (RFFS), Apron Movement Control (AMC), ground handling, dan sebagainya.
Awaluddin menyebutkan, vaksinasi digelar di seluruh 20 bandara perseroan dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara yang dikelola AP II.
Menurut dia, vaksinasi merupakan game changer bagi semua, termasuk bagi AP II, dalam upaya memperkuat perlawanan terhadap Covid-19. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terkait ketersediaan vaksin sehingga komunitas bandara AP II sebagai petugas pelayanan publik dapat menjalankan program vaksinasi dengan baik.
”Vaksinasi sudah dilakukan terhadap sekitar 90 persen anggota komunitas bandara AP II, baik untuk suntikan dosis pertama maupun dosis kedua. Program vaksinasi saat ini masih terus berlanjut sehingga kami dapat semakin memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi,” ujar Awaluddin.
Dari 20 bandara AP II, vaksinasi terbanyak dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta yang juga merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, yakni mencapai sekitar 12.000 orang atau 75 persen dari sekitar 16.000 orang yang sudah divaksinasi di 20 bandara AP II.
”Bandara Soekarno-Hatta memiliki sentra vaksinasi di Terminal 1A yang dijalankan secara profesional sehingga dapat dengan lancar menjalankan vaksinasi,” ujar Awaluddin.