Sambut Ajang Balap Motor Kelas Dunia, Pemuda Desa Penyangga KEK Mandalika Ikut Pelatihan Mekanik Sepeda Motor
Sebanyak 18 pemuda dari enam desa penyangga KEK Mandalika mengikuti pelatihan mekanik sepeda motor. Pelatihan diharapkan bisa menghasilkan tenaga terampil untuk mendukung pengembangan KEK Mandalika.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Selain mengejar percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dengan fasilitas pendukungnya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) juga menyiapkan tenaga terampil untuk mendukung aktivitas di kawasan superprioritas itu. Salah satunya melalui pelatihan mekanik sepeda motor bagi 18 pemuda dari enam desa penyangga Mandalika.
Pelatihan itu diselenggarakan oleh ITDC bekerja sama dengan Astra Honda Authorize Service Station (AHASS) serta Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nusa Tenggara Barat.
Vice President Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti melalui siaran resminya, Jumat (25/6/2021), mengatakan, pelatihan berlangsung selama delapan hari, yakni 23-30 Juni 2021, di Mataram. Jumlah peserta sebanyak 18 pemuda asli Sasak terpilih dari enam desa penyangga Mandalika, yakni Desa Mertak, Desa Rembitan, Desa Prabu, Desa Kuta, Desa Sukadana, dan Desa Sengkol.
”Mereka terpilih dari 37 pendaftar setelah tahapan seleksi administrasi dan wawancara. Seleksi berlangsung ketat dilihat dari skor seleksi yang kompetitif antarpeserta,” kata Miranti.
Pelatihan selama delapan hari akan diisi dengan pembelajaran tatap muka dengan teori dasar ilmu mekanik, seperti dasar mesin dan sistem bahan bakar, pengetahuan dasar karbulator, sistem kelistrikan, sistem perawatan dan penyetelan pemeliharaan baterai mesin 4 langkah, dan lainnya.
Mereka terpilih dari 37 pendaftar setelah tahapan seleksi administrasi dan wawancara. Seleksi berlangsung ketat dilihat dari skor seleksi yang kompetitif antarpeserta.
Selain itu, akan ada praktik langsung pada 29 Juni mendatang. Kegiatan ini akan diisi oleh tenaga pengajar, yakni instruktur teknik Astra Motor NTB, Alan Vikhta dan Sultan Hartawan; serta Widyaiswara Dinas Koperasi dan UKM NTB, Lidrawaty Angkawijaya.
Miranti menambahkan, pelatihan itu bentuk implementasi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengenai pendidikan yang berkualitas. Seperti tertuang dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN 2021.
”Kami berharap pelatihan ini bisa benar-benar menambah wawasan dan keterampilan para peserta sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Juga siap menjadi tenaga terampil mekanik sepeda motor sejalan dengan pengembangan Destinasi Super Prioritas Mandalika yang akan menyajikan ajang balap motor kelas dunia,” ujarnya.
Sadarianto, salah satu peserta asal Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, senang bisa terpilih menjadi salah satu peserta pelatihan. Ia optimistis, pelatihan tersebut akan menambah pengetahuannya tentang mekanik sehingga bermanfaat saat akan masuk dunia kerja.
Miranti menambahkan, setelah pelatihan di kelas, akan dipilih 12 orang untuk magang di lima bengkel AHASS di Lombok Tengah. Magang akan berlangsung selama tiga bulan. Magang diberikan agar para peserta bisa mempraktikkan langsung hasil pelatihan mereka.
Pelatihan itu disambut positif oleh pemerintah desa asal para peserta. Kepala Desa Kuta Lalu Mirate berharap pelatihan mekanik akan mendorong semangat belajar anak muda di desanya. Sekaligus memotivasi diri untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, khususnya di bidang perbengkelan.
”Kami selaku warga desa penyangga Mandalika berharap pelatihan semacam ini dapat terus dilakukan untuk membangun sumber daya manusia yang berdaya saing. Seiring dengan perkembangan dunia usaha di Mandalika,” kata Mirate.
Mandalika
KEK Mandalika berada sekitar 19 kilometer selatan Bandara Internasional Lombok. Saat ini, pembangunan KEK Mandalika tengah berlangsung. Termasuk Sirkuit Mandalika yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai ajang bergengsi, seperti World Super Bike pada November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.
Sebelumnya, pihak ITDC memprediksikan, berbagai kegiatan itu akan membuka kesempatan bagi 6.426 orang dalam kurun waktu satu hingga lima tahun kedepan. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga kerja terampil dan ahli. Jika tidak tersedia di NTB, akan diisi pekerja dari luar.
Oleh karena itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya bersama pihak terakit, seperti Balai Latihan Kerja Internasional Lombok Timur, Balai Latihan Kerja milik Pemprov NTB, serta Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS), sudah membangun komitmen bersama untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja itu.
Menurut Gede, NTB siap dengan tenaga kerja terampil. Apalagi saat ini sudah ada 15.000 tenaga lulusan BLK dan LPKS. Pemerintah Provinsi NTB bersama pihak terkait tersebut juga siap menjawab kualifikasi yang dibutuhkan terkait dengan pengembangan KEK Mandalika.