Percepatan Konversi BPD Jadi Bank Syariah Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah
Untuk memperkuat ekosistem keuangan syariah, pemerintah mendorong percepatan konversi Bank Pembangunan Daerah menjadi bank syariah. Hal ini sesuai dengan komitmen menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mendorong percepatan konversi Bank Pembangunan Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi bank syariah. Upaya tersebut ditempuh untuk semakin memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia.
Komitmen tersebut ditunjukkan melalui berbagai aksi nyata, seperti membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah melalui Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2020 serta penggabungan tiga bank syariah di bawah naungan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Di skala mikro, dengan melihat potensi yang besar di daerah, pemerintah pun mendorong pengonversian Bank Pembangunan Daerah (BPD) menjadi bank syariah.
Percepatan konversi BPD, termasuk Bank Nagari, menjadi bank syariah dibutuhkan untuk kian memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia. ”Saya kira tepat sekali. Oleh karena itu, saya harapkan bisa segera terwujud konversi ini,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Syariah awareness atau kesadaran bertransaksi secara syariah yang mulai tinggi di masyarakat Indonesia, menurut Wapres, juga menjadi pendorong penguatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Terkait hal tersebut, saat ini dinilai merupakan momentum yang baik untuk bertumbuhnya bank syariah di Indonesia.
Sekarang ini momentumnya tepat. Sebab, menurut survei, sekarang komunitas hijrah ini besar sekali, bahkan di kalangan pemuda, milenial. (Ma’ruf Amin)
”Menurut saya, sekarang ini momentumnya tepat. Sebab, menurut survei, sekarang komunitas hijrah ini besar sekali, bahkan di kalangan pemuda, milenial,” kata Wapres Amin.
Terkait kekhawatiran keberlangsungan bank syariah yang masih ditemui di beberapa kalangan masyarakat, Wapres Amin menjelaskan bahwa di dalam Al Quran, Allah SWT telah menjanjikan rezeki yang luas bagi umat-Nya yang berhijrah. Wapres pun menekankan falsafah yang ada di Sumatera Barat, yakni Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, yang berarti adat bersendi syariat dan syariat bersendi kitab Allah SWT.
Oleh karena itu, Wapres menilai kekhawatiran yang ada seyogianya dapat diperkecil. ”Saya pikir kekhawatiran itu barangkali tidak boleh. Di samping itu, kita juga berjalan (proses konversi), kalau di Sumatera Barat sesuai dengan tiga tungkunya itu, sesuai falsafahnya. Milenial banyak menjadi komunitas hijrah. Apalagi, kalau kita lihat Al Quran, itu tidak boleh pesimistis lagi,” kata Wapres.
Wapres Amin pun berpesan agar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus mengintensifkan koordinasi dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah serta Otoritas Jasa Keuangan agar konversi Bank Nagari menjadi bank syariah dapat berjalan baik. Wapres juga berpesan agar nantinya Bank Nagari dapat terus menjaga mutu layanan sehingga kepercayaan para nasabah untuk bertransaksi syariah dapat terus meningkat.
”(Hal) yang penting kita menjaga; menjaga mutu, menjaga layanan. Tidak hanya sesuai syariah, tetapi juga menguntungkan bagi para deposan. Saya pesan saja nanti supaya betul-betul pengelolaannya bisa memberikan layanan yang juga baik,” ujar Wapres Amin.
Yang penting kita menjaga; menjaga mutu, menjaga layanan. Tidak hanya sesuai syariah, tetapi juga menguntungkan bagi para deposan. Saya pesan saja nanti supaya betul-betul pengelolaannya bisa memberikan layanan yang juga baik.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah melaporkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam mengonversi Bank Nagari menjadi bank syariah. Ia juga menyampaikan proses pengembangan layanan perbankan syariah yang nantinya akan diberikan oleh Bank Nagari.
”Di samping juga dengan produk-produk syariah, yang mana di-convert, itu kita memang mencoba untuk mensejalankan (menjadikan sejalan). Dengan demikian, memang, pilihan-pilihan di syariah nantinya tidak kalah layaknya dan juga peluangnya dibandingkan dengan yang konvensional,” kata Mahyeldi.
Hadir mendampingi Gubernur Sumatera Barat dalam audiensi tersebut, di antaranya, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Barat dan perwakilan Masyarakat Ekonomi Syariah Sumatera Barat.
Sementara itu, Wapres Amin didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar serta Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika. Selain itu, juga para staf khusus Wapres, di antaranya Bambang Widianto dan Masykuri Abdillah, serta juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi.
Transformasi
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat meluncurkan publikasi laporan ekonomi dan keuangan syariah 2020, beberapa waktu lalu, menyampaikan, transformasi ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan baru dilakukan secara optimal untuk berkontribusi nyata bagi perekonomian nasional.
”Penciptaan ekosistem yang kondusif bagi industri halal dan penguatan sektor keuangan syariah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di sektor ekonomi menjadi hal yang sangat strategis ke depan,” ujarnya.
Di samping itu, lanjut Perry, periode pandemi Covid-19 juga membuktikan peran penting sektor keuangan mikro dan sosial syariah untuk memitigasi peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan serta mendorong akselerasi aktivitas ekonomi. Optimalisasi teknologi digital di balik hikmah pandemi Covid-19 memberikan jalan untuk mengatasi keterbatasan mobilitas akibat pandemi dalam memajukan ekonomi Indonesia.
Tren pemulihan ekonomi terus meningkat pada akhir tahun 2020. Optimisme pun dikembangkan untuk pemulihan ekonomi yang akan lebih baik pada tahun 2021. Hal ini didukung akselerasi program vaksinasi, keberlanjutan stimulus fiskal serta moneter, dan upaya bersama untuk tumbuh lebih baik.
”Semuanya itu didukung oleh transformasi ekonomi yang terus kita lakukan menuju Indonesia yang makmur dan berpendapatan tinggi,” kata Perry.