Ratusan Pekerja Industri Batam Mengalami KIPI Setelah Disuntik AstraZeneca
Ratusan pekerja di Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kepulauan Riau, memadati sejumlah klinik dan rumah sakit karena mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi setelah disuntik vaksin AstraZeneca satu hari sebelumnya.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Ratusan pekerja di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, memadati sejumlah klinik dan rumah sakit karena mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi atau KIPI. Mereka adalah sebagian dari 2.448 pekerja PT Schneider yang divaksinasi AstraZeneca pada 15 Juni 2021.
Sejak Rabu (16/6/2021) pagi, para pekerja yang sakit itu memadati sejumlah klinik dan rumah sakit di Kota Batam. Di RS Awal Bros, salah satu pekerja, Juwita (23), menyatakan, dirinya merasakan pusing, demam, dan lemas, setelah satu hari sebelumnya mendapat suntikan vaksin AstraZeneca.
Antrean panjang para pekerja yang sakit mengular di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Awal Bros. Hingga siang, tampak puluhan pekerja masih menunggu giliran diperiksa di lokasi tersebut. Sejumlah pekerja yang lain juga terus berdatangan ke IGD RS Awal Bros dengan diantar ojek daring.
"Banyak pekerja lain dengan keluhan yang sama juga mendatangi Klinik BIP (Batamindo Industrial Park) dan RS Elizabeth. Di sana, lebih ramai dibandingkan dengan di RS Awal Bros ini," kata Juwita.
Menurut dia, sebelumnya, perusahaan tidak memberi istirahat kepada para pekerja yang mengikuti vaksinasi. Namun, kini, perusahaan mengambil keputusan untuk memberi waktu istirahat selama tiga hari bagi para pekerja yang mengalami KIPI.
Ketua Federasi Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin (LEM) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kepri Syaiful Badri mengatakan, perusahaan memang harus memberikan waktu istirahat kepada para pekerja yang mengalami KIPI. Meski demikian, Syaiful, juga meminta para pekerja yang sakit untuk melampirkan surat keterangan dokter kepada manajemen perusahaan.
Malah, Kepri akan mendapat limpahan 6.000 vial (AstraZeneca) lagi dari Sulawesi Utara untuk Batam. (Mohammad Bisri)
Sementara itu, Manajer Bagian Umum PT Batamindo Investment Cakrawala Tjaw Hioeng menyatakan, memang ada sebagian pekerja yang mengalami KIPI setelah vaksinasi. Namun, vaksinasi di kawasan industri tersebut tetap dilanjutkan. Hari ini, sekitar 1.500 pekerja PT Epson divaksinasi.
Pekerja di kawasan-kawasan industri di Batam menjadi target utama dalam upaya percepatan vaksinasi di Kepri. Data pada 2020 menunjukkan jumlah buruh industri di Batam mencapai 392.819 orang.
Selain itu, terdapat juga 72.726 tenaga kerja asing. Maka bila ditotal, jumlah buruh industri menyumbang sekitar 60 persen dari total target vaksinasi 774.803 orang di Kota Batam.
Pada 10 Juni lalu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengeluarkan surat edaran untuk mengizinkan pekerja industri menggunakan vaksin gratis dari pemerintah. Keputusan itu diambil karena program vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri untuk pekerja industri tidak kunjung terealisasi.
Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi menjelaskan, KIPI berupa demam, pusing, dan mual yang dialami para pekerja industri itu merupakan hal normal dialami setelah vaksinasi. Menurut dia, gejala tersebut biasanya akan hilang satu hingga dua hari setelah vaksinasi.
"Vaksin AstraZeneca itu aman, sudah belasan ribu orang yang divaksin di Batamindo. Gejala seperti yang dikeluhkan para pekerja pada hari ini itu hal yang normal," ujar Didi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri menyatakan, antusiasme warga mengikuti vaksinasi terbilang tinggi. Hingga 15 Juni, vaksinasi di Kepri telah mencapai 25,95 persen dari target 1,4 juta warga.
Di Kepri, masih tersisa sekitar 4.000 vial vaksin AstraZeneca yang akan kedaluwarsa pada akhir Juni nanti. Namun, Bisri memprediksi, seluruh vaksin yang mendekati kedaluarsa itu akan habis pada minggu ini.
"Semuanya akan segera terserap karena antusiasme warga sangat tinggi. Malah, Kepri akan mendapat limpahan 6.000 vial (AstraZeneca) lagi dari Sulawesi Utara untuk Batam," kata Bisri, Selasa (15/6/2021).