Kalsel Cetak Wirausaha Milenial Pertanian lewat Program YESS
Kalimantan Selatan mengimplementasikan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services dari Kementerian Pertanian untuk melahirkan wirausaha milenial. Mereka diharapkan dapat memajukan sektor pertanian.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah mengimplementasikan program pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian. Dengan program tersebut, pemerintah daerah berupaya mencetak atau melahirkan wirausaha milenial untuk memajukan sektor pertanian.
Kalimantan Selatan menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang mengimplementasikan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dari Kementerian Pertanian (Kementan). Program tersebut merupakan kerja sama antara Kementan dan Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian atau International Fund for Agricultural Development (IFAD), yang dirilis pada 2019.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan, Pemprov Kalsel dan Unit Pelaksana Proyek Provinsi atau Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel bersinergi dalam rangka menyukseskan program YESS Kementan di Kalsel. Tujuannya untuk melahirkan wirausaha milenial di bidang pertanian.
”Dengan menjalankan program YESS, kami ingin melahirkan banyak wirausaha muda yang bergerak di bidang pertanian. Kami berharap mereka bisa membuat pertanian di Kalsel semakin maju,” kata Roy di Banjarbaru, Rabu (16/6/2021).
Saat ini, postur ekonomi Kalsel dilihat dari distribusi produk domestik regional bruto (PDRB) masih didominasi sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 18,71 persen dari total nilai PDRB Kalsel pada 2019 yang mencapai Rp 180,74 triliun. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berada di urutan kedua dengan kontribusi sebesar 14,36 persen.
Diimplementasikan
Roy mengatakan, program YESS Kementan di Kalsel berjalan sejak 2019. Saat ini, program tersebut diimplementasikan di tiga kabupaten, yaitu Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. Program YESS diproyeksikan berjalan selama enam tahun atau sampai dengan 2025.
”Program YESS di Kalsel fokus pada peningkatan kapasitas pemuda di perdesaan, pengembangan wirausaha muda, dan fasilitas akses permodalan,” katanya.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru Budi Santoso selaku penanggung jawab program YESS di Kalsel menyampaikan perlunya dukungan berbagai pemangku kepentingan untuk keberhasilan program YESS di Kalsel. ”Kami membutuhkan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sejak 2019, menurut Budi, beberapa kegiatan program YESS sudah dijalankan, mulai dari pelatihan penyuluh sampai dengan studi pemetaan (mapping study). Untuk studi pemetaan, pihaknya bekerja sama dengan lembaga dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). ”Saat ini, studi pemetaan masih berlangsung,” katanya.
Program YESS di Kalsel fokus pada peningkatan kapasitas pemuda di perdesaan, pengembangan wirausaha muda, dan fasilitas akses permodalan. (Roy Rizali Anwar)
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Syamsir Rahman menyebutkan, di Kalsel saat ini sudah terdata ada 3.600 petani milenial. Mereka tersebar di beberapa kabupaten/kota. Jumlah mereka dipastikan akan terus bertambah. ”Untuk itu, yang paling utama adalah bagaimana memberdayakan mereka. Jangan sampai mereka sekadar menjadi data,” ujarnya.
Menurut Syamsir, memberdayakan petani milenial bukan hanya tugas dan tanggung jawab dinas tanaman pangan dan hortikultura, melainkan tanggung jawab semua pihak. ”Semua harus ikut berkontribusi dalam mendukung sektor pertanian,” katanya.