Dukungan pembiayaan yang terjangkau akan melipatgandakan manfaat yang bisa diperoleh petani. Apalagi, ditambah dengan akses terhadap alat produksi dan pasar untuk menjual hasil panen.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
Tak hanya menggawangi urusan permodalan, relasi dengan beragam badan usaha milik negara membuat bank pelat merah berdaya dalam menjembatani petani untuk memperoleh alat produksi hingga akses pasar. Petani pun bisa menumpukan harapan pada peran terpadu tersebut.
Melalui program Kewirausahaan Petani di Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya menyokong kesejahteraan petani. Program yang diawali dengan pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu sejak Oktober 2017 ini telah melahirkan PT Mitra Desa Pamarican atau MDP. Pemilik saham PT MDP terdiri atas gabungan kelompok tani (gapoktan) dan badan usaha milik desa (Bumdes) setempat serta PT Mitra Bumdes Nusantara.
Hingga saat ini, ada 14 gapoktan di Pamarican yang telah terlibat. Per Mei 2021, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 22,81 miliar pada 1.400 petani di sana. ”Dukungan pembiayaan yang terjangkau akan melipatgandakan manfaat yang bisa diperoleh petani dari program Kewirausahaan Petani. Kami berharap dukungan ini dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani, terutama di masa pandemi ini,” kata Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi melalui siaran pers yang diterima, Minggu (13/6/2021).
Sepanjang 2020, beras yang diproduksi PT MDP melonjak 97 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 6.594 ton. Penjualannya meroket 102 persen menjadi 6.814 ton. Dampaknya PT MDP membukukan pertumbuhan laba hingga 150 persen.
Tak hanya memproduksi beras, PT MDP mengelola minimarket bernama BUMNShop yang turut memasarkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut. PT MDP juga menjadi pemasok 130 warung di sekitar. Total penjualan dari BUMNShop sepanjang 2020 lebih dari Rp 1 miliar.
Bank Mandiri juga menjodohkan PT MDP dengan Pupuk Indonesia Holding Company yang memiliki program pendampingan budidaya untuk petani bernama Agro Solution. Harapannya, PT MDP dapat menghasilkan pasokan gabah berkualitas dan meningkatkan pendapatan petani.
Di skala nasional, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR pertanian sebesar Rp 4,32 triliun kepada 45.301 debitor hingga Mei 2021. Nilai itu setara dengan 27,53 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri.
Berbasis teknologi
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI mengembangkan program berbasis teknologi bernama Milenial Smartfarming di Desa Gobleg, Buleleng, Bali. Aplikasi dan teknologi pertanian yang berada di dalamnya mampu menghubungkan petani dengan mitra penyerap atau offtaker, koperasi, dan Bumdes.
Dalam penerapannya, program ini menggandeng forum Petani Muda Keren yang diprakarsai Agung Wedha. ”Dengan aplikasi teknologi informasi dan alat-alat berbasis IoT (internet of things), petani lebih termotivasi untuk bertani karena mengetahui sistem pemasaran yang lebih adil dan menghasilkan bahan pangan sehat yang berkualitas. Harganya juga memiliki daya tawar yang tinggi,” tuturnya.
Program yang dibesut BNI ini mengembangkan ekosistem pertanian digital dengan teknologi internet segala atau IoT dari hulu ke hilir sekaligus menguatkan inklusi keuangan desa. Dari ekosistem ini, petani juga dapat memperoleh data pertanian.
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sis Apik Wijayanto mengatakan, semua pihak harus mendorong pertanian modern. Sektor pertanian tengah memasuki era yang sarat dengan pendekatan dalam jaringan dan kecerdasan buatan. Intervensi pertanian perlu dilakukan demi mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.
Tak hanya menyalurkan KUR tani, BNI juga mendampingi petani generasi milenial dalam memanfaatkan teknologi informasi dan digital dalam aktivitas pertanian. Secara spesifik, terdapat aplikasi bernama Agree Suites untuk mendata petani dan offtaker. Ada juga pelatihan menggunakan alat penetesan air (water dripping) untuk pertanian.
Hingga Mei 2021, BNI telah merealisasikan KUR pertanian hingga Rp 3,2 triliun. Nilai KUR tersebut diterima oleh sekitar 78.000 debitor.
Sumber daya relasi dan teknologi membuat perbankan dapat mendongkrak pertanian Nusantara. Tentu perbankan pelat merah mesti memperluas sokongan tersebut agar semakin banyak petani yang daya tawarnya kian kuat dalam rantai pasok pangan nasional.