logo Kompas.id
EkonomiBahan Pokok di Pasar...
Iklan

Bahan Pokok di Pasar Tradisional Tidak Dikenakan Pajak

Salah satu latar belakang dari reformasi PPN adalah kurangnya rasa keadilan. Jenis obyek pajak yang sama, meskipun dikonsumsi oleh golongan berpenghasilan yang berbeda ,tetap sama-sama dikecualikan dari pengenaan PPN.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bI_N08JLs4j6MUsJ3HvYtLW7cTo=/1024x664/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F0eb72a5c-8c90-46a8-adda-37269e84b861_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penjual sayur melayani pelanggan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/6/2021). Pemerintah berencana merevisi ketentuan tentang penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Masyarakat berharap, PPN tidak dikenakan pada bahan pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat luas.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berkomitmen untuk membebaskan barang kebutuhan pokok yang diperdagangkan di pasar tradisional dari Pajak Pertambahan Nilai atau PPN. Perluasan obyek PPN dipastikan tidak akan mencederai ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Nielmaldrin Noor dalam pemaparan terhadap awak media yang berlangsung secara virtual, Senin (14/6/2021).

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000