Jumlah Investor Pasar Modal Bertambah 1,49 Juta dalam Lima Bulan
Pola kerja dan mencari penghasilan dari rumah saja mendorong orang beramai-ramai terjun ke pasar modal. Jumlah investor pasar modal pun melonjak tinggi sejak pandemi.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·3 menit baca
Kompas/Priyombodo
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutannya dalam acara peresmian penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2020 di Jakarta, Rabu (30/12/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah investor pasar modal melonjak drastis. Adaptasi kebiasaan baru dengan bekerja dan mencari penghasilan dari rumah melalui perangkat digital mendorong lonjakan jumlah investor di pasar modal.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan, mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hingga akhir Mei 2021 jumlah investor pasar modal 5,37 juta. Jumlah tersebut meningkat 38 persen dibandingkan akhir 2020 yang sebanyak 3,88 juta. Artinya, hanya dalam waktu lima bulan, ada penambahan jumlah investor pasar modal 1,49 juta.
Kenaikan jumlah investor dalam lima bulan 2021 itu setara dengan penambahan selama setahun pada 2019, dari 2,48 juta menjadi 3,88 juta.
Melonjaknya jumlah investor terutama didorong oleh investor saham. Sampai dengan Mei 2021, jumlah investor saham 2,4 juta, melonjak 42 persen dari akhir 2020 yang sebanyak 1,69 juta.
Kompas
Jumlah investor pasar modal dan jumlah transaksi pasar modal sampai dengan Mei 2021.
Rata-rata jumlah investor yang aktif bertransaksi pada 2021 mencapai 203.000 investor per hari, tumbuh 113 persen dibandingkan rata-rata 2020 yang sebanyak 94.700.
”Lonjakan transaksi perdagangan sepanjang tahun 2021 dipengaruhi oleh tren positif pertumbuhan jumlah investor pasar modal. Kami melihat bahwa pesatnya pemanfaatan teknologi di masa new normal telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investor dalam setahun terakhir,” ujar Inarno pada acara pembukaan ETFest 2021 yang diselenggarakan PT Indo Premier Sekuritas secara virtual pada Jumat (11/6/2021).
Kenaikan jumlah investor itu juga ikut meningkatkan rata-rata jumlah perdagangan harian. Nilai rata-rata perdagangan harian Januari-Mei 2021 mencapai Rp 13,7 triliun. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 7,4 triliun. Adapun sepanjang 2020 rata-rata perdagangan per hari Rp 9,2 triliun.
Inarno menambahkan, sejak 2020 nilai transaksi investor ritel domestik mulai menjadi yang terbesar di pasar modal. Pada 2020 nilai transaksi investor ritel domestik mencapai 48,4 persen dari total rata-rata perdagangan per hari. Adapun nilai transaksi dari investor institusi lokal sebesar 20,5 persen dan institusi asing sebanyak 31,1 persen.
Kompas
Tangkapan layar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi saat memberi kata sambutan pada acara pembukaan ETFest 2021 yang diselenggarakan PT Indo Premier Sekuritas secara virtual, Jumat, (11/6/2021).
Selama 2021, porsi nilai transaksi investor ritel domestik terus meningkat mencapai 59,7 persen. Sementara nilai transaksi investor institusi domestik menyusut menjadi 15,8 persen, begitu pula nilai transaksi institusi asing menjadi 24,5 persen.
”Dominasi investor ritel terus berlanjut dan makin terlihat,” ujar Inarno.
Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The menjelaskan, optimisme investor pasar modal Indonesia kian tinggi di masa pandemi Covid-19, yang terlihat dari peningkatan jumlah investor baru.
Kendati demikian, Moleonoto menyayangkan peningkatan minat berinvestasi di pasar modal yang belum diimbangi dengan pemahaman komprehensif terhadap konsep investasi dan produk-produk pasar modal yang semakin beragam. Berangkat dari hal itu, pihaknya menggelar acara ETFest 2021 yang berlangsung mulai 11-13 Juni 2021 ini untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat.
”Kami berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal dengan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal, termasuk pemahaman mengenai produk ETF atau Exchange Traded Fund,” ujar Moleonoto.
Kompas
Tangkapan layar Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The saat memberi kata sambutan pada acara pembukaan ETFest 2021 yang diselenggarakan PT Indo Premier Sekuritas secara virtual pada Jumat (11/6/2021).
ETF adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit pernyataannya diperdagangan di bursa efek. Indo Premier Sekuritas adalah perusahaan pionir ETF di Indonesia.
Mulai menawarkan ETF sejak 2008, saat ini Indo Premier Sekuritas telah mengadministrasi 26 dari 48 ETF yang ada di BEI. Adapun total aset yang dikelola (AUM) perusahaan ini pada ETF mencapai Rp 7,6 trilun dari total sebesar Rp 13 triliun.
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia Ignatius Denny Wicaksono mengatakan, ETF cocok untuk investor pemula yang baru terjun di pasar modal. Sebab, ETF menawarkan diversifikasi berbagai saham sehingga bisa disesuaikan dengan profil risiko dan rencana keuangan nasabah.
”Investor pemula belum banyak pengetahuan sehingga belum ada pengalaman untuk membuat diversifikasi portofolio saham. ETF cocok untuk mereka,” ujar Denny.