Perusahaan perkebunan sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk menargetkan belaja modal sebesar 42,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 620 miliar sepanjang 2021 ini.
Oleh
joice tauris santi
·2 menit baca
Perusahaan perkebunan sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk menargetkan belaja modal sebesar 42,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 620 miliar sepanjang 2021 ini. Hingga kuartal pertama sudah merealisasikan belanja modal sebesar 8,7 juta dollar AS.
”Belanja modal ini sebagian digunakan untuk program peremajaan kembali tanaman sawit,” kata Wadirut Austindo Lucas Kurniawan pada paparan publik virtual di Jakarta, Rabu (9/6/2021). Biaya peremajaan pohon sawit sekitar 5.000 dollar AS per hektare. Usia rata-rata tanaman sawit Austindo adalah 13,5 tahun. Usia tanaman sawit yang ideal untuk berproduksi antara 4 dan 20 tahun. Profil usia tanaman sawit yang seimbang merupakan salah satu kunci keberhasilan pengelolaan kebun sawit.
Selain untuk peremajaan tanaman, belanja modal juga digunakan untuk menyelesaikan pabrik sawit di Kalimantan Barat, penyelesaian fasilitas kebun edamame di Jember dan menyelesaikan infrastruktur di pabrik Papua Barat. ”Masih ada pekerjaan jalan yang harus diselesaikan di Papua,” kata Lucas.
Kenaikan volume penjualan dan harga sawit membuat pendapatan bersih Austindo meningkat pada triwulan I-2021, sebesar 58,6 juta dollar AS dari 36,8 juta dollar AS pada triwulan sebelumnya. Harga CPO mencapai rekor tertinggi dalam 8 tahun terakhir, pada kuartal I-2021 pada kisaran 1.000-an dollar AS per ton.
Para analis memperkirakan harga CPO masih akan naik karena defisit produksi di Malaysia akibat kekuarangan tenaga kerja, produksi minyak nabati lain diperkirakan lebih rendah karena kekeringan serta pemulihan permintaan seiring dengan perbaikan ekonomi global setelah pandemi. Namun, ada juga risikonya, yaitu kenaikan tarif pajak Pemerintah Indonesia dan keberlanjutan mandat biodisel.
Saham baru
Sementara itu, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang mengelola hipermarket Hypermart akan menambah modal melalui private placement.Private placement merupakan penerbitan saham baru tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 10 persen saham baru dari jumlah saham yang telah ditempatkan.
Matahari akan menggunakan dana hasil pelepasan saham ini untuk memperkuat struktur neraca dan modal kerja. Modal kerja ini digunakan untuk mendukung strategi bisnis ritel baik secara luring maupun daring. Pengelola supermarket besar mengalami kesulitan dan penurunan penjualan karena kebiasaan masyarakat yang sudah berubah, lebih suka ke minimarket kecil yang ada di dekat rumah.
”Perseroan merasa perlu untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam rangka menjaga posisi keuangan Perseroan yang baik sehingga melalui private placement ini, perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha yang sehat dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan serta antisipasi berbagai peluang pasar ke depan,” demikian pernyataan tertulis dari Matahari.