Wakil Presiden Ma\'ruf Amin menuturkan bahwa dari 28.914 pesantren di Indonesia, setidaknya ada 12.000 pesantren yang berpotensi untuk perkembangan ekonomi.
Oleh
Mawar Kusuma
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat Ekonomi Syariah atau MES meluncurkan beberapa program untuk pembangunan perekonomian di pondok pesantren, badan usaha milik desa, serta pengusaha lokal. Bekerja sama dengan Pertamina, dalam tiga tahun ke depan, akan hadir 5.000 pertashop di pesantren-pesantren. Selain itu, MES juga akan meluncurkan 1.000 balai latihan kerja komunitas dan sertifikasi produk halal bagi 1.000 UMKM.
Sebagai tahap awal, Pertamina akan membangun pertashop di 1.000 pesantren pada tahun depan. ”Kami luncurkan beberapa program, salah satunya yang mudah-mudahan menjadi game changer, yaitu kerja sama Pertamina,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat MES Erick Thohir dalam gelaran bertajuk ”Silaturahim Wakil Presiden RI Bersama Masyarakat Ekonomi Syariah”, Jumat (4/6/2021).
Selain sebagai ajang halalbihalal Idul Fitri 1442 Hijriah, gelaran silaturahmi tersebut juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman pengembangan bisnis pertashop dan fasilitas pembiayaan di lingkungan masyarakat ekonomi syariah. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Sekretaris Jenderal MES Haruman Achsien, serta Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi.
Program pembangunan 1.000 unit pertashop dilakukan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi pondok pesantren sekaligus memperluas jaringan distribusi energi berkualitas hingga ke daerah-daerah. Dalam rangka mempermudah pembiayaan, MES turut serta menggandeng BSI sebagai lembaga yang akan membantu penyaluran fasilitas pembiayaan dan pemberian fasilitas perbankan lainnya kepada pesantren.
Selanjutnya, pada pekan mendatang, Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pembina MES bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebagai Dewan Penggerak MES juga akan meluncurkan 1.000 balai latihan kerja komunitas. Bersama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), MES juga menargetkan sertifikasi produk halal bagi 1.000 UMKM.
Lewat beragam langkah konkret yang akan dilakukan MES tersebut, Erick berharap akan ada efek berkelanjutan yang bisa diraih. ”Ini langkah konkret yang kita tunggu bersama-sama dan ini tentu kerja kita bersama,” ujar Erick yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Pemberdayaan komunal
Dalam sambutan dan tausiyah Idul Fitri, Wapres Amin menyebut bahwa kemitraan yang dibangun antara MES dan Pertamina ataupun BSI menjadi bukti sinergi dan kolaborasi untuk menggerakkan pondok pesantren sebagai salah satu pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat secara komunal.
”Kehadiran pertashop. Pertashop, ya? Iya betul. Ini menjadi bentuk dukungan Pertamina terhadap pelaku usaha UMKM di Indonesia. Sedangkan Bank Syariah Indonesia, BSI, dapat berkontribusi di dalam akses pembiayaan usahanya. Harapan saya, kerja sama MES dan BUMN dapat semakin diperluas cakupannya. Pak Erick?” kata Wapres Amin yang hadir di lokasi dengan memakai masker putih.
Wapres Amin melanjutkan, dari 28.914 pesantren di Indonesia, setidaknya ada 12.000 pesantren yang berpotensi untuk perkembangan ekonomi. ”Namun, pesantren-pesantren ini masih memerlukan pendampingan sehingga akan terbentuk lebih banyak santripreneur. Tapi, juga tidak hanya mahir ilmu agama, tapi berjiwa wirausaha. Disebutnya Gus Iwan: santri bagus pintar ngaji usahawan,” kata Wapres Amin diiringi tepuk tangan hadirin.
Potensi pemberdayaan pesantren tidak hanya bermanfaat bagi para santri, tapi juga bagi masyarakat di sekitar pondok pesantren. Untuk itu, upaya inklusi dan upaya edukasi keuangan syariah perlu diakselerasi dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh pihak. Selain itu, perlu ada terobosan berbasis digital yang terintegrasi dan diselaraskan kondisi lokal.
Pada Selasa (8/6/2021) mendatang, Wapres Amin berencana meresmikan bantuan modal kerja yang diberikan oleh pemerintah ke pondok pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat.
”Supaya pesantren jadi pusat pelatihan dan training untuk meningkatkan kemampuannya. Nanti akan terus dengan ekonomi syariah berjalan pendampingan,” ucap Wapres Amin yang juga menyebut soal kerja sama dengan BPJPH serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memajukan ekonomi syariah nasional.
Hijrah ekonomi
Mengambil momentum Idul Fitri, Wapres Amin mengingatkan pentingnya hijrah menuju ekonomi syariah, yaitu ekonomi yang didasarkan pada prinsip ketuhanan. ”Mudah-mudahan kita bisa mengembangkan bukan hanya hijrah tapi jahadu, itu artinya berjihad, bukan berperang, tapi berjihad mengajak diri kita melakukan perbaikan dan jihad mengajak orang lain ke jalan yang diridai Allah,” tambahnya.
Kunci utama agar upaya percepatan perkembangan ekosistem ekonomi syariah berhasil terletak pada sinergi dan kolaborasi dari banyak pihak. Pembangunan ekonomi syariah harus dilakukan secara berjemaah, secara bersama-sama melalui ta’awun atau gotong royong.
”Di tengah perjuangan bangsa Indonesia dalam memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi, ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk berkontribusi secara riil,” kata Wapres Amin.
Erick juga menyebutkan tentang pentingnya keseimbangan, termasuk dalam perekonomian yang seimbang untuk rakyat dan umat. Keseimbangan tidak hanya bagaimana membangun iklim investasi bagi investor asing, tapi juga memberikan kesempatan berusaha bagi pengusaha lokal hingga perdesaan dan pesantren.
Ketua Dewan Penyantun PP MES Arsjad Rasyid menambahkan pentingnya kerja sama untuk menghadapi tantangan pandemi yang disebutnya sebagai perang ekonomi. ”Kita semua perlu menciptakan lebih banyak lagi pengusaha-pengusaha sebagai pejuang untuk melawan perang ekonomi yang sedang kita hadapi bersama,” tambahnya.
Ekonomi syariah, menurut Ketua Dewan Penggerak PP MES Mahfud MD, sejatinya lahir dari ekonomi kemanusiaan atau ekonomi yang bermanfaat untuk rakyat. ”Tanpa riba tanpa eksploitasi dari orang per orang. Agar bisa bergerak, mari kita ajak beridul fitri ke asal kejadian kenapa MES diciptakan. Lalu, kita ajak bersyawal, artinya meningkat menuju kemajuan,” ucapnya.