Jalin Kerja Sama dengan Pertamina, BSI Dukung Pembiayaan Pertashop
Bank Syariah Indonesia (BSI) menjalin kerja sama dengan Pertamina untuk mengembangkan bisnis Pertashop di lingkungan pesantren. Kerja sama antar-BUMN itu diharapkan membangun ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI memberikan dukungan pembiayaan kepada Pertamina melalui program pengembangan bisnis Pertashop serta fasilitas pembiayaan di lingkungan Masyarakat Ekonomi Syariah, Jumat (4/6/2021). Ini adalah kerja sama BSI dengan BUMN setelah sebelumnya menjalin kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Dalam nota kesepahaman antara BSI, Pertamina, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), ketiga pihak sepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan bisnis Pertashop serta fasilitas pembiayaan di lingkungan pesantren sebagai wujud komitmen membangun ekonomi umat bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis pesantren.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di tengah acara Silaturahmi Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin bersama Masyarakat Ekonomi Syariah di kantor Bank Syariah Indonesia, The Tower Jakarta, Jumat (4/6/2021).
Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Penyantun PP MES Arsjad Rasyid, Ketua Dewan Penggerak PP MES Muhammad Mahfud MD, Wakil Ketua Dewan Pembina PP MES Agung Firman Sampurna, Ketua PP MES Erick Tohir, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan jajaran pengurus MES.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, segmen UMKM menjadi salah satu fokus Bank Syariah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem halal yang bermanfaat bagi umat. Strategi yang dilakukan adalah menumbuhkan segmen UMKM berbasis ekosistem/komunitas dan rantai nilai (value chain) yang terintegrasi.
”Kami berharap dapat menggali potensi pesantren di seluruh daerah melalui peran masing-masing pihak lewat kerja sama dalam pengembangan ekonomi umat, khususnya pengembangan bisnis Pertashop, penyampaian potensi lokasi hingga penjaringan pesantren, sosialisasi dan pendampingan pengembangan usaha Pertashop sampai dengan pemberian fasilitas pembiayaan,” kata Hery dalam siaran pers, Jumat (5/6/2021).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina telah membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk pembangunan Pertashop. Kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan, yaitu Pertamax dengan harga yang sama seperti di SPBU.
”Hadirnya Pertashop di Pesantren yang berada dalam jaringan MES merupakan bentuk komitmen Pertamina, sebagai BUMN, dalam pemerataan energi berkualitas, dan menggerakkan perekonomian nasional mulai dari tingkat desa melalui UMKM dan pemberdayaan masyarakat kecil dengan investasi yang terjangkau,” kata Nicke.
Sebelumnya, BSI memberikan pembiayaan Pertashop ke Pesantren Binaan Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam hal ini, BSI berkomitmen memberikan dukungan produk dan jasa layanan perbankan bagi UMKM di lingkungan pesantren, mulai dari agen Laku Pandai, modal kerja untuk usaha, termasuk jika ingin membuka Pertashop.
Kerja sama dengan PLN
Kerja sama dengan Pertamina itu merupakan yang kedua ditempuh BSI dalam sepekan terakhir. Pada awal pekan, yakni Senin (31/5), BSI menjalin kerja sama dengan PLN
BSI dan perusahaan penyedia listrik negara itu menandatangani perjanjian kerja sama layanan cash management dan penerbit jaminan pengadaan barang/jasa di lingkungan PLN. Acara dihadiri oleh Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, jajaran manajemen BSI, serta Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan bahwa Bank Syariah Indonesia berupaya mengoptimalkan peran bank syariah untuk membantu pemulihan ekonomi nasional.
”Melalui integrasi layanan perbankan syariah satu atap untuk PLN, kami berharap BSI menjadi solusi layanan syariah bagi korporasi serta supply-chain di PLN. Keberadaan BSI ini mudah-mudahan dapat memberikan nilai tambah dan manfaat bagi PLN dan seluruh pegawainya melalui produk dan layanan digital yang dimiliki BSI,” ujar Hery Gunardi.
Dari sisi korporasi, lanjut Hery, BSI memberikan kemudahan dan layanan kepada nasabah yang bersinggungan erat dengan proyek-proyek yang membutuhkan penjaminan. Selain memberikan kemudahan layanan cash management yang terintegrasi dengan layanan keuangan yang dapat diakses dimana dan kapan pun secara aman dan cepat. BSI menjadi bank syariah pertama sebagai bank imprest atas pengeloaan dana operasional di PLN.
Layanan cash management itu bertujuan memudahkan pengelolaan operasional keuangan sekaligus pemeliharaan posisi likuiditas PLN secara efektif dan efisien per 1 Juni 2021 di wilayah Aceh.
Adapun layanan trade finance BSI sebagai penerbit jaminan (bank garansi) pengadaan barang dan jasa berfungsi untuk verifikasi dan kontrol atas bank garansi vendor/kontraktor yang telah diterbitkan.
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesli menyatakan, sinergi kedua pihak semakin menguatkan dan mempermudah PLN dalam kontrol trading process yang melibatkan kontraktor serta layanan keuangan terintegrasi dalam layanan syariah yang menyeluruh. ”Tentu kerja sama ini menjadi komitmen kami untuk bersama membangun negeri melalui sinergi BUMN,” ujarnya.
BSI dan PLN telah menjalin kerja sama, antara lain meliputi pembiayaan korporasi, baik fasilitas belanja modal maupun fasilitas dengan surat jaminan pemerintah, pengelolaan keuangan operasional PLN melalui layanan cash management, pengadaan penyedia jasa pembiayaan syariah program bantuan fasilitas kendaraan operasional (BFKO), layanan payroll, pembiayaan konsumer yakni mitraguna, griya, oto, cicil emas dan gadai emas untuk pegawai PLN, serta kerja sama penerbit jaminan pengadaan barang/jasa untuk proyek PLN.