Inflasi Meningkat Tanda Konsumsi Masyarakat Membaik
Indeks Harga Konsumen pada bulan Mei meningkat dibandingkan April. Ini adalah salah satu indikator bahwa konsumsi masyarakat dan rumah tangga perlahan meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Konsumen pada bulan Mei 2021 meningkat dibandingkan dengan April. Meningkatnya inflasi di tengah pelarangan mobilitas mudik menyiratkan konsumsi masyarakat perlahan membaik seiring dengan pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi pada Mei 2021 tercatat tumbuh 0,32 persen dibandingkan dengan April 2021. Sejak awal tahun hingga Mei, inflasi sudah tumbuh 0,9 persen. Adapun secara tahunan, inflasi Mei 2021 tumbuh 1,68 persen terhadap Mei 2020.
Inflasi inti juga mencatat kenaikan pada Mei 2021 sebesar 0,24 persen dibandingkan dengan April 2021. Secara tahunan, inflasi inti Mei 2021 tercatat sebesar 1,37 persen terhadap Mei 2020.
Pengamat ekonomi dan perbankan Ryan Kiryanto menjelaskan, peningkatan inflasi itu menunjukkan geliat ekonomi dan konsumsi rumah tangga yang sudah bergerak naik. Hal ini tecermin dari terbentuknya inflasi di 78 kota dari 90 kota yang disurvei.
Peningkatan inflasi itu menunjukkan geliat ekonomi dan konsumsi rumah tangga yang sudah bergerak naik. Hal ini tecermin dari terbentuknya inflasi di 78 kota dari 90 kota yang disurvei.
”Perkembangan inflasi juga sudah terlihat bergerak naik sejak April dan berlanjut makin naik pada Mei. Kondisi inflasi dalam dua bulan terakhir itu mengonfirmasi sinyal pemulihan ekonomi meskipun ada pembatasan mobilitas orang seperti larangan mudik,” ujar Ryan, Kamis (3/6/2021).
Ryan optimistis kondisi ekonomi akan terus membaik. Salah satunya didorong dengan makin banyaknya orang yang divaksin. Vaksinasi meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali beraktivitas. Selain itu juga mendorong dunia usaha untuk membuka kembali usahanya dan melakukan ekspansi.
”Lonjakan inflasi Mei 2021 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya pada tahun ini mengindikasikan kegiatan ekonomi semakin menggeliat seiring dengan masifnya program vaksinasi sebagai game changer,” ujarnya.
Ryan optimistis pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua tahun ini bisa berada di level 6-7 persen. Ini jauh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi triwulan pertama yang minus 0,74 persen.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menjelaskan, inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.
”Ke depan, BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3 persen dengan kisaran minus 1 persen atau lebih dari 1 persen,” ucap Erwin.