JAKARTA, KOMPAS — Aset kripto yang berfluktuasi tinggi dapat menjadi alternatif investasi. Hanya saja, sebelum memutuskan untuk membeli aset kripto, investor memerlukan banyak persiapan.
”Mungkin ada yang sudah memiliki emas, emas itu naiknya pelan. Sementara kripto naik cepat sekali. Jadi aset kripto dapat menjadi diversifikasi portofolio,” kata perencana keuangan Safir Senduk dalam diskusi virtual Treasury.id di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Treasury merupakan platform transaksi emas secara daring yang juga mulai menjual aset kripto dengan harga minimal Rp 5.000.
Safir buru-buru menambahkan, sebelum membeli aset kripto, para investor harus sudah memiliki dana darurat, uang sekolah anak, uang pensiun, juga polis asuransi jiwa. Aset kripto juga harus benar-benar dipelajari, dibeli dengan uang nganggur, dibeli pada saat sedang murah, dicicil juga tidak perlu merasa ketinggalan.
Satu tahun belakangan, penggemar aset kripto semakin banyak. Co-Founder & CEO Treasury Dian Supolo mengatakan, minat ini perlu diiringi dengan edukasi terhadap potensi dan risiko yang mungkin ditimbulkan ketika berinvestasi pada aset kripto. ”Kadang mereka hanya berpikir cuan, cuan, cuan, tapi lupa risiko, risiko, risiko,” kata Dian.
Baca juga: Indikator Sederhana untuk Jual Beli Kripto
Reksa dana
Sementara itu, peminat reksa dana juga semakin banyak. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia menunjukkan, jumlah single investor identification (SID) reksa dana per Mei 2021 mencapai 4,4 juta orang. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 300 persen dalam tiga tahun. Berbagai produk dan layanan reksa dana semakin banyak disediakan oleh manajer investasi maupun bank yang merupakan distributor reksa dana.
OCTO Mobile dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), misalnya, dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin berinvestasi pada produk reksa dana sesuai dengan profil risiko masing-masing.
”Melalui OCTO Mobile, nasabah bisa mulai berinvestasi reksa dana, sebagai alternatif investasi di samping produk-produk lainnya. Semua proses mulai dari pendaftaran hingga transaksi investasi dapat dilakukan dari OCTO Mobile di mana saja,” ujar Head of Digital Banking, Branchless and Partnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Para nasabah dapat langsung berinvestasi reksa dana dari ponsel tanpa harus datang ke kantor cabang bank penjual. Untuk berinvestasi reksa dana melalui OCTO Mobile, nasabah harus memiliki SID serta melengkapi profil risikonya. Adapun langkah untuk mendaftarkan SID dapat dilakukan dengan memilih menu daftar dan investasi pada aplikasi OCTO Mobile.
Baca juga: Siapkan Diri Sebelum Berinvestasi Saham
Untuk mendorong nasabah mulai berinvestasi secara rutin melalui OCTO Mobile, CIMB Niaga menyediakan fasilitas investasi berkala yang akan melakukan debet otomatis, yaitu CIMB Niaga Regular Investment Saving Plan (CRISP), mulai dari Rp 100.000 dengan jangka waktu 6 bulan hingga 10 tahun.
Selain layanan, reksa dana baru juga terus diluncurkan. Manajer investasi PT BNP Paribas Asset Management, misalnya, meluncurkan reksa dana baru, yaitu Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX Growht30. Reksa dana ini merupakan indeks pertama yang mereplikasi penuh isi konstituen Indeks IDX Growth30.
Indeks Growth30 merupakan indeks yang berisi 30 emiten yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan baik. Reksa dana ini akan mengikuti kinerja indeks.
”Reksa dana indeks kian populer di Indonesia dan banyak diminati baik oleh nasabah ritel maupun institusi. Karenanya, pada kesempatan ini kami bermaksud memberikan akses serta mengakomodasi kebutuhan nasabah untuk berinvestasi ke portofolio saham-saham dengan pertumbuhan laba bersih yang baik di Indonesia, melalui metode yang paling transparan dan efisien. BNP Paribas IDX Growth30 merupakan solusi bagi investor yang menginginkan diversifikasi, tetapi tetap mengutamakan pentingnya aspek fundamental perusahaan,” kata Presiden Direktur PT BNP Paribas AM Priyo Santoso.
Produk ini dapat didapatkan melalui Bank DBS Indonesia. ”Peluncuran ini sejalan dengan misi Bank DBS Indonesia untuk selalu menyediakan ragam pilihan produk investasi yang dapat membantu nasabah dalam mengembangkan portofolionya,” kata Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna.
Baca juga : Amankan Modal Setelah ”Cuan”