Perhotelan berperan strategis dalam melestarikan riwayat pangan Tanah Air, termasuk jajanan pasar.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
Pada akhir pekan ketiga Mei 2021, Kementerian Pertanian mengadakan nota kesepahaman antara petani dan Accor Hotel. Melalui kerja sama ini petani akan memasok bahan pangan dan minuman lokal ke 135 hotel yang dikelola Accor.
Menurut Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan Said Abdullah, kerja sama tersebut merupakan sebuah terobosan yang mendukung diversifikasi pangan Nusantara di tengah masyarakat sekaligus meningkatkan nilai tambah yang diterima petani sebagai produsen.
”Terobosan ini juga perlu disokong dengan upaya-upaya yang mendorong pengaruh tren kuliner di hotel terhadap pola konsumsi masyarakat secara menyeluruh mengingat kuliner perhotelan identik dengan masyarakat kelas menengah ke atas,” tuturnya saat dihubungi pada Selasa (1/6/2021).
Bahan pangan lokal yang diangkat dalam kuliner perhotelan, lanjutnya, merupakan buah tangan koki yang meningkatkan purwarupa dan cita rasa makanan maupun minuman yang disajikan di atas meja.
Kreativitas dan inovasi serupa mesti menular pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor makanan-minuman maupun restoran dan rumah makan yang mampu dijangkau oleh beragam lapisan masyarakat.
Oleh sebab itu, dia menyarankan, pemerintah pusat dan daerah membentuk skema insentif bagi UMKM, restoran, maupun penginapan yang berkreasi dengan bahan pangan setempat.
Di hulu, dia menilai, kapasitas petani mesti diperkuat agar dapat konsisten menyiapkan pasokan bagi hotel yang bekerja sama. Konsistensi itu menyangkut kontinuitas, kualitas, dan kuantitas.
Dalam hal ini, pemerintah daerah bersama penyuluh berperan untuk mendata jumlah dan jenis komoditas pangan yang dibutuhkan secara rutin beserta kualitas yang diharapkan serta mendampingi petani untuk memproduksi sesuai permintaan tersebut.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berpendapat, penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan upaya mengedepankan produksi pangan lokal. Kerja sama dengan perhotelan juga memperluas pasar komoditas pertanian serta jangkauan kepada konsumen.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi memperinci, pangan lokal yang akan disajikan di hotel antara lain olahan dari tepung mocaf (modified cassava flour) serta bandrek, bajigur, dan sekoteng. Dia berharap, kerja sama ini menjadi pintu masuk bagi pangan lokal untuk merambah ke Singapura, Malaysia, kawasan Asia Pasifik, hingga 5.000 hotel yang dikelola Accor di dunia.
Senior VP Operations and Government Relations Accor Indonesia dan Malaysia Adi Satria menyatakan, kerja sama penyediaan bahan pangan lokal dengan petani sebagai pemasok yang difasilitasi Kementerian Pertanian sejalan dengan program Rediscover Indonesia yang sudah dijalankan oleh Accor.
”Kami senang dapat menyediakan produk pangan lokal di hotel-hotel kami karena dapat memberikan variasi pengalaman bersantap bagi pelanggan," ujarnya melalui siaran pers.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penguatan edukasi pangan lokal kepada masyarakat tak boleh terlewatkan. Menurut dia, masyarakat tidak hanya mengetahui rasa yang dihadirkan oleh sajian pangan Nusantara, tetapi juga cerita filosofis yang sarat dengan kearifan lokal di balik suguhan makanan-minuman tersebut.
Dengan demikian, dia menilai, perhotelan berperan strategis dalam melestarikan riwayat pangan Tanah Air, termasuk jajanan pasar. Melalui daftar menu yang ditawarkan pada pengunjung, pengelola hotel berupaya menjaga olahan makanan setempat yang ada di daerah sekitarnya agar tak punah.
Menyadari peran kunci tersebut, Hariyadi menyebutkan, sajian olahan bahan pangan lokal menjadi indikator otentisitas yang memperkuat daya saing hotel. ”Oleh karena itu, kami terus-menerus menggali beragam bahan pangan lokal, makanan tradisional, dan jajanan pasar yang ada di sekitar untuk menguatkan keunggulan hotel,” katanya saat dihubungi.
Meja hotel kerap menjadi panggung berupa-rupa makanan dan minuman yang bahannya dipanen di Tanah Air. Para koki hotel ingin rasa yang dihadirkan membekas hingga mampu membuat penikmatnya ketagihan dan menceritakannya pada kerabat.