Raih Laba Rp 501,05 Miliar, Jasa Marga Tahan Pembagian Dividen
PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih sebesar Rp 501,05 miliar pada 2020. Namun, rapat umum pemegang saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih mencapai Rp 501,05 miliar pada tahun buku 2020. Walaupun memperoleh laba bersih, rapat umum pemegang saham tahunan memutuskan untuk tidak membagikan dividen.
Kinerja positif ditunjukkan oleh Jasa Marga di tengah penurunan pendapatan tol dan tingginya ekspansi usaha. Jasa Marga juga mempertahankan margin ebitda (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) di level 62 persen. Sementara itu, aset perusahaan tumbuh 4,4 persen dibandingkan dengan tahun 2019 menjadi Rp 104,09 triliun.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso dan Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menyampaikan hasil rapat umum pemegang saham tahunan itu dalam telekonferensi pers di Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Adrianto menyatakan, ”Pemegang saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen atau nol persen. Seluruh laba tahun lalu ditempatkan sebagai dana cadangan yang akan digunakan secara prinsip memperkuat capital structure.”
Tol-tol Jasa Marga memang sudah selesai, tetapi berada pada fase awal pengoperasian. Hal ini dinilai turut menekan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, rapat memutuskan untuk tidak membagikan dividen dan menempatkan laba sebagai dana cadangan guna memperkuat struktur modal.
Perseroan mendapatkan tekanan di tengah imbauan bekerja dan belajar dari rumah guna memutus rantai penularan virus Covid-19. Lalu lintas perjalanan turun 60 persen.
Dari sisi kinerja tahun 2020, kata Adrianto, Perseroan mengalami tekanan signifikan, terutama dalam hal pendapatan mulai pertengahan Maret hingga Mei 2020. Hal itu disebabkan imbauan pemerintah untuk work from home dan school from home, pembatasan sosial berskala besar hingga pengendalian transportasi sehingga lalu lintas perjalanan turun sekitar 60 pesen. Penurunan pendapatan tol tahun 2020 mencapai Rp 8,76 triliun.
Meski demikian, Jasa Marga mampu melakukan efisiensi sehingga ebitda dapat dipertahankan di level 62 persen. Ebitda Jasa Marga tahun 2020 tercatat Rp 5,98 triliun. Selain itu, seiring pembangunan ruas-ruas tol baru pada 2020, total aset Jasa Marga tercatat Rp 104,09 triliun, tumbuh sebesar 4,4 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Dari pendapatan tol, Jasa Marga mengakui sulit memprediksi, tetapi mesti optimistis bisa lebih baik dari tahun sebelumnya seiring beroperasinya tol baru, seperti tol Jakarta-Cikampek elevated. Lalu, ruas tol baru yang tidak lama lagi akan keluar tarif untuk Tol Cinere-Serpong dan Tol Kunciran-Cengkareng. Akhir tahun ini, JORR-II ditergetkan selesai. Begitu pula tol seksi I dan seksi V (Balikpapan-Samarinda) diharapkan dapat segera beroperasi.
Soal rencana divestasi, Adrianto mengatakan, Jasa Marga secara prinsip membuka diri dengan investor. Berbagai inisiatif sudah dilakukan mulai tahun 2017. ”Divestasi menjadi salah satu peluang menjaga kinerja jangka pendek. Kami sangat optimistis bagus, tetapi tekanan jangka pendek perlu dijaga dengan investasi,” ujarnya.
Menurut Adrianto, pandemi Covid-19 belum berakhir. Tantangan itu tidak mudah. Namun, pandemi diharapkan terkontrol sehingga kinerja perseroan bisa kembali seperti semula.
Soal pendanaan, kata dia, Jasa Marga selama ini mendapatkan kepercayaan luar biasa dari perbankan dan pasar modal. Ada 39 perbankan yang terlibat dalam pendanaan. Sementara dari penerbitan obligasi pada 8 September 2020 diperoleh Rp 2 triliun dan surat berharga komersial Rp 566 miliar.
Adrianto menambahkan, transaksi ekuitas lebih banyak didorong, sementara pendanaan perbankan ataupun pasar modal dilanjutkan sesuai kebutuhan likuiditas. Hingga hari ini, Jasa Marga masih memiliki standby loan lebih dari Rp 5 triliun dari kebutuhan pendanaan kurang dari Rp 4 triliun. Jumlah itu dinilai sudah lebih dari cukup.
Konsesi
Heru menambahkan, konsesi Jasa Marga bertambah Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 kilometer pada akhir tahun 2020. Dengan tambahan itu, total konsesi Jasa Marga di seluruh Indonesia mencapai 1.603 kilometer. Jasa Marga juga mengoperasikan beberapa ruas jalan tol baru dengan total 29,46 kilometer sehingga total ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga tahun 2020 mencapai 1.191 kilometer.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dengan nilai investasi Rp 14,26 triliun akan melintasi dua provinsi, yakni Jawa Tengah (67,05 kilometer) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (8,77 kilometer).
Sementara itu, ruas jalan tol baru yang dioperasikan Jasa Marga tahun 2020 adalah jalan Tol Pandaan-Malang Ruas Pakis-Malang sepanjang 3,11 kilometer dan Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Manado-Danowudu sepanjang 26,35 kilometer.
“Di tengah pandemi, Jasa Marga terus meningkatkan pelayanan bagi pengguna jalan, antara lain menggunakan sejumlah lokasi berbasis teknologi,” kata Heru, dengan membeberkan sejumlah pengembang yang dilengkapi perangkat teknologi.
Dalam rapat umum tersebut juga mengubah susunan pengurus perseroan, antara lain menghentikan dengan hormat Adriansyah Chaniago sebagai komisaris independen, Agus Suharyono dan Sumiharjo masing-masing selaku komisaris, serta Mohammad Sofyan selaku direktur bisnis.
Selain itu, rapat pemegang saham mengangkat Elman Salman Arif selaku komisaris independen, M Roskanedi dan Raja Erisman masing-masing selaku komisaris, serta Agus Setiawan sebagai direktur bisnis.