logo Kompas.id
EkonomiMemanfaatkan Permintaan...
Iklan

Memanfaatkan Permintaan Tertahan

Jika dibarengi dengan protokol kesehatan ketat, potensi permintaan yang tertunda bisa dimanfaatkan untuk membawa perekonomian Indonesia ke jalur pertumbuhan yang jauh lebih tinggi

Oleh
Ari Kuncoro, Rektor Universitas Indonesia
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0l-ze3Hu9zsbbxSan2y9CrFoLdQ=/1024x1361/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2FAri-Kuncoro_1551694783.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Ari Kuncoro

Fenomena permintaan tertahan atau terkekang (pent-up demand) pada umumnya terjadi setelah perekonomian mengalami krisis di mana masyarakat berusaha kembali sedekat mungkin ke pola normal sebelumnya. Masyarakat yang mengalami karantina wilayah akan mencoba mengompensasi waktu-waktu yang hilang selama terkungkung di rumahnya.

Ada tiga konsekuensi. Pertama jika sisi produksi atau rantai pasokan tidak dapat mengimbangi, maka akan terjadi inflasi yang tinggi (Philips, 1956;  Phelp, 1969). Kemungkinan lainnya adalah ledakan impor atau inflasi plus membengkaknya impor. Jika sisi produksinya siap, maka permintaan tertahan dapat dijadikan sumber pertumbuhan (Mayland, 1988).

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000