logo Kompas.id
EkonomiOngkos Peralihan Batubara Jadi...
Iklan

Ongkos Peralihan Batubara Jadi Tantangan

Indonesia harus beralih dari energi berbasis batubara demi lingkungan hidup. Perlu ada ongkos tambahan berupa penggantian realisasi investasi yang belum mencapai imbal hasil serta pemanfaatan teknologi.

Oleh
M Paschalia Judith J dan Aris Prasetyo
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BZqtWflvwwgmPJtLTUToDjUpzs0=/1024x626/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20100524agsH.jpg
Kompas/Agus Susanto

Truk berat mengangkut batubara di Blok Tutupan yang ditambang PT Adaro Indonesia di perbatasan Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan, Rabu (19/5/2010).

JAKARTA, KOMPAS — Dalam transisi energi, pelaku industri pembangkit listrik batubara mesti mengeluarkan ongkos tambahan akibat dampak negatif yang ditimbulkan pada lingkungan hidup. Tambahan itu berasal dari aspek imbal hasil investasi dan teknologi yang menunjang pemenuhan target karbon netral.

Executive Advisor John Karamoy & Associates (JK&A) John S Karamoy menilai, Indonesia perlu mengurangi penggunaan batubara sebagai sumber energi primer pembangkit listrik. Tantangannya adalah sejumlah investasi batubara  belum bisa kembali dalam beberapa tahun ke depan. Namun, transisi energi dari fosil ke sumber energi terbarukan tetap harus dijalankan.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000