Wapres Ma’ruf Amin: Kesejahteraan dan Pemerataan merupakan Cita-cita Ekonomi Syariah
Langkah penting meningkatkan kesejahteraan adalah membangun perekonomian yang memungkinkan tercapainya kesejahteraan dan pemerataan. Untuk mencapai hal itu, Wapres Ma'ruf Amin pun mengingatkan pentingnya pengetahuan.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan, agenda keumatan yang paling penting saat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan. Penguasaan ilmu pengetahuan merupakan prasyarat kesiapan untuk menghadapi perubahan agar peradaban menjadi lebih baik. Sementara terciptanya kesejahteraan membuat kehidupan menjadi lebih berkualitas.
Salah satu langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan adalah membangun perekonomian yang memungkinkan tercapainya kesejahteraan dan sekaligus pemerataan. Pembangunan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan bagian ikhtiar untuk mewujudkan kedua hal tersebut.
”Negara-negara lain bahkan sudah lebih dulu mengembangkannya, seperti di Inggris, Malaysia, dan negara di kawasan Timur Tengah,” kata Wapres Amin saat memberi sambutan pada acara Halalbihalal Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Brawijaya yang ditayangkan akun Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia, Sabtu (22/5/2021).
Perlu dipahami bahwa ekonomi dan keuangan syariah bersifat inklusif, bukan hanya untuk pemeluk agama Islam, melainkan juga semua golongan dan kelompok masyarakat. Cita-cita dari seluruh upaya ini adalah mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi.
Wapres menuturkan, sekurangnya terdapat empat fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang saat ini diperjuangkan pemerintah. Empat fokus dimaksud adalah pengembangan produk halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan usaha syariah.
”Perlu dipahami bahwa ekonomi dan keuangan syariah bersifat inklusif, tidak hanya untuk pemeluk agama Islam, tetapi semua golongan dan kelompok masyarakat. Cita-cita dari seluruh upaya ini adalah mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,” kata Wapres.
Solidaritas
Pada kesempatan tersebut Wapres Amin juga mengajak semua pihak untuk menjadikan persatuan, sikap moderat, dan kebersamaan sebagai modal terpenting untuk menjadikan Indonesia, sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa, yakni sebagai negara yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.
Pada situasi sulit seperti sekarang akibat pandemi, lanjut Wapres, nilai-nilai mulia agama, seperti solidaritas dan empati, harus ditumbuhkan lebih kuat lagi. ”Inilah modal besar yang kita miliki sejak dahulu. Pemerintah sudah melakukan segala daya untuk memulihkan keadaan kesehatan, sosial, dan ekonomi. Tapi tanpa bantuan dan solidaritas dari warga negara, mustahil hal ini bisa ditangani dengan cepat,” katanya.
Wapres menuturkan, Indonesia memiliki dua modal penting untuk segera keluar dari kesulitan ini. Pertama, modal spiritual, yakni ujian pandemi ini dihadapi dengan usaha dan doa sehingga tidak akan melemahkan semangat. Kedua, modal sosial, yakni ikatan persaudaraan dan solidaritas, akan menguatkan karena (kesulitan) disangga secara berjemaah.
”Halalbihalal sejatinya adalah semangat menegakkan ukhuwah, yaitu meningkatkan persaudaraan dan kemanusiaan. Keduanya sangat dibutuhkan saat ini untuk bersama-sama mengatasi persoalan bangsa,” kata Wapres Ma’ruf Amin.
Produk halal
Terkait optimalisasi potensi produk dan jasa industri halal di Tanah Air, salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) adalah terus mendorong pembangunan kawasan industri halal. Kawasan industri halal tersebut diharapkan dapat menciptakan rantai nilai yang terintegrasi dari hulu sampai hilir sehingga akan memicu daya saing produk halal.
Kemenperin pun terus mengakselerasi pengembangan kawasan industri halal. Hal ini sejalan dengan posisi Indonesia yang ditargetkan menjadi pusat produksi produk-produk halal di dunia. ”Percepatan pembangunan kawasan industri halal perlu segera dilakukan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui siaran pers, 11 Mei 2021.
Pemerintah berharap keberadaan kawasan industri halal yang terpadu dapat menghasilkan strategi supply chain (rantai pasok) melalui halal traceability system (sistem keterlacakan halal). Produk yang dihasilkan kawasan industri halal bertujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menembus pasar ekspor.
Kemenperin mencatat, saat ini Indonesia telah memiliki tiga kawasan industri halal. Ketiganya adalah Halal Modern Valley di kawasan industri modern, Cikande, Serang, Banten; Safe and Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur; serta Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Dengan potensinya yang besar, lanjut Agus, Indonesia berpeluang menjadi pusat produksi halal di dunia. Terlebih produk halal saat ini makin diminati masyarakat dunia, bukan hanya oleh kaum Muslim.
Ekonomi dan keuangan syariah
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat meluncurkan publikasi laporan ekonomi dan keuangan syariah 2020 beberapa waktu lalu menuturkan, transformasi ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan baru dilakukan secara optimal untuk berkontribusi nyata bagi perekonomian nasional.
”Penciptaan ekosistem yang kondusif bagi industri halal dan penguatan sektor keuangan syariah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di sektor ekonomi menjadi hal yang sangat strategis ke depan,” ujar Perry.
Penciptaan ekosistem yang kondusif bagi industri halal dan penguatan sektor keuangan syariah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di sektor ekonomi menjadi hal yang sangat strategis ke depan. (Perry Warjiyo)
Di samping itu, lanjut Perry, periode pandemi Covid-19 juga membuktikan peran penting sektor keuangan mikro dan sosial syariah untuk memitigasi peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan serta mendorong akselerasi aktivitas ekonomi. Optimalisasi teknologi digital di balik hikmah pandemi Covid-19 memberikan jalan untuk mengatasi keterbatasan mobilitas akibat pandemi dalam memajukan ekonomi Indonesia.
Tren pemulihan ekonomi terus meningkat di akhir tahun 2020. Optimisme pun dikembangkan untuk pemulihan ekonomi yang akan lebih baik pada tahun 2021. Hal ini didukung oleh akselerasi program vaksinasi, keberlanjutan stimulus fiskal serta moneter, dan upaya bersama untuk tumbuh lebih baik.
”Semuanya itu didukung oleh transformasi ekonomi yang terus kita lakukan menuju Indonesia yang makmur dan berpendapatan tinggi,” ujar Perry.