logo Kompas.id
EkonomiPengusaha Keberatan dengan...
Iklan

Pengusaha Keberatan dengan Rencana Kenaikan Tarif PPN

Kemampuan konsumsi masyarakat dinilai akan semakin rendah saat tarif PPN dinaikkan dari 10 persen menjadi 15 persen. Di sisi lain, konsumsi ritel akan terus loyo selama pandemi Covid-19 belum bisa dikendalikan.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lxkz5qt35-MrzvgZI7PyHyujyJc=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210502_163440_1619949376.jpg
KOMPAS/ERIKA KURNIA

Tenant penjualan barang kebutuhan Lebaran di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Timur diramaikan masyarakat, Minggu (2/5/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Pelaku usaha keberatan dengan rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN tahun depan. Kenaikan tarif PPN dinilai dapat akan membuat harga jual barang dan jasa menjadi lebih mahal sehingga akan menekan penjualan produk ritel.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey saat dihubungi pada Jumat (11/5/2021) mengatakan, kenaikan tarif PPN akan membuat harga jual barang-barang di sektor ritel yang banyak dikonsumsi masyarakat, seperti makanan dan minuman serta pakaian, menjadi lebih mahal.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000