Penyaluran KUR Kelautan dan Perikanan Capai 51 Persen di Triwulan I-2021
Sebanyak 50.224 kreditor yang merupakan pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan, serta nelayan menyerap Rp 1,71 triliun kredit usaha rakyat selama triwulan-I 2021. Angka itu 51 persen target tahun ini.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR untuk sektor kelautan dan perikanan selama triwulan I-2021 mencapai Rp 1,71 triliun untuk 50.224 debitor. Realisasi itu sekitar 51 persen dari target tahun ini yang mencapai Rp 3,3 triliun.
Para kreditor KUR sektor ini meliputi pelaku usaha pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan, serta nelayan. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan, total realisasi KUR untuk sektor kelautan dan perikanan tahun 2020 mencapai Rp 5,26 triliun atau 2,73 persen dari target penyaluran KUR nasional yang totalnya Rp 192,42 triliun. KUR tersebut disalurkan ke 173.355 debitor.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Artati Widiarti mengatakan, sebagian besar KUR sektor kelautan dan perikanan terserap untuk usaha perikanan budidaya, yakni Rp 620,4 miliar bagi 15.000 debitor. Selain itu, usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sebesar Rp 578,9 miliar untuk 19.000 debitor serta usaha penangkapan ikan senilai Rp 367,9 miliar untuk 12.000 debitor.
”Ke depan, penyaluran KUR diharapkan dapat mendukung program-program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berbasis kluster, seperti kampung budidaya, kampung nelayan, dan kampung pengolahan ikan,” ujar Artati dalam siaran pers, Selasa (11/5/2021).
KUR kelautan dan perikanan disalurkan, antara lain, oleh Bank BRI sebesar 72 persen serta beberapa bank lain, seperti Bank Mandiri, BNI, dan BSI. Dari sisi sebaran, penyaluran KUR terbanyak berada di Jawa Timur sebesar Rp 271,2 miliar untuk 7.935 debitor, Jawa Tengah sebesar Rp 244,7 miliar untuk 7.182 debitor, Sulawesi Selatan Rp 169,2 miliar untuk 4.972 debitor, dan Jawa Barat Rp 168,5 miliar untuk 4.921 debitor.
Pemerintah telah menaikkan plafon KUR tanpa jaminan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta serta memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen selama enam bulan sampai dengan 31 Desember 2021.
Pemerintah juga menggulirkan skema kredit permodalan dari Badan Layanan Usaha Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP). BLU-LPMUKP mencatat, realisasi kredit usaha yang disalurkan pada tahun 2020 mencapai Rp 705,28 miliar atau 97,28 persen dari target Rp 725 miliar.
Ketua Serikat Nelayan Indonesia Budi Laksana berpendapat, skema permodalan masih belum menyentuh nelayan kecil karena prosesnya panjang, sementara nelayan membutuhkan pinjaman cepat untuk modal melaut. ”Akibatnya, penerimanya didominasi nelayan besar,” katanya.
Skema permodalan masih belum menyentuh nelayan kecil karena prosesnya panjang, sementara nelayan membutuhkan pinjaman cepat untuk modal melaut.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut, tiga program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2021 hingga 2024 adalah peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor, serta pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.