Ketika Anak-anak Muda Didorong Menjadi Agen Literasi Keuangan
Pengelolaan dan kemampuan mengambil keputusan keuangan penting bagi generasi muda, khususnya generasi Z. Generasi ini akan berkontribusi dalam roda perekonomian Indonesia sehingga perlu dibekali dengan literasi keuangan.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
Siswa-siswi berseragam putih abu-abu unjuk kebolehan dalam mewujudkan gagasan inovasi literasi keuangan bagi generasinya sendiri. Dengan sokongan dari perbankan dan organisasi nonprofit, ide laman pengelolaan finansial dapat naik pentas ke kompetisi kancah mancanegara.
Ide laman tentang literasi keuangan itu menyabet juara I National Innovation Challenge dalam inisiatif Building a Financially Capable Generation yang digelar Bank HSBC Indonesia dan Prestasi Junior Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun ini. Tim penggagas ide tersebut merupakan siswa-siswi SMAN 35 Jakarta yang beranggotakan Adrian Daffa Fadillah, Aldi Kurnia Fadillah, Amanda Ridwan, Chandra Azhari, Jacky Rahmatul Sya’ban, Muhammad Amar Primus Firdaus, Naailaah Anggya Putri, Olga Martina Yosephine, Stefi Nabila, dan Sultan Syarief Awang.
Secara bergantian, anggota kelompok itu menuturkan ide mereka mengenai laman bernama www.kelolauang.co.id. Mereka menargetkan generasi dalam kelompok usia 14-18 tahun sebagai pengunjung laman. Ada sejumlah pilihan yang disajikan bagi pengunjung laman, seperti edukasi, kanal diskusi, tantangan menabung (saving challenge), acara keuangan, serta sistem papan skor dan poin.
Pada tahap presentasi akhir, terdapat 10 tim yang memaparkan gagasan inovasi dalam literasi keuangan. Kelompok-kelompok itu berasal dari dua sekolah, yakni SMAN 35 Jakarta dan SMKN 27 Jakarta. ”Ide mereka dinilai dari segi inovasi, kreativitas, feasibility, solusi, kerja sama tim, dan kemampuan presentasi,” kata Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner saat membuka acara yang digelar secara dalam jaringan atau daring, Sabtu (8/5/2021).
Tim yang memegang gelar juara pertama itu akan mewakili Indonesia dalam kompetisi di tingkat internasional berjudul ”Virtual Global Innovation Challenge” yang akan digelar dua bulan mendatang. Mereka akan adu gagasan dengan perwakilan dari 12 negara lain.
Robert memaparkan, rangkaian program tersebut sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu dengan diikuti oleh 1.027 murid dari lima kota di Indonesia. Karena bekerja sama dengan pihak perbankan, murid-murid tersebut telah mengetahui seberapa penting mengelola keuangan secara efektif. Mereka juga dapat menerapkan pengetahuan keuangan tersebut ke dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Serangkaian program itu diadakan secara daring. Oleh sebab itu, dia optimistis, ke depan, program dan inisiatif tersebut dapat melebarkan sayapnya ke provinsi-provinsi lain di Indonesia asalkan terdapat jaringan dan konektivitas internet yang memadai.
Keputusan keuangan
Menurut Robert, pengelolaan dan kemampuan mengambil keputusan keuangan penting bagi generasi muda. Apabila telah memiliki kecakapan dan pengetahuan tersebut sejak usia 15-17 tahun, generasi muda akan membawanya dalam kehidupan sehari-hari di masa depan, termasuk saat berkeluarga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebanyak 27,94 persen penduduk Indonesia merupakan generasi Z atau gen Z yang lahir pada 1997-2012. ”Mereka akan menjadi bagian dari dunia kerja. Oleh sebab itu, mereka perlu dibekali dengan literasi keuangan sejak saat ini demi masa depan yang lebih baik. Nantinya, mereka akan mengambil keputusan sebagai konsumen terbesar di Indonesia,” ujar Director Wealth and Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia Edhi Tjahja Negara.
Ligwina Hananto, perencana keuangan dari QM Financial sekaligus anggota dewan juri presentasi peserta, menilai pandemi membuat literasi keuangan menjadi topik panas yang bergulir di tengah masyarakat. Dia mengimbau untuk memperhatikan dana darurat dan tidak perlu terburu-buru berinvestasi sebelum menguatkan literasi keuangan.
Dandy Aldilax, anggota dewan juri dari Bank HSBC Indonesia, mengatakan, merencanakan dan mengatur pola keuangan merupakan keterampilan penting bagi generasi muda untuk menata kehidupan secara lebih baik. Keterampilan ini dapat berguna di masa depan hingga hari tua.
Berbagi pengetahuan dan kecakapan dalam mengelola keuangan antar-anak muda menjadi salah satu motor penggerak literasi keuangan. Semakin dini kebiasaan ini tertanam dalam pribadi pemuda, kian ajek fondasi keuangan mereka saat berkontribusi dalam roda perekonomian Tanah Air.