Untuk perbaikan keuangan di masa mendatang sangat disarankan melakukan perencanaan kebutuhan Lebaran setidaknya dari enam bulan sebelumnya.
Oleh
Prita Hapsari Ghozie
·4 menit baca
Tidak terasa Lebaran hanya tinggal menunggu hitungan hari saja. Sebagian dari pembaca mungkin sedang bersiap-siap dengan hidangan lebaran, pakaian, atau bahkan masih menyimpan dana untuk mudik setelah masa Lebaran selesai.
Sebagian lain mungkin masih berjuang untuk mencari tambahan penghasilan di tengah naiknya kebutuhan. Tulisan kali ini ingin saya fokuskan pada bagaimana rumah tangga tetap dapat menjaga kesehatan keuangan pasca-Lebaran pekan depan.
Keuangan rumah tangga yang baik tentunya yang dikelola dengan sehat dan berkelanjutan. Sebelum dapat mulai merencanakan keuangan, tahapan harus diawali dengan membenahi dan memulihkan kondisi keuangan pasca-Lebaran. Berikut ini adalah tipsnya.
Pertama, membuat daftar tagihan dan kewajiban yang perlu dibayarkan hingga periode gajian berikut tiba. Sumber dana pembayaran tagihan dan kewajiban sejatinya berasal dari penghasilan rutin. Namun, tidak bisa dimungkiri, momen Ramadhan dan Lebaran kerap menjadi alasan penggunaan penghasilan rutin untuk memenuhi keinginan tersebut.
Apabila saldo dana di rekening sudah menipis, rumah tangga perlu mencari tambahan dana dan arus kas atau cash flow. Setiap individu diharapkan bisa kreatif untuk mencari tambahan penghasilan untuk biaya hidup.
Langkah awal dimulai dari mengecek saldo dana darurat yang mungkin tersedia. Apabila masih ada, sangat disarankan untuk mengambil hanya sejumlah dana untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup harian hingga tanggal gajian tiba.
Apabila saldo kas dana darurat pun sudah sangat menipis, langkah berikutnya adalah melihat saldo dana di aset investasi yang likuid, seperti emas, reksa dana pasar uang, dan saham. Jika diperlukan, ambil secukupnya hanya untuk menjaga likuiditas hingga tanggal gajian berikutnya.
Namun, apabila aset investasi pun tidak tersedia, jika harus mengambil pinjaman akan lebih disarankan untuk menggunakan fasilitas gadai aset. Secara umum, biaya pinjaman umumnya masih bersahabat dan bilamana tidak memiliki kemampuan finansial untuk menebus, tidak ada tanggung jawab untuk melakukan pelunasan.
Kedua, evaluasi diri kenapa berutang. Apabila kondisi keuangan saat ini terjerat utang, Anda sebaiknya mengevaluasi faktor apa saja yang dialami saat Ramadhan dan Lebaran sampai bisa membuat utang kartu kredit? Apabila penyebabnya karena terjadi musibah, periksa fasilitas asuransi staupun BPJS kesehatan yang dimiliki. Jika sebabnya karena terlalu banyak pengeluaran konsumtif, artinya Anda harus puasa berbelanja barang pribadi dulu selama dua bulan ke depan.
Adapun jika jumlah tagihan sudah melebihi penghasilan, artinya Anda tidak mampu membeli barang-barang yang dibeli dengan pinjaman tersebut. Saran terbaik adalah menjual barang-barang konsumtif yang dibeli dan mempergunakan dananya untuk pelunasan. Lalu, menyusun strategi pelunasan utang.
Untuk melakukan pelunasan utang, rumah tangga perlu membuat daftar kewajiban yang dimiliki. Dari daftar tersebut dapat ditentukan mana pinjaman yang sebaiknya dilunasi terlebih dahulu. Perhatikan kartu kredit serta pinjaman daring (online) yang membebankan beban bunga paling besar. Tagihan inilah yang akan menjadi prioritas pembayaran.
Idealnya, Anda melunasi terlebih dahulu utang yang memiliki bunga terbesar, baru kemudian melunasi sisa utang lain satu per satu secara perlahan. Namun, apabila daftar utang sudah lebih dari tiga fasilitas pinjaman, lebih baik pembayaran difokuskan untuk saldo utang yang terkecil. Tak terasa, satu demi satu daftar utang pun terhapus secara perlahan. Dari penghasilan, terpaksa kita tunda dulu investasi demi utang lunas. Alokasinya bisa mencapai 30 persen dari gaji untuk membayar utang kartu kredit.
Ketiga, tidak menggunakan fasilitas pinjaman apa pun hingga tagihan utang lunas. Selain fokus pada pelunasan, sebaiknya hindari dulu penggunaan fasilitas pinjaman daring dan kartu kredit untuk pembelanjaan berikutnya. Meski artinya harus puasa belanja dulu selama beberapa bulan ke depan. Waspadai pula agar tidak tergoda pakai fitur bayar tunda yang kerap ditawarkan di berbagai merchant e-dagang.
Rencana kebutuhan
Untuk perbaikan keuangan di masa mendatang, sangat disarankan untuk melakukan perencanaan kebutuhan Lebaran setidaknya dari enam bulan sebelumnya. Apabila setiap tahun masalah yang timbul adalah utang selepas Lebaran, artinya kesalahan lama senantiasa terulang kembali. Salah satu upayanya adalah memastikan kecukupan dana darurat untuk kebutuhan Lebaran.
Saldo dana darurat adalah aset lancar yang tersedia untuk membayar biaya hidup, sesuai standar hidup yang diinginkan, jikalau terjadi penurunan penghasilan. Untuk Lebaran, Anda cukup menyediakan satu kali pengeluaran rutin bulanan sebagai saldo dana darurat.
Uang ini dapat dikumpulkan secara bertahap dari menyisihkan penghasilan. Lalu, disimpan dalam bentuk tabungan yang terpisah dari rekening operasional ataupun di reksa dana pasar uang.
Semoga keuangan rumah tangga segera kembali bersih dari berbagai utang dan masalah di masa depan.