logo Kompas.id
EkonomiNestapa Keluarga Pekerja...
Iklan

Nestapa Keluarga Pekerja Migran Indonesia

Kematian pekerja migran Indonesia di luar negeri meninggalkan berbagai persoalan bagi keluarga yang ditinggalkan. Banyak yang harus menjadi orangtua tunggal hingga tulang punggung keluarga.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jgnFl4o5fIYTeDAI_dGn2r4i2aU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F00490c34-a2ed-4314-9de0-2090bde98d6e_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Sakmah (30) menyelesaikan keranjang buah di rumahnya di Desa Pendem, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/4/2021) siang. Sakmah kini harus menjadi orangtua tunggal sekaligus tulang punggung keluarga setelah Sahdi (30) yang menjadi pekerja migran Indonesia meninggal di Malaysia pada akhir 2020 lalu.

Sambil mengawasi anaknya, Rizki Alfiandi (5), yang sedang bermain, Sakmah (30) tampak sibuk mengayam iratan atau bilahan bambu tipis menjadi keranjang buah di rumahnya di Desa Pendem, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/4/2021) siang.

”Ini yang saya kerjakan setiap hari. Daripada tidak ada,” kata Sakmah seraya menoleh ke dinding rumahnya, ke kolase-kolase fotonya bersama keluarga. ”Itu almarhum suami saya, meninggal dunia di Malaysia pada November 2020 lalu,” tutur Sakmah.

Editor:
agnespandia
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000