Kinerja Emiten Diharapkan Meningkat di Triwulan II-2021
Sejumlah emiten menunjukkan kinerja positif pada triwulan I-2021 ini. Strategi efisiensi biaya operasi adalah salah satu kunci penting bagi perusahaan selama masa pandemi Covid-19.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekitar 171 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sudah memberikan laporan keuangan triwulan I-2021. Jika dirata-rata, ada peningkatan kinerja keuangan emiten sebesar 37 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Kinerja emiten pada triwulan I-2021 ini masih dibayangi oleh pandemi Covid-19 yang bermula awal Maret tahun lalu. Analis memperkirakan kinerja emiten akan terus membaik pada triwulan berikutnya.
”Secara umum kinerja akan membaik. Harapannya pada triwulan kedua ini, yang mana ada Lebaran yang merupakan puncak konsumsi di Indonesia. Jadi, pertumbuhan pada triwulan kedua diperkirakan akan tinggi juga,” kata Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi di Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Analis memperkirakan kinerja emiten akan terus membaik pada triwulan berikutnya.
Hasil pengamatan Muhammad Azzam, analis data dari Continuum, menemukan bahwa pada bulan Ramadhan ini ada peningkatan konsumsi masyarakat untuk jenis baju, perlengkapan rumah tangga, komunikasi, dan restoran.
Laporan emiten
Di antara beberapa emiten yang telah menyampaikan laporan keuangannya adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD). Di tengah pandemi, laba bersih perusahaan ini melonjak 126,58 persen pada triwulan I-2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 259,65 miliar.
”Pada tiga bulan pertama 2021, laba bersih tercatat Rp 281,7 miliar yang melampaui perolehan laba bersih 2020. Pertumbuhan kinerja penjualan dan strategi efisiensi biaya selama pandemi menjadi katalis positif kinerja kami,” kata Direktur Keuangan BSD Herman Wijaya dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (4/5/2021).
Di masa pandemi sekarang ini, sepanjang triwulan I-2021 pendapatan BSD masih bertumbuh 11,6 persen menjadi Rp 1,67 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,49 triliun.
Pertumbuhan kinerja penjualan dan strategi efisiensi biaya selama pandemi menjadi katalis positif kinerja perusahaan.
Kontributor terbesar pendapatan BSD adalah penjualan di segmen unit properti, yaitu tanah, bangunan dan strata title, yang jumlahnya mencapai 81 persen dari total pendapatan atau setara Rp 1,38 triliun. Selanjutnya adalah segmen penyewaan yang menjadi kontributor kedua terbesar atau 10 persen senilai Rp 173,14 miliar. Segmen konstruksi berkontribusi 4 persen atau senilai Rp 67,11 miliar.
Sementara itu, kemarin PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatatkan kenaikan laba bersih pada triwulan I-2021 sebesar 61,57 juta dollar AS atau sekitar Rp 870 miliar. Perolehan tersebut naik 29 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemerintah juga merombak pengurus PGN, antara lain menyetujui pengangkatan direktur utama baru, yaitu Muhamad Haryo Yunianto.
Emiten pertambangan, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), juga membukukan kinerja positif. Berdasarkan laporan yang disampaikan, Antam membukukan penjualan senilai Rp 9,21 triliun pada triwulan I-2021. Penjualan tersebut tumbuh 77,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,20 triliun.
Produsen semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk hanya membukukan kenaikan laba bersih 0,08 persen pada triwulan I-2021 ini menjadi Rp 446,45 miliar. Pendapatannya turun 5,6 persen menjadi Rp 8,07 triliun. Emiten-emiten masih akan terus melaporkan kinerja awal tahun ini.